Tiga kata Bahasa Latin ini sudah lama saya kenal sejak belajar sejarah dunia di pendidikan menengah. Secara harafiah jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti "saya datang, saya lihat, saya menang". Frasa ini yang digunakan oleh Julius Caesar dalam suratnya ke Senat Romawi saat ia memenangkan peperangan secara cepat dalam waktu singkat di Zela, mengalahkan Pharnaces II.
Tiga kata ini ingin saya pinjam untuk melukiskan perasaan saya saat berada di balkon atas Ruang Sidang Umum PBB, New York beberapa tahun silam. 
Saya berfoto membelakangi logo PBB agar  memperoleh suasana yang lama saya simpan dalam ketidaksadaran saya setiap kali melihatnya di pemberitaan TV ataupun koran.  Walau saya terlihat tersenyum sebenarnya saya merasa tidak nyaman, karena dihadapan saya sekian ratus orang perempuan dari berbagai bangsa  yang tengah serius menyimak paparan di bawah sana. 
Saya berjalan masuk ke ruang yang berada di lantai 2 Sidang Umum PBB. Sesaat masih sambil berdiri membelakangi pintu masuk, saya diam terpana melihat kedepan " ya Allah  terima kasih... telah banyak nikmat yang Kau berikan..saya diberi kesempatan bisa sampai juga masuk ke ruangan ini". Luar biasa! Inilah momen yang saya tunggu lama sebagai perempuan yang aktif di organisasi. 
Setelah sadar saya harus segera duduk, mata saya secara cepat menyapu ruangan mencari kursi yang kosong. Sebagian besar kursi telah padat  penuh diduduki para perempuan aktivis dari berbagai belahan dunia.  Bersyukur  masih kebagian  kursi yang letaknya di baris  ketiga  sisi kiri dari saya berdiri. 
Pandangan saya kedepan  namun terdistraksi dengan di depan  kanan saya beberapa peserta dari negara lain berfoto. Dan ini tidak satu dua orang saja, mereka saling bergantian berfoto.  Wah..mau juga saya.. namun saat itu di sesi pembukaan saya sendirian disana, terpisah dari teman-teman rombongan Kowani yang ada di bawah.
Saya teks salah satu teman..bahwa posisi saya diatas dan bagus nih untuk berfoto. Akhirnya di sesi berikut, kami berame-rame bergantian berfoto. Terkesan dengan Caesar, serial film  di Netflix membuat saya mengutip frasanya yang ikonik tersebut. Di pas..pas'in lah..haha
 

 
 
 
 
