Selasa, 08 Desember 2020

FKPPI


Saat berkuliah saya dan Idjul murni independen, tidak berafiliasi dengan organisasi ekstra manapun. Kami berdua hanya aktif di dalam kampus UI saja, Fakultas maupun Universitas. Keaktifan saya di DMUI dan Idjul di MPM UI menyebabkan salah satu faktor luasnya pertemanan kami berdua.

FKPPI belum lama berdiri.Sentimental sebagai anak kolong dan tentunya setelah membaca visi dan misi, serta tujuan organisasi membuat saya tergerak mendatangi sekretariat PP FKPPI yang saat itu masih di Jalan Diponegoro.
Ternyata disana ada Ghazi Yoesoef, sahabat kami sesama aktivis UI. Ghazi ini legend, krn dia adalah Ketua MPM UI termuda pada era itu. Ghazi senang melihat kedatangan saya, dan bilang " loe mau kan ya Ren duduk di kepengurusan, kebetulan kita baru selesai Munas. Nanti gw bilang bang Surya".
Jadilah saya bersama Babab Haryono di bidang Departemen Sosial PP FKPPI. Kemudian tahun berganti tahun, berganti kepengurusan dari Bang Surya Paloh, Mas Djoko Humardani, Mas Bambang Tri, Bang Indra Bambang Utoyo sampai Mas Pontjo, nama saya selalu ada dalam jajaran kepengurusan pusat.
Saya yang begitu lulus kuliah, dan tidak berapa lama menikah serta beranak setiap tahun namun tetap berkarir di kampus, fokus berkarir sbg dosen UI. Sementara teman-teman FKPPI saya lainnya berkarir sebagai anggota di DPR.
Memang sempat tergoda jd anggota parlemen, dan ini sempat saya sampaikan ke (jatuhnya sebenarnya sepupu) oom Awaludin Djamin, yang saat itu boleh dikata ring satu Golkar. Namun apa lacur si Oom hanya bilang " sekolah lah dulu, selesaikan S2 Reni". Dan saya manut, selesaikan pendidikan magister saya. Saya lapor lagi ke si Oom saat lebaran kerumahnya di Jalan Daha, Kebayoran, lagi-lagi oom Awal bilang " sekolah lagi ambil Doktor". Saya kuliah lagi..dan memang saya termasuk yang didorong oleh promotor saya, Prof. Dr. Utami Munandar begitu lulus S2 langsung lanjut Program Doktor. Dengan berjalannya wkt, jenjang karir sayapun makin tinggi..cita-cita jd anggota DPR RI pun pupus😀.
Satu sore di penghujung tahun 2012 saat saya sibuk di ruang kerja di Gd E lt.3 Kemendikbud menandatangani setumpuk berkas, ada telpon masuk. Bang Boss demikian saya menyebutnya sampai sekarang,bilang " ini ada amanat dari Mas Pontjo, kalau Reni gantikan posisi Kartini Mayeli sebagai Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan PP FKPPI. Pokoknya ga boleh menolak". Saya ga bisa bicara lagi karena IBU, bang boss saya itu kalo bicara ga lama-lama, singkat dan padat. Tinggal saya mikir, "wah..gantikan Kak Kar..berat nih.. " krn semasa hidupnya memang didedikasikan hanya untuk FKPPI. Ia adalah salah satu kader hebat perempuan, yang pernah menjabat Ketua PD FKPPI.
Saat itu ada wacana dimana FKPPI mempunyai tiga sayap organisasi , yaitu Generasi Muda, Himpunan Pengusaha, dan Wanita. Saya akhirnya dikukuhkan menjadi Ketua Umum WANITA FKPPI pertama, di Hotel Sultan. Alhamdulillah era WF pun dimulai dengan mengumpulkan para pengurus perempuan FKPPI yang terserak dan sudah lama tidak di touch. Dimulai dari giat sederhana untuk bonding yaitu jalan-jalan bersama, arisan dan buka puasa bersama. Alhamdulillah, tugas saya mengawal WF selesai d awal 2018.

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia