Oleh: Ariady Achmad | Mantan politisi Partai Golkar dan Pemilik Teropong Senayan.com
Saya dan Reni Hawadi adalah peserta Program Nakasone Persahabatan Indonesia
-Jepang Abad 21 dari Kelompok Youth Leader Angkatan V Tahun 1988.
Ada kenangan yang tidak terlupakan sampai sekarang yaitu saat saya mau
pulangin baju teluk belanga yang dipinjamkan Reni untuk acara budaya di Jepang,
saya gak tau harus pulangin kemana.Dan ini menjadi topik yang terus diingat
Reni tentang saya hehe..
Sepulangnya dari Jepang, masing-masing sibuk dan sama sekali tidak ada kontak. Jangan
bayangkan ada wag seperti sekarang yang membuat kita mudah terhubung dan lancar
berkomunikasi.
Setelah sekian lama tidak berjumpa, saya dan Reni ketemu lagi di acara
lebaran hari pertama seoran teman politisi. Tahu-tahu sekarang jadi orang
top,Profesor pula.
Sebagai Ketua DPP KNPI, saya ditugasin ikut Program Nakasone,sebuah program
persahabatan antara pemerintah Jepang dan Indonesia dalam bentuk pengiriman
pemuda/i ke Jepang.Program ini adalah bagian usaha pihak Pemerintah Jepang
untuk memperbaiki kualitas hubungan akibat peristiwa politik dalam negri ,yaitu
peristiwa MALARI 1974.Di Jakarta saat itu terjadi demonstrasi besar anti Jepang
menyambut kunjungan PM Tanaka.
Reni Hawadi,memang sejak muda belia menunjukkan kualitas diri yg relatif menonjol, terutama di
kalangan dan dilingkungan delegasi saat itu.
Pertukaran pemuda/i bersumber dari pemuda/i dari seluruh indonesia dan dari
berbagai sumber organisasi kepemudaan, Reni mewakili organisasi Karang
Taruna. KNPI, dieranya banyak
menghasilkan tokoh berkualitas,tetapi ada
juga yang jeblok masuk bui karena korupsi,kosa kata yg banyak dibenci.
RENI SELAMAT DAN BAHAGIA SELALU. Lintasan sejarah bersama dalam kurun waktu
tertentu selalu kita kenang,dan terkadang tersenyum sendiri,ketika sedang duduk
merenung. Salam.