Selasa, 01 Desember 2020

KRING


Usai sholat Ashar di lantai 4 IASTH-UI, saya bergegas menuju lift untuk menuju ke gedung LPB-UI untuk kursus Bahasa Arab. Saat berdiri di depan lift itulah berdering telpon genggam saya yang berada di dalam tas.

Saya segera membuka tas dan mengambil hp saya. Saya melihat sederetan angka nomor telpon dengan kode area Jakarta dan angka 573xxxx, yang belum ada dalam phone book saya sebelumnya.
Saya enggan mengangkat telpon yang tidak saya kenal, dan karenanya saya diamkan saja sampai berhenti. Setelah tiga kali nomor telpon yang sama menghubungi saya,baru saya angkat.
Pintu lift masih belum terbuka juga, jadi sambil tetap berdiri saya menjawab salam penelpon. Diujung sana terdengar jelas suara perempuan menyapa saya "Selamat sore Prof..seraya memperkenalkan diri dan instansinya. Kami hendak menyampaikan undangan pelantikan pada hari Jumat, 27 Januari 2012. Mohon tolong minta alamat email nya y Prof".
Saya masih ga ngeh..."bagaimana..bagaimana mbak...pelantikaan?" Ya Prof, nanti Jumat ini akan ada pelantikan Prof sebagai Dirjen PAUDNI, dan bersama Prof juga dilantik beberapa Staf Ahli dan Rektor. "Ooh..baik mbak, terima kasih banyak informasinya"
" Jadi apa yang harus saya persiapkan ya mbak? Sambil menekan perasaan senang saya..saya tetap tenang, cool dalam berbicara" Ya..itu nanti utk acara pelantikan dress codenya memakai pakaian Nasional". Siaap..
baik mbak, terima kasih lagi".
"Apakah ada hal lain mbak yang harus saya perhatikan? Ada. Informasi ini sebaiknya dibatasi untuk keluarga inti saja. Ooh..jadi saya jangan lapor siapa-siapa? Ya betul Prof untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Dan mohon satu jam sebelumnya sudah berada di Kemendikbud". Terima kasih.
Pas telpon terputus..saya rasanya lemaas..mau berbagi kesenangan..ga ada siapa-siapa dekat saya. Mau sujud syukur koq susah dengan berkain..Saya langsung telpon pak suami..dan menceriterakan dialog saya tadi dan keherananan saya koq ga boleh diinfo ke siapa-siapa..Dari suami yang birokrat tulen akhirnya saya tahu alasannya.
Demikianlah situasi suasana H-3 saat saya menerima kabar akan dilantik jadi eselon 1 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dibawah ini foto saya dengan Sesditjen, Dr.Gutama saat memimpin rapat di Ruang Sidang Dirjen. Oia..terlihat kemasan botol mineral dan doos isi kue. Rapat berikutnya tidak ada lagi. Saya minta diganti dengan air dalam gelas dan snacks diletakan dalam piring kecil.
Saat saya tanya..apakah Pak Gut tahu sebelumnya kalau saya yang dilantik? Pak Gutama bilang dia tidak tahu.. hanya tahu ada tiga nama namun siapa yang akan mengisi kursi yang sudah dua tahun kosong dan dirangkap oleh Dirjen Dikdasmen, sama sekali tidak tahu.
Demikianlah cerita kilas balik delapan tahun silam saat menerima amanah jabatan dirjen.

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia