Entikong - Beragam
permasalahan terus bergelayut di wilayah perbatasan. Tak sekadar perihal
infrastruktur jalan, pendidikan dan kesehatan, kesejahteraan guru juga
masih memprihatinkan. Tengok saja wilayah Entikong, Kabupateng Sanggau
Provinsi Kalimantan Barat. Di wilayah tersebut, tutor PAUD hanya
menerima honor sebesar Rp 150 ribu perbulan.
“Banyak tutor PAUD yang dibayar dengan
beras, jagung, bahkan ubi jalar,” ucap Netty Lampe, pamong belajar SKB
Kabupaten Sanggau yang membina 6 lembaga PAUD. Oleh karena itu, ia
sangat berharap pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan para tutor
PAUD.
Pengakuan Netty tersebut diamini oleh
Aminah, Pengelola PAUD Istiqomah Entikong. Ia mengakui kesejahteraan
yang minim tersebut menyebabkan hanya sedikit orang yang tertarik untuk
menjadi tutor PAUD. “Banyak tutor PAUD yang ingin diangkat menjadi PNS,
tetapi sangat sulit,” ucapnya.
Kepala Bidang PNFI Kabupaten Sanggau
Murdiansyah mengakui kocek daerah masih terbatas untuk meningkatkan
kesejahteraan guru PAUD. Karena itu ia sangat berharap uluran tangan
pemerintah pusat. “Meskipun kesejahteraan tutor PAUD di Sanggau masih
terbatas, namun APK PAUD kami mencapai 40 persen,” klaim Murdiansyah.
Butuh Komitmen Pemda
Dirjen PAUDNI Prof Dr. Lydia Freyani
Hawadi mengakui pemerintah pusat tidak menutup mata terhadap
kesejahteraan guru PAUD. Sejumlah insentif telah diberikan, antara lain
tunjangan untuk guru di daerah terpencil dan perbatasan. Namun ia
mengakui perhatian Ditjen PAUDNI. “Butuh peran serta pemerintah daerah,
karena anggaran kami pun terbatas,” ujarnya.
Sumber : http://www.paudni.kemdikbud.go.id