Oleh: Prof. Dr. Fitri Yuli Zulkifli, ST., M.Sc.
Prof.Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.Si., MM., Psikolog atau lebih terkenal dengan Prof Reni, pertama kali saya kenal tahun 2020 ketika kami sama-sama berada dalam komite 4 (Pengembangan Peran Universitas Indonesia dalam Pembangunana Masyarakat Indonesia dan Dunia) Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (DGB UI). Lebih saya kenal lagi ketika Prof Reni menjadi koordinator komite 4 dan saya menjadi wakil koordinatornya. Dengan tugas-tugas yang kami emban di komite 4, maka tentu intensitas pertemuan kami menjadi semakin erat lagi. Kami berdiskusi via whatsapp (WA), zoom dan telepon untuk membahas tugas-tugas di komite 4 dan tugas lainnya yang diberikan kepada kami sebagai badan pekerja DGB UI. Dari pertemuan-pertemuan online dan kemudian tahun 2021 kami bertemu secara offline ketika kami mewakili DGB UI untuk mengikuti raker asesmen resiko yang diadakan oleh UI, maka banyak kesan yang bisa saya rasakan terhadap pribadi Prof Reni.
Kesan saya terhadap Prof Reni
ketika memimpin komite 4 adalah orangnya tegas. Walaupun usianya sudah memasuki
kepala enam, namun dari semangatnya seperti anak muda ketika berbicara. Beliau
juga masih semangat untuk mengemban tugas-tugas di luar UI. Dalam membuat
laporan-laporan, maka saya menilai Prof Reni termasuk orang yang perfeksionis (melebihi
saya tentunya). Mulai dari format diperhatikannya dan lampiran-lampiran harus
lengkap masuk semua. Sebagai psikolog, beliau cepat sekali bisa menilai
karakter seseorang. Hal ini berkesan di saya ketika ada orang yang saya kenal
berpidato, maka beliau langsung memberi penilaian karakter terhadap orang yang
saya kenal tersebut dan secara garis besar tepat. Kemudian dari satu pertemuan
raker yang offline tahun 2021, kami berdua langsung bisa kompak, jadi saya
menilai Prof Reni mudah bergaul dengan banyak orang. Banyak sekali kenalannya.
Terakhir, Prof Reni bisa curhat ke saya dan saya siap mendengar, seperti saya
siap mendengar ibu saya yang banyak cerita ke saya. Sesekali saya kasih masukan
pendapat dari saya ke Prof Reni. Setiap pagi hari, pesan melalui WA dari Prof
Reni pasti masuk dengan isi nasihat-nasihat agama Islam. Terkadang saya juga share bila ada artikel mengenai Islam
yang menarik ke Prof Reni.
Begitulah interaksi kami berdua
dan kesan saya terhadap Prof Reni. Sukses terus ya Prof Reni! Semangat yang
tinggi perlu didukung dengan kesehatan juga, jadi perlu terus menjaga
kesehatannya. Saya doakan agar Prof Reni senantiasa sehat dan bisa terus
mengukir prestasi dengan berbagai kinerjanya.