Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
INDONESIA NEGARA BESAR Masuknya Indonesia dalam Kelompok G20 menandakan semakin diperhitungkannya Indonesia dalam kancah global. PDB tahun 2010 sebesar USD 700 Miliar menempatkan Indonesia diperingkat 18 negara dengan ekonomi terbesar dunia. PDB tahun 2011 meningkat menjadi USD 825 Miliar menjadikan negara dengan ukuran ekonomi ke-16 terbesar di dunia.
Pendapatan per kapita Indonesia menigkat dari USD 3000 di tahun 2010
menjadi USD 3542 di akhir tahun 2011. Peningkatan per kapita juga
mengakibatkan pertumbuhan kelas menengah Indonesia yang diperkirakan 7
juta per tahun. Tahun 2011 jumlah kelas menengah diperkirakan 53% atau
130 juta jiwa dari total populasi. Dan pertumbuhan ini diperkirakan akan
berlanjut hingga periode bonus demografi pada tahun 2040.
Laporan Bank Dunia “Global Development Horizon 2011 Multipolarity :
The New Global Economy”, menempatkan Indonesia bersama Brazil, India,
China dan Korsel sebagai episentrum pertumbuhan global. Ekonomi
Indonesia terus menunjukkan gejala pertumbuhan yang memuaskan ketika
dunia justru dihantui krisis Eropa yang berkepanjangan, Timur Tengah
dengan dinamika politiknya, Amerika fokus pada recovery dan angka
pengangguran yang tinggi, dan Jepang menunjukkan penurunan kinerja
ekonomi.
Di sisi pembangunan sosial, pencapaian MDGs Indonesia hingga akhir
tahun 2011 cukup menggembirakan dengan capaian hingga 75-80%. Dengan
dukungan berbagai instrumen kebijakan negara dalam mempercepat
pencapaian MDGs seperti Inpres 3/2010 tentang RPJMN 2010-2014,program
MP3EI (Masterplan Percepatan dan Pemerataan Pembangunan Ekonomi
Indonesia).Optimisme tercapainya target MDGs tahun 2015 merupakan spirit
dalam mempercepat pembangunan manusia Indonesia.
Terpilihnya Presiden Indonesia bersama PM Inggris dan Presiden
Liberia dalam KTT Rio +20 untuk memimpin pembicaraan tingkat tinggi
menunjukkan kepercayaan besar yang diberikan dunia kepada Indonesia.
Dalam kurun waktu sejak Indonesia melunasi utang IMF tahun
2006,Indonesia menjadi salah satu negara penopang pertumbuhan ekonomi
global.
PR KITA : - penguasaan dan pengembangan teknologi diarahkan untuk
meningkatkan produktivitas nasional. - percepatan realisasi pembangunan
infrastruktur seperti SEKOLAH, jalan tol, pelabuhan laut-sungai-udara,
puskesmas, bendungan dan irigasi, pembangkit listrik. - efektivitas
birokrasi pusat-daerah perlu ditingkatkan agar pelayanan publik menjadi
lebih baik lagi.
TANTANGAN INDONESIA POVERTY INEQUALITY BACKWARDNESS
TRIPLE TRACK STRATEGY Pro-Poor (pengentasan kemiskinan) Pro- Growth
(pertumbuhan) Pro-Job (penyerapan tenaga kerja) Pro-Environment
(pelestarian lingkungan)
GREEN ECONOMY Pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi
rendah karbon (CO2), dengan menekan serendah-rendahnya pemanfaatan
bahan bakar fosil,penggunaan sumber daya yang efisisien, dan berkeadilan
sosial.
BLUE ECONOMY Pembangunan yang menekankan pertumbuhan ekonomi dengan
menciptakan lautan yang sehat dan produktif, bebas dari pencemaran,
polusi dan perubahan iklim.
Dua konsep ekonomi diatas pilar bagi pembangunan berkelanjutan
(sustainable growth) menuntut kearifan manusia untuk menyeimbangkan
tuntutan menyejahterakan 7 miliar penduduk dunia saat ini (termasuk 240
juta rakyat Indonesia).
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat memenuhi
kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengorbankan kemampuan generasi
mendatang dalam memenuhi kebutuhannya sendiri. (World Comission on
Environment and Development : Our Common Future)
1.PERUMUSAN KEBIJAKAN 2.PELAKSANAAN KEBIJAKAN 3.PENYUSUNAN, NORMA,
STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA 4.PEMBERIAN BIMBINGAN TEKNIS DAN
EVALUASI 5.PELAKSANAAN ADMINISTRASI TUGAS FUNGSI MERUMUSKAN SERTA
MELAKSANAKAN KEBIJAKAN DAN STANDARDISASI TEKNIS DI BIDANG PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI FORMAL, PENDIDIKAN NONFORMAL, DAN PENDIDIKAN INFORMAL.
TUGAS & FUNGSI DITJEN PAUDNI
MEWUJUDKAN INSAN INDONESIA CERDAS, KOMPREHENSIF, KOMPETITIF DAN
BERMARTABAT (INSAN KAMIL / INSAN PARIPURNA) PERIODE 2005-2009 TEMA:
PENINGKATAN KAPASITAS & MODERNISASI PERIODE 2010-2014 TEMA :
PENGUATAN LAYANAN PERIODE 2015-2019 TEMA: DAYA SAING REGIONAL PERIODE
2020-2024 TEMA: DAYA SAING INTERNASIONAL VISI KEMDIKBUD 2025 15
PETA PTK DIKMAS PAUDNI KEMDIKBUD TAHUN 2012 BPKB: 7 unit SKB: 115
uniT Pamong Belajar 2824 orang Koridor Sumatera BPKB: 3 unit SKB: 99
unit Pamong Belajar 2250orang Koridor Jawa BPKB: 4 unit SKB : 42 unit
Pamong Belajar 1408 orang Koridor Kalimantan JBPKB: 3 unit SKB: 29 uni
Pamong Belajar 1961 orang t Koridor Bali–NTB-NTT BPKB: 3 unit SKB: 29
unit Pamong Belajar 425 orang Koridor Papua - Maluku BPKB: 6 unit SKB:
81 unit Pamong Belajar 1259 orang Koridor Sulawesi 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6
6
PERMASALAHAN PTK DIKMAS Program peningkatan kompetensi dan kualifikasi PTK Dikmas yang dilaksanakan selama 5 tahun terakhir jangkauan sasarannya sangat terbatas, sehingga diperlukan waktu panjang untuk menjangkau seluruh populasi yang ada. Penerbitan ketentuan turunan dari Peraturan Menpan RB No. 15 th 2010 ttg Jabfung PB dan No. 14 th 2010 ttg Jabfung Penilik belum seluruhnya tuntas, a.l. Permendikbud ttg Juknis Jabfung PB dan Penilik, Permendiknas ttg formasi jabfung PB dan Penilik
Panjangnya birokrasi untuk penerbitan Perpres ttg Tunjangan
Fungsional PB dan Penilik serta Perpres ttg Perpanjangan BUP PB
Penerbitan ketentuan turunan dari Peraturan Menpan RB No. 15 th 2010 ttg
Jabfung PB dan No. 14 th 2010 ttg Jabfung Penilik belum
disosialisasikan kepada seluruh pemangku kepentingan
Tim Penilai Angka Kredit (TPAK) Jabfung PB dan Penilik belum
terbentuk di sebagian besar prov dan kab/kota, sehingga menghambat
pengembangan karier PB dan Penilik Kebijakan yang cenderung
diskriminatif antara PTK pada jalur pendidikan nonformal dengan
pendidikan formal menyebabkan tidak mendorong tumbuhnya motivasi kerja
dikalangan PTK Dikmas, seperti: - Sertifikasi dan pemberian
kesejahteraan bagi PTK Dikmas (PB, Penilik, Tutor, Pengelola satuan PNF)
belum dapat dilaksanakan sebagaimana telah diberlakukan bagi PTK
Pendidikan Formal -
Ketidakjelasan karier bagi PTK pendidikan nonformal yang berstatus non PNS Adanya kecenderungan semakin berkurangnya jumlah PB dan Penilik.