Entah apa yang menjadi alasan pasangan selebriti Deddy Corbuzier dan
Kalina yang sudah resmi bercerai sejak akhir Januari, untuk tetap satu
rumah dan bersama-sama mengasuh Azkanio Nikola Corbuzier (7). Meski
terlihat tidak lazim, tetapi ternyata keputusan pasangan suami istri
yang bercerai namun tetap tinggal satu rumah dianggap sebagai hal yang
positif oleh Prof. Lydia Freyani Hawadi, Psi, psikolog yang dekat dengan
dunia pendidikan anak.
Menurut Prof. Lydia Freyani Hawadi, Psi,
keputusan pasangan bercerai tetapi masih satu rumah. Bagi Reni, demikian
sapaan akrab psikolog yang dekat dengan dunia pendidikan anak ini,
keputusan untuk tetap satu rumah adalah hal yang positif bagi anak.
Sebab,
anak belum bisa mengerti tentang konsep perceraian. Anak membutuhkan
waktu yang lama dan kedewasaan emosi untuk bisa memahami kondisi bahwa
kedua orangtuanya bercerai. Apalagi untuk anak yang masih berusia balita
dan dibangku sekolah, mereka masih membutuhkan sosok orangtua yang
utuh. Dimana keberadaan sosok ayah dan sosok ibu tidak bisa dipisahkan
atau digabungkan dalam satu orang.
Jadi bagi Prof Lydia Freyani
Hawadi, Psi, ketika pasangan suami istri yang bercerai tetap memilih
untuk tinggal satu atap dengan alasan anak atau hal lainnya, bisa
memberikan dampak positif bagi anak. "Dengan memilih masih tinggal
bersama, memberikan waktu untuk anak beradaptasi dan memahami dengan
kematangan pemikirannya tentang kondisi orangtua yang sudah bercerai.
Jadi ketika akhirnya ayah dan ibunya memilih berpisah rumah, anak bisa
memahami lebih matang dan siap secara emosional juga," katanya.
Berbohongkah Kepada Anak?
Kemudian muncul
pertanyaan, jika kondisi orangtua sudah bercerai namun masih tinggal
satu rumah, bukankah telah melakukan kebohongan kepada anak? Prof Lydia
Freyani Hawadi, Psi menjelaskan bahwa tinggal satu atap dengan pasangan
yang sudah tidak lagi menjadi suami istri dan mengasuh anak bersama
bukan kebohongan, karena pada dasarnya orangtua harus tetap bisa
menjelaskan kondisi yang sebenarnya. Tapi lebih lanjut, ia mengajurkan
agar pasangan suami istri tidak langsung menjelaskan dengan frontal
tentang percerai. Karena anak sulit memahami konsep perceraian, jadi
ketika suami istri yang bercerai masih tinggal satu rumah, tetaplah
bersikap seperti satu keluarga yang baik.
Misal, untuk panggilan
di depan anak, tetaplah suami istri memanggil dengan sapaan ayah atau
ibu. "Jangan melakukan perubahan yang terlalu drastis, lagipula bagi
anak, suami istri yang telah bercerai tetap menjadi ayah dan ibu bagi
anak bukan," urainya.
Kejanggalan yang bisa dilihat anak adalah
ketika suami dan istri tidak tidur dalam satu kamar. Nah, itu yang perlu
dipersiapkan oleh orangtua manakala anak bertanya-tanya. "Ketika
melihat ayah dan ibu tidak lagi tidur satu kamar, akan timbul
pertanyaan. Nah, sebaiknya dijelaskan dengan pemahaman yang bisa
dimengerti anak. Suami istri bisa mencari alasan yang tepat atau katakan
saja terus terang bahwa memang ayah ibu sudah cerai tetapi masih
tinggal bersama untuk anak-anak. Awalnya pasti sulit meski begitu jangan
paksa anak untuk segera memahami ya," tutur Prof Lydia Freyeni Hawadi,
Psi
Jangan Membawa Teman Spesial Ke Rumah
Aturan
yang harus disepakati oleh suami istri yang telah bercerai tetapi masih
satu rumah adalah saling menghargai dan menjaga sikap di depan anak.
Salah satunya, menurut Prof Lydia Freyani Hawadi, Psi adalah dengan
tidak membawa teman spesial ke rumah. "Sebaiknya, jangan membawa teman
spesial ayah atau teman spesial ibu ke rumah dan mengenalkan kepada
anak, jika masih memutuskan satu rumah. Anak akan berpikir negatif dan
berpengaruh buruk pada cara pandang anak tentang orangtuanya," begitu
sarannya.
Keputusan untuk masih bersama tinggal satu rumah meski
sudah bercerai, akan memiliki dampak positif jika masing-masing dari
individu yang berpisah siap untuk menjawab pertanyaan dari anak dan
menyikap dengan bijak setiap hal yang akan terjadi dalam hubungan yang
sudah tidak dalam ikatan suami istri.
Sumber; https://family.fimela.com/dunia-ibu/update/bercerai-tapi-masih-satu-rumah-berdampak-burukkah-untuk-anak-130522b-page2.html
Tulisan Paling Sering Dibaca
-
BOGOR (Pos Kota) – Istri Walikota Bogor Hj. Fauziah Diani Budiarto dinobatkan sebagai Bunda PAUD Kota Bogor. Pengukuhan tersebut dikuat...
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M., Psikolog Makalah ini disampaikan sebagai bahan masukan untuk penyusunan Kurikulum dan Silabu...
-
Bukti bahwa kita mencintai Sang Khalik adalah dengan menjalankan setiap perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. "Jika kamu menc...
-
Periode emas merupakan periode yang sangat vital atau sesuatu yang sangat penting di dalam suatu siklus. Periode emas pada anak yaitu ma...
Kategori
- Berita (516)
- Insight (103)
- Kata Mereka (85)
- Narasumber (74)
- Antologi (58)
- Wisata (32)
- Wawancara (20)
- Makalah (17)
- Curhat (13)
- Kegiatan (10)
- Buku Kaleidoskop 2013 (7)
- Keluarga (4)
- Konsultan Perkawinan (3)
- Buku (2)
- Artikel dan Makalah (1)
Arsip Tulisan
- Maret (12)
- Maret (3)
- Februari (20)
- Januari (18)
- Oktober (26)
- September (2)
- Agustus (25)
- Juli (24)
- Juni (26)
- Maret (9)
- Desember (44)
- November (9)
- Januari (46)
- Juli (12)
- Juni (7)
- Desember (2)
- November (17)
- Oktober (48)
- September (48)
- Agustus (50)
- Juli (70)
- Juni (26)
- April (51)
- Maret (47)
- Februari (46)
- Januari (41)
- Desember (17)
- Oktober (164)
- September (11)