Selasa, 29 Juni 2021

Khusyu'


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Khusyu'

"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu,".

QS.Al-Baqarah (2):45.

Melalui ayat ini kita memahami bahwa shalat itu berat, bagaimana dengan sepenuh hati kita bisa memusatkan perhatian untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan bagaimana manusia menghadirkan kebesaran dan keanggungan Allah, sekaligus kelemahannya sebagai manusia dihadapan-Nya. 

Dan khusyu' timbul dari kesadaran Allah SWT selalu mengawasi gerak-gerik hambaNya, kesadaran diri atas kekurangan diri hamba dalam melaksanakan perintah Tuhan-Nya.

Namun seseorang yang shalat dengan khusyu' adalah orang yang juga sadar atas apa yang terjadi pada dirinya, lingkungannya serta situasi yang ada saat itu (mindful)

Dari Abi Hurairah r.a. bahwa Nabi Muhammad SAW melihat seseorang memainkan jenggotnya ketika shalat. Maka beliau berujar: "Seandainya hatinya khusyu' maka khusyu' pula anggota badannya".

(HR. At-Tirmizy).

Tidak diperoleh keterangan bahwa Rasulullah SAW menyalahkan orang yang memain-mainkan jenggotnya atau memerintahkan untuk mengulangi shalatnya karena alasan tidak sah.

Shalat dengan khusyu' adalah salah satu ciri orang beriman, sebagaimana firman Allah SWT:

" Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyu' dalam shalatnya,"

QS. Al-Mu'minun (23):1-2.

Dengan kekhusyu'an, akan diampuni dosa-dosa dan dihapus kesalahan-kesalahan, dan ditulislah shalat di timbangan kebaikan, sebagaimana disebutkan dalam Shahih Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah seorang muslim mendapati shalat wajib, kemudian dia menyempurnakan wudhu', khusyu' dan ruku' nya, kecuali akan menjadi penghapus bagi dosa-dosanya yang telah lalu, selama tidak melakukan dosa besar, dan ini untuk sepanjang masa." (HR.Muslim)

Rasulullah dan beberapa sahabatnya pernah melakukan gerakan tertentu di dalam shalat, seperti memandang ke langit, menoleh saat sholat, atau memejamkan mata. Dan gerakan ini dianggap tidak layak dalam shalat.

Mengingat definisi shalat khusyu yang beragam dan bertolak belakang satu lainnya, maka pegangan kita adalah pada hal yang benar yakni melihat apa yang pernah dikerjakan Rasulullah SAW " Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat".

Rasulullah SAW, ketika shalat masih mendengar suara tangis anak sehingga beliau mempersingkat shalatnya. Di kala lain Nabi memperlama sujud karena cucunya, anak Fatimah dan Ali Ibn Abi Thalib menunggang pundak Nabi yang sedang shalat.

Jumhur ulama telah sepakat bahwa khusyu' dalam shalat tidak termasuk rukun, melainkan pelengkap dari shalat. Mereka yang tidak khusyu' dalam shalat, tidak membuat shalatnya batal.

Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha. Salam sehat.

28 Syawal 1442H/09.06.2021.

lfh/LFH.


Husnul Khotimah


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Husnul Khotimah

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim".

QS.Ali'Imran (3):102.

Menyertai ucapan turut ber duka, kata husnul khotimah, telah menjadi satu kesatuan rangkaian kata yang biasa kita sampaikan. 

Mati dalam keadaan husnul khotimah adalah impian umat Muslim.

Husnul khotimah adalah kematiandalam kebahagiaan yang tiada tara nilainya. Bahwa yang wafat memiliki kedudukan yang terhormat dan agung di hadapan Allah SWT. 

Mengapa disebut husnul khotimah? Hal ini terjadi karena di penghujung usianya hingga menghembuskan nafas terakhirnya seseorang  tersebut dalam keadaan beramal saleh. 

Sejumlah hadist mengungkap tanda-tanda orang yang meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah.

Pertama, mengucapkan kalimat tauhid.

"Barang siapa yang di akhir hayatnya mengucapkan 'la ilaha illallah' (tiada Tuhan yang berhak untuk disembah, kecuali Allah SWT), maka ia masuk surga."

(HR. Abu Daud)

Husnul khotimah tidak ujug-ujug. Kita harus realize untuk mencapai husnul khotimah manusia harus istiqomah mengerjakan amal kebaikan. 

Pertahankan diri menjadi orang baik.Kita tidak tahu kapan ajal menjemput kita, jangan sampai kita lalai atau lengah. 

Namun ada doa yang diberi Rasulullah SAW agar kita umatnya bisa wafat dalam husnul khotimah, yaitu:

"Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku pada ujungnya, dan jadikan sebaik-baik amalmu pada akhir hayatku, dan jadikan sebaik-baik harimu pada saat aku bertemu dengan-Mu (di hari kiamat)"

HR. Ibnu As-Sunni.

Kedua, tanda seseorang meninggal husnul khotimah, keningnya berkeringat.

"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda " Meninggalnya seorang mukmin ditandai dengan keringat di dahinya"

(HR. Tirmizi, An-Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad).

Ketiga,  tanda husnul khotimah jika meninggal dunia pada malam Jumat atau siang harinya.

"Tidaklah seorang Muslim meninggal dunia pada hari Jumat atau malamnya, melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah dan siksa kubur"

HR.Tirmidzi

Keempat, tanda kematian husnul khatimah adalah orang  yang mati syahid.

Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha. Salam sehat.

27 Syawal 1442H/08.06.2021.

lfh/LFH.


Azab


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Azab

Allah berfirman tentang Azab atau siksaan:

Ketahuilah,  bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya, dan bahwa Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

QS.  Al-Maidah (5):98.

Apa sajakah yang menimbulkan azab Allah? Dalam sebuah riwayat Ibnu Majah dan al-Hakim, Rasulullah SAW menyebut lima hal yang dapat mengundang turunnya azab dan kemurkaan Allah, yaitu:

Pertama, zina, yaitu bersenggama antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh hubungan perkawinan. Zina adalah salah satu dosa besar.

"dan tidak berzina; dan barangsiapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman betat:

QS.Al-Furqan (25): 68.

Kedua, perilaku curang. 

Misalnya:

1.  Mengurangi takaran dan timbangan.

"Celakalah bagi orang-orang  yang curang (dalam menakar dan menimbang)! (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dicukupkan, dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi."

QS. Al- Muttafin (83): 1-3.

2. Seorang pemimpin yang menipu dengan cara melakukan korupsi. Selama ia tidak meminta maaf dan bertaubat, pintu surga akan terkunci untuknya.

Bersumber dari Ma'qal, ia berkata: Aku beritakan kepadanya hadist yang kudengar dari Rasullulah SAW. Ia bersabda ",Tidak ada seorang pemimpin yang menjadi pemimpin kaum Muslimin kemudian ia menipu rakyatnya (korupsi), kecuali Allah SWT mengharamkan atasnya surga."

HR.Bukhari dan Muslim

3. Melakukan pembunuhan.

"Dan barangsiapa membunuh seseorang yang beriman dengan sengaja maka balasannya ialah neraka jahanam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, dan melaknatnya serta menyediakan azab yang besar baginya".

QS.An-Nisa' (4): 93.

Ketiga, tidak membayar zakat.

Penting bagi seorang Muslim membersihkan hartanya dengan melaksanakan zakat. Imam Al Ghazali menyampaikan bahwa Allah SWT telah menjadikan zakat sebagai salah satu rukun Islam dengan menyandingkannya dengan shalat.

"Dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk."

QS. Al-Baqarah (2): 43.

Dan Allah memberikan siksa pedih bagi orang-orang yang lalai berzakat.

"Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,"

QS. At-Taubah (9):34.

Keempat, melanggar perjanjian.

"Barangsiapa yang tidak menepati janji seorang muslim, maka dia mendapat laknat Allah, malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima darinya taubat dan tebusan".

HR. Bukhari, 1870 dan Myslim, 1370.

Kelima,menyelisihi syariat Islam.

" Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul-Nya takut akan mendapat cobaan  atau ditimpa azab yang pedih."

QS. An-Nur (24): 63.

Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha. Salam sehat.

26 Syawal 1442H/07.06.2021.

lfh/LFH.


Senin, 28 Juni 2021

Bertaubat dan Beristighfar


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Bertaubat dan Beristighfar

Allah SWT memberikan solusi untuk kita memperbaiki diri, walaupun manusia melakukan kemaksiatan, dosa yang menumpuk namun pintu rahmat selalu dibuka. 

Kita diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dengan cara total bertaubat. Taubat yang dilakukan total,  dikenal dengan nama taubat nasùha.

Setiap anak adam (manusia) berbuat kesalahan  dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah bertaubat.

"Barang siapa bertaubat sebelum matahari terbit dari Barat, niscaya Allah menerima taubatnya" (HR.Muslim)

"Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan memohon ampun kepadaNya. Sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak 100 kali". (HR.Muslim)

Dengan bertaubat, kita membersihkan diri dari noda. Dosa menodai hati, dan membersihkannya merupakan  kewajiban. 

Rasullullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Sesungguhnya seorang mukmin bila berbuat dosa, maka akan (timbul) satu titik noda hitam di hatinya. Jika ia tidak bertaubat, meninggalkan perbuatan (perbuatan dosa), maka bertambahlah noda hitam tersebut sampai memenuhi hatinya".

"Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama (nyawanya) belum sampai di kerongkongan." (HR.At-Tirmidzi, dan ia menghasankannya).

Dari hadist diatas, -kita- setiap muslim diwajibkan bertaubat dari kesalahannya, sepanjang ajal belum menjemput baik pagi hari, siang hari, sore hari, maupun malam hari.

Orang-orang inilah yang pada akhirnya tidak akan menyesal dengan ajal yang menjemput. Justru saat ajal menjemput, dia akan merasa bahagia karena  dosa-dosa yang ia miliki akan diampuni Allah SWT.

Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa senatiasa beristighfar, niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya kelapangan dan untuk setiap kesempitannya jalan keluar, dan akan diberiNya rezki dari arah yang tiada disangka- sangka " (HR.Abu Daud).

Imam Al-Auza'i pernah ditanya oleh seseorang:" Bagaimanakah  tata cara beristighfar? lalu Beliau menjawab: " Hendaknya engkau mengatakan "Astagfirullah  Astagfirullah". "Artinya, aku memohon ampunan kepada Allah.

"Dan tobat itu tidaklah (diterima Allah) dari mereka yang melakukan kejahatan hingga apabila datang ajal kepada seseorang diantara mereka dia mengatakan:"Saya benar-benar bertobat sekarang".

QS. An-Nisa' (4): 18.

Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha. Salam sehat.

22 Syawal 1442H/03.06.2021.

lfh/LFH.

Beramal Saleh


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Beramal Saleh

Menurut  seorang ahli tafsir klasik bernama Abu Kasim Mahmud bin Umar Az-Zamakhsyari (467H-538H), amal saleh adalah segala perbuatan yang sesuai dengan dalil akal, Al Qur'an, dan atau sunah Nabi Muhammad SAW.

Jika dikerjakan, amal saleh  akan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. 

Amal saleh ini ada dua macam, yaitu amal jariyah dan amal ibadah.

Amal jariyah ialah perbuatan kebajikan yang dilakukan secara sukarela dengan mengharapkan rida Allah SWT, dan mendatangkan balasan pahala bagi yang melakukannya, meskipun ia telah meninggal dunia.Pahala amal ini terus mengalir kepadanya selama orang yang masih hidup dapat memanfaatkan hasil kebajikan yang ditinggalkanya di dunia.

Amal saleh yang tidak putus pahalanya, dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda:

" Apabila  anak Adam (manusia) wafat, putuslah amalnya, kecuali tiga macam: sedekah jariyah, ilmu pengetahuan yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya".

(HR.Muslim)

Dasar amal saleh ini adalah Firman Allah:

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami  berikan kepadanya kehidupan yang baik"

QS. An-Nahl (16):97.

Allah Ta'ala senantiasa mengawasi kebaikan dan kejahatan yang  kita lakukan sekecil apapun.  Kepada-Nya lah  tempat kembali. 

"Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."

QS.Az-Zilzal (99):7-8.

Janji Allah kepada orang-orang yang beramal saleh mendapat ampunan dan pahala yang besar, sesuai firmanNya:

"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal daleh, (bahwa) mereka akan mendapat ampunan dan pahala yang besar".

QS.Al-Maidah (5):9.

Berikut amal saleh yang dapat kita lakukan untuk memperoleh janji Allah diatas:

Sedekah jariyah, yang pahalanya mengalir terus, seperti membuat rumah yatim piatu, sekolah, masjid, jalan, rumah sakit, dan lainnya karena Allah maka ketika ia sudah meninggal dunia akan merasakan nikmatnya pahala dari Allah. Pahala Allah akan terus mengalir selama sedekah jariyah tersebut dimanfaatkan orang banyak.

Ilmu yang bermanfaat bagi orang lain, pahala dari ilmu tersebut akan terus mengalir kepada orang yang mempunyai ilmu itu walaupun ia sudah meninggal dunia. Ia akan merasakan nikmatnya pahala dari Allah SWT berkat ilmu yang dimanfaatkan orang lain.

Anak yang selalu mendoakan orangtuanya, akan menjadi pahala yang terus mengalir kepada orangtuanya ketika orangtuanya telah meninggal dunia.

Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha. Salam sehat.

25 Syawal 1442H/06.06.2021.

lfh/LFH.


Jauhilah Fitnah!


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Jauhilah Fitnah!

Orang-orang menggunakan berbagai cara untuk menyerang pribadi dan karakter, salah satunya adalah dengan cara memfitnah. 

Fitnah merupakan suatu perkataan bohong, tanpa dasar kebenarannya, yang disebar luaskan dengan intensi mencemarkan nama baik seseorang.

Agama Islam melarang umatnya memfitnah, dalam bagian surat Al-Baqarah, Allah AWT berfirman:

" ...fitnah lebih kejam dari pembunuhan".

QS. Al-Baqarah (2) : 217.

Dalam hukum Islam, fitnah dikatagorikan sebagai kejahatan yang sangat besar. Hukum fitnah itu dosa besar, yang akan mencegah seseorang masuk surga. 

Rasulullah SAW bertanya kepada sahabat "siapakah orang yang bangkrut?" lalu mereka berkata "orang yang tidak memiliki kekayaan". Kemudian Rasulullah SAW berkata "Bukan itu, orang yang bangkrut adalah orang yang tidak mempunyai amal ibadah." Lalu sahabat bertanya kembali "Bahkan ketika orang tersebut mengerjakan shalat dan puasa?" Dan Rasulullah SAW menjawab "Bahkan ketika dia sholat dan puasa karena perbuatan baiknya akan diberikan kepada orang yang terzalimi, dia ghibah dan juga fitnah bahkan perbuatan buruk orang yang dia fitnah dan ditindas akan diberikan kepada orang yang akan memfitnahnya"

Fitnah akan menimbulkan keresahan, kesengsaraan, mencelakai orang lain, merugikan orang lain dan memutuskan silaturahim maka jauhilah fitnah dengan meneliti baik-baik berita yang masuk. 

Ketika seseorang melakukan fitnah, maka akan banyak orang yang terjerumus  ke dalam dosa besar.

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika  seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."

QS. Al-Hujurat (49):6.

Dan pelaku fitnah akan memperoleh azab pedih, baik di dunia dan akherat:

"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji itu (berita bohong) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

QS. An-Nur (24):19.

Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha. Salam sehat.

24 Syawal 1442H/05.06.2021.

lfh/LFH.

Sabtu, 26 Juni 2021

Berbaik Sangka


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Berbaik Sangka

Rasulullah mengarahkan para sahabatnya agar selalu berbaik sangka (husnuzh-zhann terhadap Allah. Jabir r.a. menyebutkan, ia mendengar Rasulullah tiga hari sebelum wafatnya bersabda:

"Janganlah seseorang diantara kalian meninggal dunia, kecuali dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah" (HR Muslim).

Hadist Qudsi lengkap tentang sangkaan kepada Allah dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Shallallahu'Alaihi Wa sallam :

" Sesungguhnya Allah berfirman," Aku menurut prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya saat ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat'Ku dalam kesendirian, Aku akan mengingatnya dalam kesendirian-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam keramaian, Aku akan mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik daripada keramaiannya. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal  Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari." (HR Bukhari dan Muslim)

Allah SWT berfirman:

" Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa"

QS. Al-Hujurat (49):12.

Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha. Salam sehat.

23 Syawal 1442H/04.06.2021.

lfh/LFH.

Tunaikan Amanah!


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Tunaikan Amanah!

Salah satu kata yang menyertakan ucapan selamat untuk menunaikan tugas bagi seseorang, misalnya memperoleh jabatan atau tugas baru dalam kehidupannya adalah amanah.

Hal ini menunjukkan pentingnya kata amanah. Amanah merupakan sifat mulia,  yang membuat kita sebagai umat Muslimin harus saling mengingatkan satu sama lain.

Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya  Shallallahu'alaihi wa sallam telah memerintahkan setiap muslim untuk menunaikan amanah.

Apakah amanah? Amanah adalah tanggung jawab yang dipikulkan kepada manusia dengan dibekali akal agar menjadi hamba yang mentauhidkan Allah. Ta'at kepadaNya dengan melaksanakan kewajiban dan meninggalkan larangan, berbuat adil, mengerjakan kewajiban seperti shalat, puasa, dam ibadah lainnya.

Sifat amanah adalah salah satu sifat Rasulullah saw yang paling menonjol.Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan umatnya  agar menjalankan amanah:

"Tunaikanlah amanah kepada orang yang mempercayaimu dan jangan engkau mengkhianati orang yang mengkhianati mu!"

(Hadist Abu Daud Nomor 3068).

Perintah di dalam hadist diatas ini menunjukan wajibnya hal tersebut. Sehingga Imam adz Dzahabi rahimahullah telah mengkategorikan perbuatan khianat ke dalam perbuatan dosa besar.

"Khianat sangat buruk dalam segala hal, sebagiannya lebih buruk dari sebagian yang lainnya. Tidaklah orang yang mengkhianatimu dengan sedikit uang, seperti orang yang mengkhianatimu pada keluarganya, hartamu, dan iapun melakukan dosa-dosa besar (lainnya)."

Pentingnya amanah ditekankan oleh Nabi shallallahu'alaihi wa sallam, di dalam satu dialog tentang kiamat. Diakhir pembicaraannya, disabdakan:

"Mana orang yang bertanya tentang hari kiamat tadi?"

Orang itu berkata: _" saya wahai Rasulullah!

Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam  bersabda:

"Apabila sudah hilang amanah maka tunggulah terjadinya kiamat."

Orang itu bertanya: "Bagaimana hilangnya amanat itu?"

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:

"Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka akan tunggulah terjadinya kiamat"

(Hadist Bukhari Nomor 57).

Amanah dan menepati janji merupakan salah satu sifat orang beriman:

"Tidaklah Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah kepada kami, melainkan beliau bersabda: " Tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki sifat amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janjinya.

(As Silsilah as Shahihah)

Lawan dari amanah adalah berkhianat. Dan berkhianat merupakan salah satu tanda orang munafik.

"Tanda-tanda orang munafik ada tiga: apabila dia berbicara niscaya dia berbohong, apabila dia berjanji niscaya mengingkari, dan apabila dia dipercaya niscaya dia berkhianat."

(Hadist Muslim Nomor 89).

Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha. Salam sehat.

21 Syawal 1442H/02.06.2021.

lfh/LFH.


Rahmatan lil'alamin


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Rahmatan lil'alamin

Islam merupakan agama  rahmatan lil 'alamin, yaitu agama yang merupakan bentuk rahmat dan kasih sayang Allah SWT kepada seluruh alam semesta. Rahmat tersebut merupakan milik Allah SWT dan diturunkan melalui Islam.

Bahwa rahmat tersebut tidak hanya ditujukan kepada umat Islam, melainkan bagi semesta alam. Di dalamnya menjunjung tinggi hak-hak manusia, menjaga hak binatang dan tumbuh-tumbuhan.

Bahwa Islam adalah agama Rahmatan lil'alamin adalah kesimpulan yang diambil dari firman Allah :

Wama arsalnaka ila rahmatan lil 'alamin

Dan kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.

QS: Al-Anbiya (21):107.

Melalui ayat ini kita memahami bahwa diutusnya Nabi Muhammad saw adalah bentuk kasih sayang Allah kepada seluruh manusia dan alam semesta termasuk hewan dan tumbuhan, atau dengan kata lain Allah memberikan rahmat bagi seluruh makhlukNya.

Nabi Muhammad saw diutus Allah SWT untuk menyelamatkan manusia dan makhlukNya agar dapat hidup harmonis, mengikuti kaidah, norma, peraturan dan hukum-hukumNya sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an. 

Al-Qur'an dan as-Sunnah kemudian menjadi sumber bagi kita kaum Muslim untuk berperilaku, berakhlak baik secara total dalam kehidupan sehari-hari yang kemaslahatannya dirasakan oleh semua umat manusia, dan Islam benar-benar merupakan rahmatan lil'alamin.

Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha. Salam sehat.

20 Syawal 1442H/01.06.2021.

lfh/LFH.


Ghibah


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Ghibah

Dua dekade yang lalu kata ghibah masih belum bekend, kata yang biasa digunakan yaitu ngegosip ngerumpi, ngegunjing..

Ghibah banyak dilakukan kan padahal dosamya besar.

Ghibah intinya membicarakan aib orang lain, keburukan, kekurangan, atau "cacat"nya seseorang.

Ghibah walaupun sesuai dengan kenyataan, tetap merupakan perbuatan  yang zalim dan masuk dalam katagori dosa besar. 

Pelaku Ghibah ini diumpamakan Allah SWT seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati.

Dan janganlah sebagian kalian ghibah (menggunjing) sebagian yang lain

Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging sodaranya yang telah mati?Maka tentulah kalian akan merasa  jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah .Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang.

QS: Al Hujurat:12.

Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha. Salam sehat.

19 Syawal 1442H/31.05.2021.

lfh/LFH.


Berdzikir


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Berdzikir

Inilah ibadah yang mudah dilakukan bagi orang beriman, baik dimana saja dan kapan saja yaitu berdzikir. 

Wahai orang-orang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat  (namaNya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepadaNya pada waktu pagi dan petang.

QS: Al-Ahzab (33): 41-42.

Allah berfirman agar manusia mengingat Allah agar menjadi orang yamg beruntung:

Apabila sholat telah dilaksanakan; maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.

QS: Al-Munafiqun (63):10.

Nabi Muhammad SAW sering menekankan pentingnya berdzikir. Dan  menjadikannya pembeda antara orang hidup dan mati.

Hal ini seperti diriwayatkan oleh Abu Musa, Nabi SAW bersabda "Persamaan seseorang yang mengingat Tuhannya dan seorang yang tidak mengingatnya adalah seperti orang hidup dan mati"

Tirmidzi meneruskan riwayat Abdullah Bin Busr tentang salah satu sahabat nabi yang berkata " Ya Rasulullah, saya kewalahan dengan  begitu banyak arahan Islam. Jadi beri tahu sayà sesuatu yang mungkin saya pegang teguh. " Nabi menjawab" Jaga lidahmu tetap basah dengan mengingat Allah". 

Sedangkan dari Al-Bukhari dan Muslim melaporkan tentang sabda Nabi SAW: dari Abu Hurairah, 

 "Barangsiapa bersabda,Subhan-Allahi wa bihamdi seratus kali  ketika pagi, dosa-dosa nya akan dilenyapkan bahkan jika mereka   sama dengan luasnya buih di laut".

Apa arti kata Dzikir? Dzikir berasal dari kata dzakara, yadzukuru, atau dzukur/dzikir yang memiliki arti perbuatan dengan lisan (menyebut,  menuturkan, dan mengatakan) dan dengan hati (mengingat dan menyebut).

Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha. Salam sehat.

18 Syawal 1442H/30.05.2021.

lfh/LFH.

Kamis, 24 Juni 2021

Ridha Allah dan Ridha Orang Tua


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Ridha Allah dan Ridha Orang Tua

Kata  ridha Allah selalu di pairing dengan kata ridha orangtua sebagaimana kutipan HR.Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim :

ridhoollahi fii ridhoowaalidain wa sakhothullahi fii sakhothilwaalidin

Ridha Allah ada pada ridha kedua orangtua dan kemurkaan Allah ada pada kemurkaan kedua orangtua

HR.Bukhari Muslim mempertegas tentang ridha orangtua dengan menyebutkan "Ada tiga macam golongan yang doanya mustajab yang tidak diragukan lagi kedahsyatannya, yaitu 1) doa orangtua kepada anaknya, 2) doa orang musafir, dan 3) doa orang yang dizalimi"

Dalam Al-Qur'an ditegaskan bahwa orangtua harus dimuliakan:

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil,"Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua,kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat". Tetapi kemudian  kamu berpaling (mengingkari),kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang"

QS:Al-Baqarah (2):83.

Allah juga berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 23:

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduamya perkataan yang baik.

QS: Al-Isra (17):23.

Makna kata ridha kepada Allah, merujuk pada ridha kepada segala perintah dan laranganNya, kepada ketentuanNya dan pilihanNya, serta kepada apa yang diberikan dan dicegahNya. 

Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha. Salam sehat.

17 Syawal 1442H/29.05.2021.

lfh/LFH.


Berkah


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Berkah

Kata berkah sering  diucapkan seseorang, misalnya "semoga berkah".

Apakah arti berkah?

Berkah berasal dari bahasa Arab, artinya nikmat.

Menurut Imam Al-Ghazali, berkah (barokah) artinya " bertambah kebaikan".

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata berkah berarti karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia.

Bertambah kebaikan bisa berupa rezki, harta, ilmu, kesehatan, dan pahala.

Memperoleh kebaikan kehidupan di dunia dan akhirat menjadi dambaan orang beriman. Untuk itu pula doa yang tidak lepas dipanjatkan seusai sholat adalah:

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka"

QS: Al-Baqarah (2):201.

Al Qur'an sendiri merupakan berkah bagi manusia sebagaimana firman-Nya:

Kitab (Al Quran)yang kami turunkan kepadamu, penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat  mendapat pelajaran*

QS: Sad (38):29.

Bagaimanakah meraih kebahagiaan dunia dan akherat? Dalam surat dibawah ini Allah memberikan tanda yang nyata:

Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan  berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.

QS: Al-Qasas (28): 77.

Jelaslah ada pelajaran penting yang Allah minta pada manusia dalam melaksanakan kehidupan dunia: (1) persiapkan pula hidup untuk akhirat, (2) berbuat baiklah pada orang lain dan (3) jangan melakukan kerusakan apapun di bumi.

Rasulullah SAW memberi petunjuk bagaimana cara agar kita diberi ganjaran baik dalam hidup  di dunia maupun di akherat

Pertama, hati yang bersyukur yaitu setiap menerima pemberian Allah SWT dengan penuh kegembiraan, baik nikmat besar maupun nikmat kecil, yang diluar harapan. Perasaan gembira dan bahagia ketika mendapat nikmat akan mendatangkan kebaikan dunia dan akherar dalam bentuk berkah (tambahan kebaikan).

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, " Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari ( nikmatKu) maka pasti azabKu sangat berat."

QS : Ibrahim (14):7.

Kedua,  lisan yang selalu berzikir. Zikir salah satu amalan yang mendatangkan ketenangan jiwa.

(yaitu) orang-orang yang beriman  dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.

QS: Ar-Ra'd (13):28.

Ketiga, cobaan terhadap tubuh ataupun kesulitan lainnya.Orang beriman senantiasa bersabar saat ditimpa kesulitan atau penyakit, sebab ia tahu bahwa bersamaan dengan semua itu ada kecintaan dan kebaikan Allah SWT.

" Sungguh jika Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridha, maka ia yang akan meraih ridha Allah. Barangsiapa yang tidak suka, Allah pun akan murka." (HR Ibnu Majah)

Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.

QS: Al-A'raf ():96.

Raihlah keridha'an Allah. Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha.

16 Syawal 1442H/28.05.2021.

lfh/LFH.


Rabu, 23 Juni 2021

Istiqomah


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Istiqomah

Untuk memperoleh insight tentang Istiqomah, saya menyimak tulisan Ustadz Abu Ismail Muslim al-Atsari (2014) yang ditulis dalam majalah As-Sunah Edisi 06/Tahun XVII/1435H/2014M. 

Apakah istiqomah?  Istiqomah diartikan meniti jalan yang lurus, tidak belok-belok ke kanan maupun ke kiri.

Dalam konteks keimanan, Istiqomah adalah meniti jalan agama yang lurus. Maksudnya totalitas ketaatan pada semua ajaran agama.Berjalan yang lurus lahir dan batin, serta meninggalkan semua perkara yang dilarang. 

Dibawah ini beberapa firman Allah yang menggarisbawahi tentang Istiqomah.

Allah Ta'ala berfirman:

Maka tetaplah engkau (Muhammad) di (jalan yang benar), sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan (juga) orang  yang  bertobat bersamamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh,  Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

QS: Hud (11):112.

Allah Ta'ala berfirman:

Karena itu serulah (mereka beriman) dan tetaplah (beriman dan berdakwah) sebagaimana diperintahkan kepadamu (Muhammad) dan janganlah mengikuti keinginan mereka dan katakanlah, "Aku beriman pada kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan agar berlaku adil diantara kamu Allah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami perbuatan kami dan bagi kamu perbuatan kamu.Tidak perlu ada pertengkaran antara kami dan kamu. Allah mengumpulkan antara kita dan kepadaNyalah (kita) kembali."

QS :Asy-Syura (42): 15.

Inti istiqomah adalah hati berada diatas tauhid.

Sesungguhnya orang-orang yang berkata "Tuhan kami adalah Allah, " kemudian mereka tetap istiqomah, tidak ada rasa kuatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati.

Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.

QS: Al-Ahqaf (46):13-14.

Kala hati istiqomah diatas marifah terhadap Allah, takut kepada Allah, mengagungkan Allah, menghormatiNya, mencintaiNya, berharap kepadaNya, berdoa kepadaNya, tawakal kepadaNya, dan berpaling dari selainNya, maka semua anggota badan juga istiqomah di atas ketaatan kepadaNya.

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitra Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu.Tidak ada perubahan ciptaan Allah, Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia todakmengetahui.

QS: Ar-Rum (30) :30.

Istiqomah tidak cukup hanya di hati saja,  sebagaimana sabda Nabi Shalalahu 'alaihi wa sallam: 

Iman seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga hatinya  istiqomah.Dan hati seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga lisannya istiqomah.Dan orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatan-kejahatannya, tidak akan masuk surga.

H.R. Ahmad, no 12636 dihasankan oleh Syaikh Salim al-Hilali

Semoga saya dan anda sekalian mampu melaksanakan perintah agama secara menyeluruh dengan sempurna.

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka".

Raihlah keridha'an Allah. Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha.

15 Syawal 1442H/27.05.2021.

lfh/LFH.


Memahami Mata Hati


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Memahami Mata Hati

Disebutkan ada 130 ayat di dalam Al Qur'an yang berkaitan dengan masalah hati. Banyaknya hal hati yang dibahas, menunjukkan betapa pentingnya masalah hati dalam hidup manusia. Manusia diajak Allah Ta'Ala  memahami tentang mata hati.

Dibawah ini  beberapa ayat Al Qur'an tentang hati yang saya kutip:

1. "(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. Dan surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa"

QS: Asy-Syu'ara (26):88-90.

2. "Dan barangsiapa buta (hatinya) di dunia ini, maka di akhirat dia akan buta dan tersesat jauh dari jalan (yang benar)."

QS : Al-Isra' (17):72.

3. Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat.

QS: Al-Baqarah (2): 7.

Penguraian hati diatas dan dalam ayat-ayat yang tersebar dalam Al Qur'an lebih banyak  merujuk pada apa yang disebut mata hati atau bashirah.

Bashirah adalah mata hati yaitu melihat kebenaran yang  hakiki. Contohnya bagaimana Allah mengingatkan manusia yang  masih saja disibukan mencari apa yang sudah dijamin Allah (rezki) dan meninggalkan apa yang diperintahkan Allah. Simaklah firman Allah Ta'ala  :

"Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa".

QS: Taha (20):132.

Dalam surat Al-A'raf, Allah Ta'ala lebih menekankan dan mencamkan tentang pentingnya manusia agar menggunakan hatinya dan tidak lengah, sehingga manusia akan selamat dari neraka jahanam. 

Dan sungguh, akan Kami isi neraka jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata ( tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengarkan ayat-ayat Allah mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.

QS: Al-A'raf (7):179.

Firman Allah Ta'ala yang lain tentang pentingnya bashirah:

Maka tidak pernahkah mereka berjalan dibumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.

QS: Al-Hajj (22) : 46.

Pada akhirnya menusia baru tersadar saat ia telah lengah.Ia tidak mampu melihat dengan mata hati  dalam memahami hakekat.

"Alangkah celakanya kami!Kami benar-benar lengah tentang ini, bahkan kami benar-benar orang yang zalim."

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka".

Raihlah keridha'an Allah. Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha.

14 Syawal 1442H/26.05.2021.

lfh/LFH.


Rahmat Allah Azza Wa Jalla


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Rahmat Allah Azza Wa Jalla

Ada dua jenis Rahmat Allah Aza Wa Jalla yaitu:

1. Rahmat yang bersifat umum, yang diberikan bagi segenap makhlukNya. Rahmat umum ini bersifat fisik duniawi, contohnya berupa kecukupan sandang, pangan, papan, pangkat, jabatan, karir dan lainnya. 

2. Rahmat yang bersifat khusus, yang diberikan khusus bagi mereka yang menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Rahmat khusus ini bersifat rahmat baik di dunia maupun di akherat, misalnya kemudahan berbuat baik, hidayah jalan yang lurus, dimuliakan masuk surga dan diselamatkan dari api neraka.

Seorang muslim memandang rahmat yang bersifat khusus lebih penting dan utama. Dan karenanya ia berusaha mencari jalan untuk menggapai Rahmat Khusus  Allah Azza waJalla.

Jika seseorang melakukan perbuatan baik kepada sesama hamba Allah, menyayangi semua makhluk,  dan semakin besar ketaatan, semakin dekat dengan Allah maka semakin besar bagian rahmat khusus Allah yang ia akan dapatkan.

Amal-amal kebajikan dan ketaatan akan mendatangkan ridha Ar-Rahman, masuk surga dan teraihnya rahmat. Allah berfirman "Dan taatilah Allah dan Rasul"_dengan menjalankan perintah-perintah dan menjauhi larangan- larangan, supaya kamu diberi rahmat".

Syaikh al-Ustimin mengingatkan bahwa rahmat khusus itu berhubungan dengan dunia akherat.  Dan rahmat itu terwujud dalam teraihnya hal-hal yang diinginkan dan hilangnya hal-hal yang dikuatirkan.

Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi mengatakan "Wajibnya taat kepada Allah dan RasulNya untuk mendapatkan rahmat ilahiyyah, yaitu maaf dan ampunan(dari Allah) dan masuk kedalam surga".

"Dan taatlah kepada Allah dan Rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat".

QS :Ali'Imran (3):132.

Hal lain  yang dilakukan agar memperoleh rahmat Allah Azza wa Jalla, 

"Dan ini adalah Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan dengan penuh berkah.Ikutilah, dan bertakwalah agar kamu mendapat rahmat,

QS: Al-An'am (6):155.

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka".

Raihlah keridha'an Allah. Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha.

13 Syawal 1442H/25.05.2021.

lfh/LFH.


Qona'ah dan Ridha


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Qanaah dan Ridha

Qanaah adalah sifat manusia untuk merasa cukup dengan nikmat Allah.Jika memilikinya, ia tidak tamak pada harta orang lain dan juga selalu ridha dengan ketetapan Allah. Ia yakin segala yang ditetapkan Allah, itu yang terbaik. 

Sifat tidak pernah puas membuat manusia selalu merasa kurang. Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam menggambarkan manusia itu dalam sabdanya:

"Andai manusia diberi satu lembah penuh dengan emas, ia tentu ingin lagi yang kedua. Jika ia diberi yang kedua, dia ingin lagi yang ketiga. Tidak ada yang bisa menghalangi isi perutnya selain tanah. Dan Allah Maha Penerima Tobat siapa saja yang mau bertobat".

(HR Al-Bukhari)

Selanjutnya dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

" Kaya bukan diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina) adalah hati yang selalu merasa cukup."

(HR.Bukhari no.6446 dN Muslin no.1051)

"Beruntunglah orang yang telah diberikan petunjuk kepada Islam, kehidupannya tercukupi, dan ia memiliki sikap qana'ah".

(HR. Ibnu Majah  no.4138)

Dalam Bab yang sama,disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,

Lihatlah pada orang yang dibawah kalian, jangan perhatikan orang yang berada diatas kalian.

Caranya dengan selalu merasa cukup (qanaah) dan merasa ridha. Bersyukur dengan apa yang kita miliki, sehingga hidup lebih bermakna, berkah serta lebih berarti.

"Dan sekiranya Allah melapangkan rizki kepada hamba-hambaNya niscaya mereka akan  berbuat melampaui batas di bumi, 

tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. 

Sungguh,Dia Mahateliti terhadap (keadaan) hamba-hambaNya,Maha Melihat".

QS: Asy-Syura (42):27

"Ya Tuhan kami,berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka".

Raihlah keridha'an Allah. Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha.

12 Syawal 1442H/24.05.2021.

lfh/LFH.


Perbuatan Zalim


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Perbuatan Zalim

Perbuatan zalim artinya perbuatan  sewenang-wenang, tidak adil, menindas, kejam dan menganiaya.

Perbuatan zalim ini terlarang dalam Islam. Banyak sekali ayat Al Qur'an dan hadist Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam yang mencela dan melarang perbuatan zalim. 

Allah Ta'ala berfirman:

"Ingatlah laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim"

QS: Hud (11):18.

"Dan Kami katakan kepada orang-orang yang zalim, "Rasakanlah olehmu azab neraka yang dahulu kamu dustakan."

QS: Saba (34):42.

Adapun dalil-dalil dari As Sunah, antara lain:

Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

" jauhilah kezaliman karena kezaliman adalah kegelapan di hari kiamat"

(HR.Al Bukhari no. 2447, Muslim no. 2578).

"Seorang Muslim itu adalah saudara bagi Muslim yang lain, tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh menelantarkannya"

(HR.Muslim no. 2564).

Bentuk kezaliman ada dua yaitu perbuatan zalim terhadap dirinya sendiri, dan kezaliman terhadap orang lain. Dan perbuatan zalim ini sesuai firman Allah Swt dalam surat Al-Furqan, yang akan memberi azab bagi yang melakukan kezaliman.

"Barangsiapa diantara kamu berbuat zalim, niscaya Kami timpakan kepadanya rasa azab yang besar."

QS: Al-Furqan (25 ):19.

Perbuatan zalim selain dilakukan pada sesama manusia maupun diri sendiri, juga pada Allah Swt. Dan kezaliman ini merupakan bentuk kezaliman yang terbesar yakni mempersekutukan Allah dengan zat lain. 

Hal ini sebagaimana disebut dalam Surat Luqman:

"Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

QS: Lukman  (31):13.

Bentuk kezaliman pada sesama manusia misalnya menyinggung harga diri dan kehormatan, menyakiti tubuh maupun hati seseorang serta mengambil harta orang.

Dalam hal ini, Allah menyampaikan akan mengambil amalan orang yang berbuat zalim dan menimpakan dosa orang yang dizalimi seperti berikut:

"Barangsiapa yang berbuat zalim kepada saudaranya, maka hendaklah ia meminta kehalalan darinya hari ini juga sebelum dinar dan dirham tidak ada. Jika ia punya amal shaleh maka amalannya itu akan diambil sesuai dengan kadar kezaliman yang ia lakukan. Jika ia tidak punya kebaikan, maka keburukan orang yang ia zalimi akan dibebankan padanya"

(HR Bukhari)

Perbuatan seseorang dalam berbagai bentuk dosa seperti melakukan kemaksiatan, pelanggaran akan laranganNya yang intinya mengotori kehidupannya adalah bentuk perbuatan menzalimi diri sendiri.

Allah berfirman:

"Dan tidaklah mereka menganiayai Kami, akan tetapi merekalah yang menganiayai diri mereka sendiri."

Dibawah ini saya kutipkan sebagian kecil larangan berbuat zalim yang dijelaskan dalam sebuah hadist qudsi yang diriwayatkan Abu Dzar Al Ghifari RA dari Nabi Muhammad SAW.

"Wahai hambaKu, jika orang-orang terdahulu dan yang terakhir diantara kalian, sekalian manusia dan jin, yang tinggal di bumi ini meminta kepada Ku, lalu Aku memenuhi seluruh permintaan mereka, tidaklah hal itu mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali sebagaimana batang jarum yang dimasukan ke laut".

"Wahai hamba-Ku, sesungguhnya inilah amal perbuatan kalian. Aku catat semuanya untuk kalian, kemudian Kami akan membalasnya".

"Ya Tuhan kami,berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka".

Raihlah keridha'an Allah. Selamat menunaikan sholat Sunnah Dhuha.

11 Syawal 1442H/23.05.2021.

lfh/LFH.

Bertaqwa


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Bertaqwa

Abu Dzar Al-Ghifari dan Muadz bin Jabal adalah dua sahabat yang meriwayatkan dari Rasullullah  Shallallahu'Alaihu Wa Sallam "Bertaqwalah kepada Allah dimanapun berada, ikutilah yang buruk dengan kebaikan, niscaya yang baik akan menghapuskan yang buruk dan pergauliah manusia dengan pergaulan yang baik".

Apakah arti taqwa? Bertaqwa artinya membuat penghalang antara diri kita dengan sesuatu yang kita takuti.

Bertaqwa kepada Allah artinya membuat penghalang antara diri kita dengan murka dan adzab Allah Swt.

Bagaimana caranya agar kita terhalang dari murka dan adzab Allah Swt? Caranya adalah menjalankan perintah-perintah Allah semampu kita dan meninggalkan laranganNya. Dengan cara inilah maka kita bisa berlindung dari murka dan adzab Allah Swt.

" Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah sebenar-benarnya taqwa kepadaNya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim" 

QS: Ali'Imran (3) :102.

Bertaqwalah dalam semua kondisi, baik dalan keadaan susah maupun sedih. Bertaqwalah saat kita sedang marah, sedang emosi. Juga bertaqwalah pada siang dan malam, di masa muda dan tua, tidak ada batasnya.

"Ya Tuhan kami,berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka".

Raihlah keridha'an Allah. Selamat sholat tahajjud.

10 Syawal 1442H/22.05.2021.

lfh/LFH.


Iman dan Implikasi Beriman


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Iman dan Implikasi Beriman

Diriwayatkan dari Abu Umar r.a bahwa Nabi Saw mendengar seorang lelaki kaum Anshar yang sedang menasehati saudaranya karena malu maka Nabi Saw bersabda: Biarkan ia karena sesungguhnya 'malu itu sebagian dari iman".

Iman itu ada tujuh puluh sekian cabang, iman yang paling utama adalah persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan".

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya". (Riwayat Bukhari dan Muslim).

H.R. Ibnu Majah dan At Thabrani menyebutkan bahwa "Iman adalah Pengetahuan hati, pengucapan lisan, dan pengamalan dengan anggota badan".

H.R.Bukhari dan Muslim mengutip dari Anas bin Malik radhiallahu' anhu, Rasulullah shallalla'hu alaihi wa sallam bersabda "Tidak sempurna keimanan salah seorang dari kalian sampai dia mencintai kebaikan untuk saudaranya sesuatu yang dia dicintai untuk dirinya"

Rasullullah Saw berkata: "barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran maka hendaknya dia merubah dengan kekuasaannya, apabila dia merasa tidak mampu maka dengan lisannya, maka apabila tidak mampu hendaknya dia membenci kemungkaran tersebut dengan hatinya, yang demikian itu tingkatan Iman yang paling lemah.

"Ya Tuhan kami,berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka"

Raihlah keridha'an Allah. Selamat sholat tahajjud.

9 Syawal 1442H/21.05.2021.

lfh/LFH.


Kamis, 17 Juni 2021

Mukminin dan Munafiqin


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Mukminin dan Munafiqin

Simaklah kalimat pertama dari dua surat dalam At-Taubah dibawah ini. Kita akan melihat perbedaan nyata antara orang mukmin (Mukminin) dan orang munafik (Munafiqin).

"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah, dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Mahabijaksana."

QS: At-Taubah (9 ):71.

"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu  dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah perbuatan yang makruf dan mereka menggegamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.

QS: At-Taubah (9):67.

Orang-orang yang beriman atau mukminin, satu sama lain memiliki keterikatan hati dan jiwa. Hati dan tujuan mereka satu. Yang kuat akan menolong yang lemah, yang kaya akan memuliakan yang kurang. Dan kehidupan antara mukminin saling bantu membantu. Hubungan mereka tidak sebatas kepentingan. Mereka bekerjasama atas dasar kebajikan, dan ketakwaan yang dilandasi kasih sayang.

Mukmin berupaya agar dalam hidupnya bersikap amar makruf nahi mungkar. Mereka mendorong dan berjalan di depan untuk 

menegakan perilaku baik dan benar yang diridhoi Allah dan mencegah terjadinya perilaku curang, khianat, dusta dan korup.

Hal ini berbeda dengan munafiqin, orang-orang  yang munafik. Mereka memiliki ketertarikan yang sama namun itu sebatas kepentingan mereka.Mereka bersinergi untuk sesaat demi keuntungan semata. Orang-orang munafik selalu berperilaku merusak tatanan kehidupan, mereka melanggar perbuatan baik dan konstruktif. 

Dari uraian dua ayat dalam Surat At-Taubah diatas, Allah mengingatkan kita. Allah memberi peringatan atas perbuatan yang diridhoiNya, perilaku yang sesuai  dengan citraNya.

Seseorang bisa menjadi mukmin maupun munafik. Pada saat saya bisa menjaga keimanan  saya agar selaras dan sesuai antara yang saya fikirkan dan katakan maka saya adalah seorang mukmin. Sebaliknya apabila saya tidak mampu menyelaraskan pikiran, perasaan dan perbuatan keimanan saya maka saya adalah seorang munafik.

Orang-orang yang munafik adalah orang-orang yang berbahaya. Allah'azza wajalla menyebutnya dengan "Mereka adalah musuh, maka berhati-hatilah", Allah'azza wajalla  tidak menyebutnya dengan " Mereka adalah bagian dari musuh".

"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar."

QS: Al Baqarah (2) : 9.

"Ya Tuhan kami,berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka"

Raihlah keridha'an Allah. Selamat sholat tahajjud.

8 Syawal 1442H/20.05.2021.

lfh/LFH.

Kamis, 10 Juni 2021

Beriman dan Berilmu


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Beriman dan Berilmu

Barang siapa yang berilmu niscaya Allah Swt dekat dengannya seperti sabda Rasullullah Saw "tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza Wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sedekah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orang dalam kedudukan terhormat dan mulia". 

Dalam kitabnya yang berjudul Ihya Ulumiddin, Imam Al-Ghazali menyebut puluhan dalil Al-Qur'an maupun Hadist tentang iman dan ilmu.Dijelaskannya bahwa mereka yang berilmu akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah.

Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan  berilmu beberapa derajat lebih tinggi, seperti firmanNya dalam Al-Qur'an:

Wahai orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, " Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

QS: AL- Mujadilah (58):11.

Beriman akan mendorong kita untuk berbuat baik. Iman membuat kita mempunyai komitmen kepada nilai-nilai yang berdasarkan KeTuhanan YME (rabbaniyah) yaitu  tata nilai yang dijiwai oleh kesadaran bahwa hidup itu berasal dari Tuhan dan menuju kepada Tuhan.

Dan wujud dari beriman itu adalah sikap hidup yang memandang Tuhan sebagai tempat bersandar dan menggantungkan harapan.

Konsistensi beriman adalah dengan bersikap baik sangka pada Allah (huznuz zhahn), serta memantapkan diri padaNya sebagai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Sedangkan ilmu melengkapinya untuk kita bisa melaksanakan dorongan  dan merealisasikan perberbuatan baik tersebut.

Ali Masrur menyebutkan bahwa  berilmu merupakan sarana menemukan kebenaran Al-Qur'an  dan kebenaran Tuhan itu sendiri. Berilmu harus selalu mengingatkan manusia akan kehadiran kemahakuasaan Allah.

Ia juga mengingatkan Nabi Saw  menyebutkan siapa yang bertambah ilmunya,  tetapi tidak bertambah petunjukNya, maka ia akan semakin jauh dari Tuhan.

"Ya Tuhan kami,berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka"

Raihlah keridha'an Allah. Selamat sholat tahajjud.

7 Syawal 1442H/19.05.2021.

lfh/LFH.


Meminta dan Memberi Maaf


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Meminta dan Memberi Maaf

Rasanya belum sreg, mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri tanpa diikuti kata Mohon Maaf Lahir Batin. 

Selama ini kita telah menjadikan lebaran sebagai momentum untuk "me reset  " salah khilaf kita pada orang lain.Padahal  untuk meminta maaf tidak perlu menanti bulan Ramadhan dan Syawal tiba. Justru sebaik-baik meminta maaf adalah dengan menyegerakannya. Hal ini sesuai dengan fiman Allah SWT:

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang betaqwa".

QS: Ali'Imran (3): 133.

Islam mengajarkan setiap manusia untuk saling memaafkan. Akhlak baik ini sesuai dengan sifat Allah sebagai Maha Pengampun dan Penyayang.

"Dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka) maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

QS: At -Tagabun (64):14.

Meminta maaf dan memberi maaf adalah nilai-nilai kebajikan yang perlu ditanamkan dalam diri  anak Adam. Allah SWT akan memuliakan serta memberi pahala pada orang yang memaafkan kesalahan orang lain. Allah berfirman:

"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi  barang siapa  memaafkan dan berbuat  baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah.Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim."

QS: Asy-Syura (42):40.

Keterbatasan wawasan manusia membentuk persepsi yang akan melihat seseorang memberi maaf dan mengalah sebagai orang lemah, yang tidak mempunyai kekuatan.

Hal ini keliru besar! Justru Allah akan memberi ganjaran dengan mengangkat derajat dan memberi kemuliaan pada mereka yang memberi maaf.

"Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan diantara kamu bersumpah nahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat-kerabatnya, orang miskin, dan orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada.

Rasulullah SAW adalah panutan kita. Salah satu sifat beliau adalah selalu memaafkan orang yang membecinya dan menyakiti perasaanya. H.R. Ibnu Hibban  menyebutkan: 

Adalah Rasulullah SAW orang yang paling bagus akhlaknya: beliau tidak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di pasar, dan membalas kejahatan dengan kejahatan. Malah beliau pemaaf dan mendamaikan.

"Ya Tuhan kami,berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka"

Raihlah keridha'an Allah. Selamat sholat tahajjud.

6 Syawal 1442H/18.05.2021.

lfh/LFH.


Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia