Senin, 22 Oktober 2018

Cuma 600 Ribu Anak Usia Dini di Sulsel yang Terlayani

Makassar (SAPULIDI News)- Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merilis sekitar 600 ribu anak di Sulsel yang belum terlayani, dari 1.100.000 anak usia dini di Sulawesi Selatan. Angka ini dinilai masih cukup sedikit dari yang semestinya terlayani. Hal ini dikatakan Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI), Lidya Freyani Hawadi pada wartawan di Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informasl (BPPNFI) Regional V Makassar.


“Dari sekitar 1.100.000 anak usia dini di Sulawesi Selatan, baru kisaran 500.000 yang dilayani. Sekira 600.000-an di antaranya belum mendapat pelayanan. Ini menjadi tugas seluruh pemangku kepentingan untuk mengatasinya,”ujar Guru besar psikologi Universitas Indonesia.
Ditambahkan dia, untuk menyukseskan program bebas buta aksara tahun 2015, perlu partisipasi aktif pendidikan anak usia dini. Baik melalui taman bermain anak-anak, sanggar kegiatan belajar, pendidikan masyarakat, maupun lembaga pendidikan lain.”Pengelola kelompok bermain usia 2 hingga 4 tahun bisa minta bantuan rintisan ke PAUD. Perlu juga dipikirkan membuat kantong-kantong tempat penitipan anak mulai usia tiga bulan,”bebernya.


Lidya juga mengatakan, Kemendikbud sangat membuka peluang bagi mereka yang ingin menyelenggarakan atau mengelola kelompok bermain anak, khususnya untuk usia dua hingga empat tahun untuk minta bantuan rintisan ke PAUD Kemendikbud.
Terkait soal kompetensi para guru taman kanak-kanak, yang umumnya hanya lulusan SMA, Lidya mengungkapkan, perlunya peningkatan kualitas.”Bagaimana kompetensi guru PAUD? Ini juga menjadi masalah karena guru pendamping masih tamatan SMA,”pungkasnya (wan/red)


Sumber: http://sapulidinews.org/news/berita.php?id=1050

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia