Rabu, 23 Desember 2020

Kudu Jaga Silaturahim


Kota Bandung memiliki banyak makna bagi saya. Hasil ngobrol dengan angah dan TY setiap kali ketemu mereka, karena sifat kepo saya membuat saya lebih banyak tahu tentang silsilah keluarga maupun cerita-cerita di dalamnya.

Angah mengenang tahun 1950, saat mereka dua bersaudara kakak adik mendesak papa (Angku Sutan Loteng) untuk diijinkan merantau ke Jawa untuk melanjutkan sekolah. Mereka adalah ibu saya Poeti Dalima, bercita-cita jadi guru Kimia, jadilah si mami kuliah di B1 Kimia IKIP Bandung, dan angah, Poeti Dahniar berkuliah di Fakultas Farmasi, ITB.
Angah juga bercerita untuk menyambung hidup keduanya kuliah sambil bekerja karena wesel dari Padang suka telat datang dan kebutuhan meteka juga semakin besar. Mami sempat bekerja sebentar sebagai pegawai PT.TELKOM dan Angah bekerja di PT.KIMIA FARMA. Mami tidak lama akhirnya menikah dengan papi perwira menengah TNI-AD Siliwangi sedang Angah terus bekerja di Kimia Farma dan menetap di Bandung. Tahun 1961 adik bungsu mami, TY menyusul ikut tinggal bersama kakaknya, angah. Dua tante inilah kelak yang banyak mewarnai perjalanan hidup saya sekeluarga.
Keluarga besar ayah saya kebanyakan tinggal di Bandung. Nini Ating, atau dipanggil mamih Ating berasal dari Ciparay, Kota Bandung. Adik papi saya, bi Euis juga tinggal di Bandung tepatnya Jalan Buah Batu. Hukumnya wajib kunjung ke rumah Angah dan TY yg tinggal di jalan Pajajaran dan rumah bi Euis di Buah Batu. Papi mami wanti-wanti kudu menjaga silaturahim dengan family. Jadi kalo ke Bandung saya akan mampir ke dua rumah tante saya tersebut. Dan kalo ke Padang sy akan mampir ke Alang Lawas, rumah gadang pihak mami.
Liburan jaman dulu saya di Bandung menikmati kuliner dan belanja di Braga, minum susu segar di Lembang, mandi air panas di Ciater, jalan ke Tangkuban Perahu, bersepeda di Taman Lalu Lintas, berenang di daerah Setiabudi,Bonbin, jalan-jalan di kebon sayur, kebon teh atau menikmati kebon yang penuh aneka bunga mawar cantik.
Setelah SMP saya sudah boleh sendiri naik kereta ke Bandung. Tante saya angah akan menjemput di stasiun. Dan saat SMP petualangan kuliner yang lebih banyak saya alami.Lotek Kalipah Apo, Es cendol Elizabeth, Batagor, Surabi dan banyak lagi.

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia