Kamis, 10 Desember 2020

SENAT MAHASISWA


Saat itu kuliah saya tinggal satu semester saat saya memutuskan untuk maju menjadi calon Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi UI.

Hal ini berawal saat panitia mencari calon ketua senat, sampai beberapa hari tidak ada satupun mahasiswa yang mendaftarkan diri. Saya yang pernah menjabat selaku Wakil Bendahara SM, Sekretaris Umum BPM, Ketua Bidang Perempuan DMUI merasa prihatin melihat suasana seperti itu.
Saya mencari solusi, dan meminta Idjul maju. Ia yang juga sesama aktivis kampus, sudah dua periode aktif di SM, mulai dari seksi dan bidang, setuju saja. Sayapun mengambil formulir mencari dukungan ke sejumlah mahasiswa yang di persyaratkan. Hal ini tidak sukar dilakukan, dalam sekejap saya memperoleh nama-nama pendukung.
Suasana kampus masih adem ayem, sampai tinggal 3 hari menjelang dead line belum ada calon lain, selain Idjul. Saya lagi-lagi mengambil inisiatif, kali ini saya memutuskan untuk ikut maju dalam pencalonan selaku Ketum Senat Mahasiswa.
Hal ini saya lakukan karena menurut saya tidak sehat jika hanya ada satu kandidat saja, menunjukan adanya kemandegan. Bisa jadi NKK/BKK membuat suasana kampus jadi lesu, tidak kondusif dan berdampak dalam kehidupan berorganisasi.
Nah ternyata pancingan saya berhasil, tiba-tiba H-1 senior tiga tahun diatas kami ikut maju. Pesta demokrasipun menjadi lebih semarak, bukan hanya di isi oleh kami berdua saja. Saya jg sudah bisa memprediksi hasilnya. Bagi saya menang kalah tidak persoalan, nothing to loose...
Saya maju senang-senang saja karena misi menggugah kembali semangat mahasiswa Psikologi UI telah tercapai. Dan terlebih ternyata ...ini bonus, baru kali itu ada perempuan yang maju, padahal Psikologi gudangnya cewek cantik. Namun utk urusan organisasi para lelaki ini msh tetap superior.
Suara yang saya peroleh beda tipis dengan sang senior, hanya 7 suara. Dan selang beberapa hari kmd saat penyusunan "kabinet"nya saya diminta duduk selaku Staf Khusus, dan Idjul diminta jd Wakil Ketua Senat. Saya mengucapkan terima kasih dan tentu saja menolak dengan alasan saya maju kan untuk jadi Ketua Umum, bukan asal maju cari jabatan hahaha... Dan terlebih goal saya lulus tepat waktu.
Alhamdulillah, enam bulan kemudian, 28 Juli 1981 saya lulus Sarjana. Saya diwisuda bersama 14 orang lainnya, enam diantaranya teman Santa Ursula saya. Saya sekaligus menjadi mahasiswa terbaik Fakultas Psikologi UI 1981, dan akhirnya berkarir d alma mater sampai sekarang.

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia