“orang tua harus memahami kemampuan di atas rata-rata anak berbakat dan tetap mendorong anak untuk bersosialisasi.”
Seorang anak di kategorikan anak berbakat, tak semata-mata karena
mudah memahami segala sesuatu, mempunyai daya ingat baik serta mampu
menyelesaikan tugas-tugas sekolah dengan cepat. Bisa jadi mereka bukan
siswa yang selalu berprestasi. Namun, ada sesuatu yang membedakan
dirinya dengan siswa lain di kelas, yakni kewaspadaan (alertness),
kemampuan memahami (quick insights), dan keterampilan lain yang lebih
hebat dari anak lain seusianya. Hal ini membuat anak mampu menunjukkan
prestasi luar biasa di sekolah. Satu ciri pasti yang ditunjukkan anak
berbakat umumnya adalah skor IQ-nya tinggi.
Bagaimana perasaan anda jika si kecil diidentifikasi sebagai anak
berbakat? Takjub? Bingung? Riang? Gelisah? Anda mulai menyadari si kecil
akan memiliki perilaku berbeda dengan teman-teman sebayanya. Semakin
tinggi skor IQ anak, kian membuat anak menjadi tidak tipikal. Biasanya
3-5 persen anak dari populasi sekolah tergolong gifted (berbakat). Jika
ada 1000 siswa, maka paling tidak ada 30-50 anak yang tergolong gifted.
Hidup dengan Keberbedaan
Harus disadari anak berbakat berbeda perkembangannya dibanding teman
sebayanya. Apalagi jika tingkat kecerdasan anak semakin tinggi. Menurut
Dr Reni Akbar Hawadi Psi, Ketua Pusat Keberbakatan Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia, perbedaan-perbedaan yang dimiliki anak berbakat
akan membuatnya merasa terasing dalam perkembangannya saat dia merasa
harus bermain dan membangun persahabatan dengan anak-anak lain.
Bagi anak berbakat kebutuhan sosial dan emosional ini tidak dengan serta
merta diperolehnya. Dikarenakan kelangkaan dan karakteristiknya, maka
anak berbakat akan dilihat sebagai orang aneh dalam kelompok sosialnya.
Ini sebenarnya yang menjadi tantangan diri seorang anak berbakat
sesungguhnya. Anak harus mampu membawa dirinya agar bisa diterima baik
oleh anak-anak yang lain. Perbedaan yang dimiliki anak berbakat sudah
dapat dideteksi sejak bayi, seperti bisa berjalan atau berbicara lebih
dini. Perkembangan anak berbakat berada di atas 30 persen anak
seusianya. Anak berbakat sering kali mampu melewati kesulitan belajar
lebih cepat dari teman sebayanya.
Sering kali orang tua bingung bagaimana harus bersikap. Biasanya orang
tua anak berbakat dianjurkan mengabaikan tabel normal usia anak dan
membiarkan anak berkembang sesuai tempo perkembangannya. Namun, dengan
demikian anak dipaksa melampaui tingkat kesiapannya. Sebaliknya, ada
pendapat untuk tidak menghambat kemajuan perkembangan anak.
Perkembangan yang cepat pada anak berbakat membawa konsekuensi adanya
kebutuhan yang berbeda pada dirinya. Sebaiknya orang tua mendukung dan
merangsang anak, namun tidak dengan tuntutan berlebihan. Jangan
menghambat perkembangan unik anak dengan melemahkan keinginannya
mengeksplorasi lingkungan. Kebanyakan orang tua baru menyadari anaknya
tergolong anak berbakat saat mulai masuk prasekolah. Agar penanganan
anak tidak terhambat, Reni menyarankan agar setiap orang tua memiliki
semacam buku harian mencatat setiap perkembangan anak, yaitu Buku
Perkembangan Bayi. Pastikan mencatat setiap kali perilaku anak yang
tidak biasa (unusual).
Gaya belajar
Orang tua prasekolah sepatutnya menjadi pengamat dan pendengar yang baik
bagi gaya belajar anak. Sejak bayi akan terlihat lebih terlibat pada
hal-hal sekitarnya di banding bayi lainnya. Anak suka menjelajah
sekelilingnya, fisiknya aktif, tidak pernah diam. Saat di dalam mobil
anak susah duduk diam manis. Berikan kuis-kuis kecil tentang apa yang
mereka lihat sepanjang jalan. Misalnya, ada berapa mobil warna merah di
jalan dan sebagainya.
Bahasa
Anak berbakat terlihat suka ngoceh meniru orang dewasa, mampu berbicara
menggunakan kalimat-kalimat kompleks dan kata-kata yang tidak lazim,
menjawab secara gamblang dan merespon pertanyaan dengan cepat.
Perkembangan bahasa mereka jauh melampaui anak sebayanya. Seringkali
memberikan elaborasi terhadap pemecahan masalah yang disampaikannya.
Kemampuan berpikirnya menunjukkan kemampuan di dalam mengelompokkan,
mengklasifikasi, membandingkan dan membuat perbandingan antara berbagai
hal. Cara berpikir yang luwes, mampu melihat informasi dari sisi yang
lain serta melakukan hal-hal dalam situasi sekarang dengan menggunakan
data dari masa lalu.
Kosa kata
Anak berbakat mampu memahami banyak kata di banding anak lainnya. Rasa
ingin tahu anak berbakat membuatnya selalu bertanya sehingga salah satu
ciri anak berbakat adalah kaya kosakata dan lebih maju dari anak
lainnya. Dalam bahasa ekspresif, anak berbakat menunjukkan kemampuan
lebih. Pemilihan katanya banyak dan beragam, sehingga terlihat berwarna,
kaya kata sinonim, dan secara jelas menyebutkan benda yang dilihatnya
dengan rincian kata lain yang mengikuti penjelasan benda tersebut.
Keterampilan motor
Anak berbakat mempunyai perkembangan motorik lebih cepat. Dia mampu
memakai pakaian dan makan sendiri. Mampu memegang benda dengan tepat,
sementara anak lain sulit memegangnya. Mereka juga mampu menirukan
perilaku yang dilihatnya. Mampu menggambar benda yang kompleks, selalu
menggambar benda yang dilihatnya. Untuk itu penuhilah kebutuhannya
dengan berbagai kegiatan motorik seperti tenis, berenang, dan melukis.
Kolektor
Secara umum anak berbakat suka mengoleksi hal-hal yang menjadi minatnya.
Misalnya perangko, komik, stiker, gantungan kunci, kerang dan
lain-lainnya. Penuhilah kebutuhannya menjadi kolektor, karena melalui
koleksi yang dimilikinya, kemampuan abstraksi anak menjadi semakin
berkembang. Melalui koleksi ini anak akan mencari hal-hal yang sama,
misalnya warna, ukuran, tekstur, atau ciri lainnya sehingga anak belajar
melakukan klasifikasi dan perbandingan.
Membaca
Kebanyakan anak berbakat mampu membaca sebelum masuk sekolah dasar. Ada
anak usia kurang dari satu tahun, telah mampu menyadari buku bergambar
yang dipegangnya terbalik. Dia selalu mengubah posisi buku yang salah.
Begitu juga perilaku anak berbakatnya semasa usia di bawah tiga tahun,
yang belum bisa membaca, namun seolah membaca dari kiri ke kanan dan
membuka halaman satu per satu. Sebanyak 50 persen anak berbakat telah
mampu membaca pada usia 2 - 2,5 tahun. Orang tua anak berbakat yang
mampu membaca dini ini menyebutkan bahwa hal tersebut dimungkinkan
karena tersedianya banyak bacaan di rumah. Selain itu, dengan membacakan
cerita termasuk membacakan kata-kata yang dilihat di bungkus makanan,
dus sepatu, papan iklan, dan sebagainya.
Matematika
Keterampilan aritmatika juga dimulai sejak dini, melalui pemahaman,
misalnya besar kecil, banyak sedikit. Anak berbakat memiliki minat pada
jam, pertanyaan berapa lama, berapa jauh, berapa banyak, dan berapa
harganya. Mereka juga tertarik dengan umur dan ulang tahun. Ada seorang
anak berbakat mengajukan pertanyaan yang janggal, “Ma, nenek sekarang
umurnya 75 tahun, jadi meninggalnya umur berapa ya?” di samping itu ada
hubungan perkembangan motor dan perceptual yang ditunjukkan dengan
kemampuan mengenal arah, kiri, kanan, depan, belakang, atas, bawah,
jauh, dekat, dan lainnya. Biasanya, anak yang cepat perkembangan
motoriknya akan memiliki kemampuan aritmatika yang baik.
Rasa ingin tahu
Anak berbakat suka bertanya, bertanya, dan bertanya. Dia suka mencoba,
jika ada pertanyaan yang tidak terjawab, anak akan meminta
mencarikannya. Penuhilah kebutuhan rasa ingin tahunya ini tidak hanya
melalui buku, film, tapi juga mencoba mengerjakan sesuatu dan melihat
banyak tempat, seperti museum, pabrik, sawah, kantor, dan lainnya.
Ingatan
Anak berbakat memiliki daya ingat luar biasa sehingga mampu menceritakan
hal pada masa lalu secara rinci. Untuk memenuhi keingintahuannya
membuat anak selalu bertanya dan mencari bahan yang di inginkan. Hal
yang digemari anak berbakat usia 5 tahun biasanya adalah tentang
dinosaurus. Anak tak akan hanya membeli buku tentang dinosaurus tetapi
hal-hal yang berbau dinosaurus seperti mainan, T-shirt, puzzle, dan
sebagainya.
Energi
Apakah anda merasa anak berbakat anda terlihat tidak pernah capek? Anak
berbakat selalu terlihat aktif, sibuk terlibat dengan berbagai hal di
lingkungannya. Sebagai orang tua, anda bisa menyusun jadwal kegiatannya
agar berbagai minat yang ingin dikembangkannya akan berjalan dengan
baik. Biasanya, jadwal tidur anak berbakat lebih sedikit dari anak
lainnya dan berbeda karena sifat individual. Aktivitas yang berlebihan
tersebut bukanlah bentuk hiperaktif. Kegiatan yang menguras energi pada
anak berbakat jelas terpusat dan bertujuan.
Pertemanan
Anak berbakat lebih memilih bermain dengan orang yang lebih tua bahkan
dewasa. Jadi, anda tidak perlu mendorongnya bergaul dengan teman
sebayanya. Karena kebutuhan yang dicarinya dapat terpenuhi oleh
anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Bagaimana pun anak berbakat
akan merasa tidak nyaman bila berada dengan anak sebayanya yang
membuatnya terlihat begitu berbeda. Orang tua harus mampu mendorong anak
berbakat jangan terisolasi.
Sumber: https://www.ibudanbalita.com/artikel/mitos-seputar-anak-berbakat