Oleh: Siswo Wiratno
Dia adalah Prof.DR.Reni Akbar Hawadi….Saat
itu. Di tahum 2000, saat saya masih
bekerja di Pusat Inovasi (Pusinov), Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
dan Kebudayaan(BP3K), Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)/Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan….sebagai salah satu Kepala Bidang ( Bidang Inovasi
Pendidikan Menengah Kejuruan), saya mendapat kesempatan mengikuti pendidikan S2
atas biaya sendiri di Universitas Borobudur, Program Studi Magister Manajemen
Sumberdaya Manusia ( 2000- 2002)….inilah awal saya bisa berkenalan dengan
beliau.Saat itu angkatan saya berkesempatan
mendapatkan dosen-dosen tamu yang cukup hebat dikenal di masyarakat pada
umumnya… seperti Mantan Kepala BKN/BAKN Bapak Sofyan Effendi, salah satu
anggota pimpinan KPK Bapak Mochamad Jasin dan juga beberapa Profesor dari
Universitas Indonesia , salah satunya adalah beliau Prof.DR.Reni Akbar-Hawadi
yang saat itu memberi Mata Kuliah Penilaian Kinerja di Program Studi MM SDM
Universitas Borobudur, Jakarta.
Awal perkenalan saya dengan beliau…sungguh
berkesan.
Saat itu kuliah perdana Mata Kuliah Penilaian
kinerja…saat itu sekitar jam 16.00 …jam 4
( empat) sore…..memang program kuliah saya memang siang sampai
malam ( kebanyakan mahasiswa sudah
bekerja, baik sebagai PNS ataupun karyawan swasta ).
Tidak seperti biasanya dosen lainnya…Beliau
langsung bertanya :” Siapa Ketua Kelas disini ?”
Tiba-tiba tanpa dikomando teman2 saya sekelas
menyebut saya secara serempak : “ Pak Siswo Wiratno !”… saya juga agak
terkejut…. Tapi saya timpali : “ Siap Ibu !”….akhirnya saya seterusnya jadi
ketua kelas di angkatan saya,
Semua komunikasi tentang informasi
kegiatan perkuliahan antara mahasiswa
dengan dosen melalui saya. Sehingga saya bisa kontak langsung dengan beliau.
Itulah perkenalan awal dengan beliau.
Masih berkaitan perkuliahan pertama mata
kuliah Penilaian kinerja oleh beliau Prof DR.Reni Akbar Hawadi…saat beliau
hadir …kalau tidak salah ….beliau memakai baju putih , celana panjang putih,
kerudungn putih…Pokok,nya….anggun…suara bicaranya jelas…tegas…lugas ! mengawali
kuliahnya , beliau menyampaikan : “ siapkan selembar kertas, tuliskan jawaban
pertanyaan ini : “1, apa yang dimaksud Penilaian kinerja ?”, 2. Bagaimana cara
melakukan Penilaian Kinerja ?” ( diberi waktu kira2 10 menit).
Hampir semua mahasiswa yang berjumlah sekitar
20 orang pada saling memandang ( mungkin kaget dengan gaya perkuliahan beliau,
dan sepertinya mahasiswa tidak siap dengan cara itu )…..Ternyata dari diskusi
hasil pretest tersebut, perkuliahan berjalan lebih hidup dan dinamis….. Yang
semula mungkin mahasiswa menganggap dosennya “tertutup“, galak” atau
“killer”…ternyata beliau sebagai dosen/ pendidik lebih terbuka, demokratis, dan dinamis…hal ini mencairkan suasana
hubungan mahasiswa dan dosen….
Dalam perjalanan perkenalan saya dengan
beliau yang awalnya sebagai penghubung mahasiswa –dosen di Program Magister , Universitas
Borobudur Jakarta itupun berlanjut dalam
diskusi pekerjaan….tidak tahu ada link apa…
Yang jelas, selama mengikuti perkuliahan
beliau dan komunikasi sebagai penghubung sebagai ketua kelas
angkatan….sepertinya saya ada kecocokan
…dalam cara berfikir, dalam bertindak dan bekerja.
Pada awalnya, setelah saya lulus dari S2 Program MM SDM ,
Universitas Borobudur 2002, saya sering diajak diskusi berbagai hal khususnya
bidang pendidikan sesuai pengalaman saya selama kerja di Balitbang, Kemdikbud (
kebetulan saya pernah di Pusat Kurikulum, Pusat Inovasi pendidikan, Pusat
Penelitian kebijakan, dan Tim Penyusun Rancangan Peraturan Per-Undang-Undangan
Bidang pendidikan ).
Gedung Pola di Jalan Proklamasi, Menteng,
Jakarta Pusat, dimana Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
dikumandangkan, merupakan awal diskusi (2003) dengan beliau dan Tim Kerjanya, termasuk suami beliau Bapak
Zulkifli Akbar (dari Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga R.I)…pertama kali
saya memasuki Gedung bersejarah tersebut…dimana disitu ada ruang khusus Koleksi
Bung Karno, Proklamator Kemerdekaan, dan Presiden Pertama RI. Saat itu, tahun 2003 Gedung Pola digunakan
untuk salah satunya menjadi Kantor Sekretariat DPP KORPRI.
Bu Reni saat itu menduduk jabatan selaku
Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan Dewan Pimpinan Pusat Korps Pegawai
Negeri (DPP KORPRI). Saya diundang dalam diskusi pertama… beliau
ingin membangun Hot Line Korpri seluruh
Indonesia….disitu ada perwakilan dari berbagai instansi pemerintah seperti
Kemhan, Lemhanas, BPN, BIN, dan Kementerian/Lembaga lainnya….Disinilah melihat
sosok beliau yang bisa memimpin berbagai kalangan dengan berbagai instansi dan
latar belakang.
Disitulah saya mulai berkenalan dengan
bergagai kalangan lebih luas dan bisa belajar berdiskusi, memimpin rapat,
membuat perencanaan lebih lanjut, dan mengeksekusi hasil pertemuan atau
diskusi…. Pelajaran kongkrit dari pertemuan bersama beliau adalah belajar dalam
membuat suatu kebijakan dan implementasi kebijakan serta monitoring dan
evaluasinya/ monev….Disamping itu, pengalaman ini akhirnya bisa dibawa diskusi
dalam pembahasan Penyusunan Rancangan Undang-Undang Gerakan Pramuka dikemudian
hari (Kebetulan suatu saat saya bersama
suami beliau Bapak Zulkifli Akbar yang saat itu Sekretaris Tim Penyusun
Rancangan Undang-Undang Gerakan Pramuka dari Kementerian Negara Pemuda dan Olah
Raga R.I duduk dalam satu Tim Penyusun Rancangan Undang-Undang Gerakan Pramuka
di Kemdikbud ) …. saya bisa belajar
banyak hal dari beberapa pertemuan di
Gedung Pola ini….Puji Tuhan.
Ternyata pelajaran kongkrit dari beliau tidak
sampai disini…Suatu saat saya bertemu di suatu rapat dengan Direktorat
Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) , Kemdikbud, yang membahas tentang
Pendidikan Khusus, khususnya Pendidikan bagi peserta didik yang memiliki
potensi kecerdasan dan bakat istimewa ( atau sering disebut : Pendidikan Anak
Berbakat )….Ternyata beliau adalah salah satu ahlinya ….sehingga disitupun saya
menjadi bertambah ilmu tentang pendidikan khusus tersebut, terlebih saya selain
ikut Tim pengembang Pendidikan Anak Berbakat (saat bertugas di Pusat Kurikulum, Balitbang, Kemdikbud) dan
sebagai Tim Penyusun Rancangan peraturan Perundang-undangan Bidang Pendidikan,
saya juga belajar banyak dari berbagai pertemuan / diskusi bersama beliau terkait
Pendidikan Khusus dan pendidikan layanan Khusus (PKLK). Disini saya semakin
jelas melihat profil beliau….selain beliau sebagai dosen/ pendidik, juga
sebagai kordinator/ pemimpin gugus tugas, juga sebagai ahli/ nara sumber.
Dari pemikiran beliau dan hasil
diskusi/pertemuan bersama beliau dapat
ditindak lanjuti dengan penyusunan Pedoman Pembinaan bagi sekolah/ satuan
pendidikan yang akan melaksanakan Program Pendidikan Khusus, khususnya Program
Pendidikan bagi yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa sebagai
pelaksanaan amanat Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, khususnya Pasal 32 ayat 2
terkait pelayanan pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa.
Di kesempatan lain saya diajak/ diundang
dalam pertemuan bersama para psikolog muda
dan mahasiswa beliau di Kampus UI Salemba di satu
ruang kerja beliau (saat itu beliau menduduki jabatan Ketua Program
Studi Kajian Timur Tengah Program Pascasarjana Universitas Indonesia)
membahas suatu Rancangan Penelitian/Pelacakan penyebaran
Anak Berbakat di Indonesia”…..sungguh pelajaran bagus dari beliau yang
menghimpun para psikolog muda untuk bisa melacak keberadaan para lulusan anak
berbakat dari semua daerah, dengan tujuan studi untuk bisa memberdayakan para
Anak Berbakat bagi kepentingan nasional….Idenya sungguh brilian…. Tidak hanya
hanya berhenti pada pelayanan pendidikan bagi anak berbakat saja tetapi lebih
jauh bagaimana potensi tersebut dapat diberdayakan untuk pembangunan bangsa
!Dan Rancangan tersebut bisa diwujudkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan
Dasar dan Menengah dikemudian hari…Sungguh luar biasa kegigihan Tim beliau bisa
mempresentasikan rancangan penelitian tersebut kepada instansi yang tepat…Hal
menarik dari Tim Psikolog beliau… masih muda-muda, energik, dan sepertinya juga anak berbakat (?).
Dari pertemuan dengan beliau dan timnya, saya
belajar dari beliau bagaimana memberdayakan anak-anak muda yang potensial,
untuk membangun dan menggerakkan energi, kerja
dan cita-cita positif, secara serius dan sungguh-sungguh untuk ikut terlibat dalam membangun bangsa
…Sungguh besar integritas beliau membawa timnya untuk kepepentingan nusa dan bangsa.
Sungguh dahsyat getaran dan gelombang yang
digerakkan beliau….Saya jadi semakin yakin dugaan saya bahwa Beliau adalah termasuk “ Anak Berbakat” /
seseorang yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa !
Beliau bukan hanya pendidik yang hebat,
terbuka, demokratis, dan dinamis tetapi
juga Manajer yang memiliki percaya diri yang tinggi,kompetensi, disiplin,
gigih, perfect dan memiliki integritas yang tidak perlu disangsikan….Semoga
Beliau selalu dalam Berkat dan Karunia Tuhan. Aamiin…