Selasa, 12 Juni 2018

Lembaga Kursus Harus Siap Bersaing Di Era Pasar Bebas

BATAM. PAUDNI. Bangsa Indonesia harus siap bersaing di era pasar bebas, sebab kita akan menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN, dan memasuki pasar bebas World Trade Organization (WTO) dengan persaingan terbuka.
Untuk menghadapi hal tersebut Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) Lydia Freyani Hawadi menegaskan agar seluruh lembaga kursus dan pelatihan memiliki daya saing global. Hal itu disampaikan saat memberikan arahan pada Kegiatan Peningkatan Mutu Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) menuju Akreditasi di Batam (6/4).


“Memasuki era globalisasi setiap lembaga kursus dan pelatihan (LKP) harus dipersiapkan bersaing dengan negara lain,” tegas Lydia. Tahun 2015 kita memasuki era persaingan pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan pesaing 9 negara ASEAN dan tahun 2020 nanti menjadi era pasar bebas WTO dengan 153 negara dan 18 jenis profesi yang bersaing ,” tambah Lydia.

Reni Akbar Hawadi – sapaan akrab Dirjen PAUDNI berharap sepuluh tahun ke depan kita bisa menyelesaikan standarisasi LKP sesuai dengan standar nasional pendidikan dengan 8 (delapan) standar, yaitu: (1)standar isi; (2) standar proses; (3) standar kompetensi lulusan; (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan; (5) standar sarana dan prasarana; (6) standar pengelolaan; (7) standar pembiayaan; dan (8) standar penilaian pendidikan. Dirjen berharap besar pada Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Nonformal (BAN PNF) untuk membuat instrumen akreditasi dengan melakukan studi, agar standarnya lebih baik.

Sasaran LKP yang paling krusial yakni anak putus sekolah yang masih berusia produktif dan masih pengangguran. Mereka harus dilatih dengan kursus sebelum disalurkan bekerja atau diarahkan berwirausaha. Saat ini negara kita masih kekurangan wirausahawan, bila dibandingkan dengan negara tetangga Singapura yang memiliki 8% dan Malaysia 6%. Sedangkan kita kita masih dibawah 2 %.
Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan Muslikh memaparkan Kegiatan Peningkatan Mutu LKP menuju Akreditasi bertujuan untuk menyosialisasikan akreditasi LKP yang dilakukan oleh BAN PNF, selain itu juga untuk melakukan simulasi pengisian instrumen akreditasi, sekaligus berupaya mendorong LKP untuk bersedia dan mengajukan diri untuk diakreditasi BAN-PNF.
(Rica Noverina/HK)

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia