Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.
Iman dan Implikasi Beriman
Diriwayatkan dari Abu Umar r.a bahwa Nabi Saw mendengar seorang lelaki kaum Anshar yang sedang menasehati saudaranya karena malu maka Nabi Saw bersabda: Biarkan ia karena sesungguhnya 'malu itu sebagian dari iman".
Iman itu ada tujuh puluh sekian cabang, iman yang paling utama adalah persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan".
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya". (Riwayat Bukhari dan Muslim).
H.R. Ibnu Majah dan At Thabrani menyebutkan bahwa "Iman adalah Pengetahuan hati, pengucapan lisan, dan pengamalan dengan anggota badan".
H.R.Bukhari dan Muslim mengutip dari Anas bin Malik radhiallahu' anhu, Rasulullah shallalla'hu alaihi wa sallam bersabda "Tidak sempurna keimanan salah seorang dari kalian sampai dia mencintai kebaikan untuk saudaranya sesuatu yang dia dicintai untuk dirinya"
Rasullullah Saw berkata: "barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran maka hendaknya dia merubah dengan kekuasaannya, apabila dia merasa tidak mampu maka dengan lisannya, maka apabila tidak mampu hendaknya dia membenci kemungkaran tersebut dengan hatinya, yang demikian itu tingkatan Iman yang paling lemah.
"Ya Tuhan kami,berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka"
Raihlah keridha'an Allah. Selamat sholat tahajjud.
9 Syawal 1442H/21.05.2021.
lfh/LFH.