Oleh: Anna Anita Widyarti – S2 Psiaud Angkatan 2014.
Prof. Lydia Freyani Hawadi, nama yang insyaa Allah akan selalu saya kenang. Saya mengenal Prof. Reni Hawadi sejak beliau mengajar mata kuliah Kapita Selekta di semester akhir saat saya kuliah jenjang S2 Psikologi Terapan di Fakultas Psikologi UI jurusan Psikologi Anak Usia Dini. Sejujurnya, pertama kali mengikuti kelas Kapita Selekta bersama Prof Reni, saya merasakan ketakutan yang amat sangat. Saya pernah tidak bisa menjawab pertanyaan saat presentasi di depan kelas dan beliau menyuruh saya untuk kembali ke tempat duduk. Saat mengenang peristiwa itu sekarang, saya menjadi tersenyum-senyum sendiri karena sadar banget bahwa untuk presentasi itu ya memang kita harus siap dengan segala kemungkinan pertanyaan yang mungkin muncul dari semua audience. Meskipun saat mengalaminya merasa shocked, tapi efek jangka panjangnya menjadikan saya pribadi yang lebih baik, khususnya dalam menyiapkan diri sebelum presentasi di manapun. Terima kasih banyak, Prof Reni….
Karena pengalaman itu, maka ketika Ketua Jurusan menetapkan beliau sebagai Pembimbing tesis saya, saya merasa takut dan sangat tidak percaya diri. Saya sudah mencoba membuat proposal penelitian tapi untuk menghadap beliau, saya perlu mengumpulkan kekuatan mental sampai 4 bulan. Jadi selama 4 bulan itu saya deg-degan, tidak memiliki keberanian untuk menghadap pembimbing. Namun karena melihat beberapa teman sudah maju bimbingan, akhirnya saya memberanikan diri untuk menghadap Prof. Reni Hawadi dengan berdo’a banyak-banyak semoga kejadian di kelas tidak terulang.
Alhamdulillaah…. ternyata apa yang saya bayangkan berbeda 180 derajat dengan kenyataan. Prof. Reni Hawadi saat di kelas, berbeda dengan saat bimbingan. Pada saat bimbingan, beliau adalah pembimbing yang luar biasa mengesankan sifat keibuan. Hari pertama bimbingan, terasa sekali beliau mencoba mengenali mahasiswanya lebih detail, bertanya tentang keluarga, anak, aktivitas, mengapa tertarik untuk membahas topik pada proposal, apa konstribusi nanti setelah lulus sekolah, dan banyak lagi obrolan lain yang mengasyikkan. Waktu selalu terasa begitu singkat saat bimbingan dengan dengan Prof. Reni Hawadi.
Prof. Reni Hawadi juga sangat teliti dalam membaca kalimat demi kalimat dalam tesis yang saya buat. Beliau memberikan koreksi secara tertulis dan pada kesempatan berikutnya saya harus menunjukkan perubahan yang saya lakukan berdasarkan koreksi yang telah beliau tulis. Terkadang beliau memberikan ide-ide baru yang terkait dengan materi tesis termasuk memberikan beberapa sumber referensi tambahan yang memperkaya tesis saya. Saya selalu bersemangat saat sesi bimbingan karena bagi saya, setiap kali bimbingan pasti saya mendapatkan “ilmu baru” dalam artian bukan hanya pembahasan tentang tesis, tapi juga tentang living value, khususnya dalam menjalankan peran sebagai seorang wanita. Prof. Reni selalu menekankan bahwa wanita harus menjalankan banyak peran: sebagai istri, sebagai ibu, tanggung jawab karir dan semua peran itu harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Wanita harus bisa memanage waktu sehingga semua urusan bisa diselesaikan dengan baik. Bekal pengetahuan yang tidak ada di bangku kuliah ini, sangat membuat saya betah berlama-lama ngobrol dengan Prof. Reni Hawadi, ditambah pula dengan pengalaman beliau yang luar biasa banyaknya dan juga networking yang demikian luasnya, membuat saya merasa menjadi mahasiswa yang sangat beruntung memiliki pembimbing Prof. Reni Hawadi.
Terima kasih banyak Prof, semoga Prof sehat selalu, semakin sukses, dan
ilmu yang telah diajarkan kepada seluruh mahasiswa dicatat Allah sebagai pahala
jariyah yang membuka pintu Surga-Nya, aamiin….
Salam takzim,
Anna Anita Widyarti – S2 Psiaud Angkatan
2014.