Kompas, halaman 12
Setiap desa ideal jika memiliki satu lembaga taman kanak-kanak negeri
yang masuk dalam pendidikan anak usia dini, atau PAUD, formal. Kini,
dari 174.000 lembaga PAUD dan 74.487 TK, hanya ada 437 TK negeri di
Indonesia.
TK negeri hanya ada di kabupaten/kota dan kecamatan. Kebutuhan akan
TK negeri tinggi mengingat jumlah anak usia 0-6 tahun mencapai 32 juta
orang, yang sebagian besar masuk TK tanpa kesamaan standar kualitas.
Dengan TK negeri, harapannya, bisa ditetapkan standar kualitas, baik
guru, sarana prasarana, maupun kurikulum.
Direktur Jenderal Anak Usia Dini, Non-formal , dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Lydia Freyani Hawadi mengatakan,
karena milik pemerintah, operasional TK negeri ini memakai Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara pemerintah agar ada standar jelas minimal
di sarana prasarana dan kurikulum. Selama ini, kata Lydia, belum ada
standarnya.
Upaya mendorong “satu desa satu TK negeri” itu diharapkan terwujud
setelah ada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Sesuai
undang-undang, setiap desa akan memperolah alokasi anggaran Rp 750 juta –
1 miliar per tahun. Harapannya, desa dapat mengalokasikan anggaran
untuk pendidikan, termasuk membangun TK negeri.
Data Ditjen PAUDNI 2013, tingkat kebutuhan lembaga pendidikan anak
usia dini mencapai 551.779 lembaga. Saat ini baru ada 174.367 lembaga,
terdiri dari 74.487 TK, 70.477 kelompok bermain, dan 3.134 tempat
penitipan anak. Artinya, ada kekurangan 377.412 lembaga. Padahal, kata
Lydia, kapasitas APBN 2014 hanya bisa membantu 2.000 rintisan lembaga
PAUD.
Selain jumlah lembaga PAUD yang terbatas, kompetisi tenaga
pendidiknya pun terbatas. Direktur Pembinaan PAUD Erman Syamsuddin
mengatakan, alokasi anggaran Rp 608 miliar tahun ini tak mencukupi, baik
untuk peningkatan kualitas sarana prasarana maupun tenaga pendidik.
Pendidik PAUD tercatat ada 352.464 orang, yakni 267.576 di PAUD
formal dan 84.888 di PAUD non-formal. Untuk tenaga pendidik di PAUD
formal (TK), 197.978 orang belum berlatar belakang pendidikan S-1.
Kempetisi tenaga pendidik di PAUD non-formal lebih rendah, 55.117 orang
berijazah SMA atau setingkat SMA. Sisanya belum lulus SMA.
Tulisan Paling Sering Dibaca
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M., Psikolog Makalah ini disampaikan sebagai bahan masukan untuk penyusunan Kurikulum dan Silabu...
-
BOGOR (Pos Kota) – Istri Walikota Bogor Hj. Fauziah Diani Budiarto dinobatkan sebagai Bunda PAUD Kota Bogor. Pengukuhan tersebut dikuat...
-
Oleh: Dr. Pudji Astuty, S.E.,M.M | Ketua Program Magister Manajemen Universitas Borobudur Kala tahun 1995 Pascasarjana Magister Manajemen...
-
Kompas, halaman 11 Meski terjadi penambahan korban kekerasan seksual dan sejumlah persoalan legalitas sekolah di Jakarta International ...
Kategori
- Berita (516)
- Insight (103)
- Kata Mereka (85)
- Narasumber (74)
- Antologi (58)
- Wisata (32)
- Wawancara (20)
- Makalah (17)
- Curhat (13)
- Kegiatan (10)
- Buku Kaleidoskop 2013 (7)
- Keluarga (4)
- Konsultan Perkawinan (3)
- Buku (2)
- Artikel dan Makalah (1)
Arsip Tulisan
- Maret (12)
- Maret (3)
- Februari (20)
- Januari (18)
- Oktober (26)
- September (2)
- Agustus (25)
- Juli (24)
- Juni (26)
- Maret (9)
- Desember (44)
- November (9)
- Januari (46)
- Juli (12)
- Juni (7)
- Desember (2)
- November (17)
- Oktober (48)
- September (48)
- Agustus (50)
- Juli (70)
- Juni (26)
- April (51)
- Maret (47)
- Februari (46)
- Januari (41)
- Desember (17)
- Oktober (164)
- September (11)