Jakarta (ANTARA News) – Kecintaan anak pada gizi dan makanan bergizi
perlu ditumbuhkan agar mereka bisa tumbuh dan berkembang secara
optimal.Kecintaan pada gizi bisa dilakukan melalui kegiatan belajar dan
bermain baik di dalam ruang kelas maupun di luar ruang melalui praktek
langsung di lapangan.Hal ini dikemukakan Direktur Jenderal Pendidikan
Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) Prof Dr Lydia Freyani
Hawadi, pakar gizi Dr Elvina Karyadi PhD dan Corporate Affairs Head
Sarihusada Arif Mujahidin dalam acara diskusi Nutritalk Sarihusada.
Prof
Lydia Freyani Hawadi menyatakan esensi dari pendidikan anak prasekolah
dalam hal ini PAUD adalah pemberian rangsangan atau stimulasi pendidikan
yang sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak dan dilaksanakan melalui
pendekatan bermain sambil belajar.
”Semua nilai positif termasuk
pengetahuan mendasar mengenai gizi perlu pembiasaan dan harus dilakukan
secara terus menerus,” kata Prof Reni Hawadi.
Gizi merupakan salah satu
hal yang menjadi perhatian Ditjen PAUDNI. Untuk mendukung tumbuh kembang
anak usia dini, segala kebutuhan esensi anak harus terpenuhi baik gizi,
kesehatan, pendidikan, perawatan, pengasuhan, kesejahteraan dan
perlindungan.Program Ditjen PAUDNI adalah mendorong penyelenggaraan PAUD
holistik integratif yang mencakup pendidikan dan layanan terhadap
pemenuhan seluruh kebutuhan dasar anak termasuk kesehatan dan gizi
mereka.Sementara itu, Arif Mujahidin mengatakan, sebagai perusahaan
penghasil nutrisi untuk ibu dan anak, Sarihusada memiliki kegiataan
sosial yang memfokuskan pada edukasi gizi melalui program Ayo Melek Gizi
dengan menggandeng berbagai pihak termasuk kalangan NGO, institusi
pendidikan, maupun pemerintah.
”Kerjasama dengan berbagai pihak untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai zat gizi dan kebutuhan
pemenuhan zat gizi dalam pola makan sehari-hari khususnya pada 360
minggu pertama dalam kehidupan, mulai dari pra kehamilan hingga anak
berusia 6 tahun,” ujar Arif kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Salah
satu kegiatan yang dilakukan Sarihusada adalah pengembangan PAUD dengan
materi ajar edukasi gizi langsung di lapangan pada PAUD Rumah Srikandi
di Kemudo, Klaten. Pada PAUD ini memiliki Kebun Nutrisi dimana anak-anak
bisa belajar menanam dan merawat sayur sayuran yang nantinya akan
dipanen dan dikonsumsi oleh mereka. (*)
Editor: Tasrief Tarmizi
Tulisan Paling Sering Dibaca
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M., Psikolog Makalah ini disampaikan sebagai bahan masukan untuk penyusunan Kurikulum dan Silabu...
-
BOGOR (Pos Kota) – Istri Walikota Bogor Hj. Fauziah Diani Budiarto dinobatkan sebagai Bunda PAUD Kota Bogor. Pengukuhan tersebut dikuat...
-
Periode emas merupakan periode yang sangat vital atau sesuatu yang sangat penting di dalam suatu siklus. Periode emas pada anak yaitu ma...
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M. Psikolog Dalam buku Understanding Your Life Through Color yang ditulis oleh Nancy Tappe (1982...
Kategori
- Berita (516)
- Insight (103)
- Kata Mereka (85)
- Narasumber (74)
- Antologi (58)
- Wisata (32)
- Wawancara (20)
- Makalah (17)
- Curhat (13)
- Kegiatan (10)
- Buku Kaleidoskop 2013 (7)
- Keluarga (4)
- Konsultan Perkawinan (3)
- Buku (2)
- Artikel dan Makalah (1)
Arsip Tulisan
- Maret (12)
- Maret (3)
- Februari (20)
- Januari (18)
- Oktober (26)
- September (2)
- Agustus (25)
- Juli (24)
- Juni (26)
- Maret (9)
- Desember (44)
- November (9)
- Januari (46)
- Juli (12)
- Juni (7)
- Desember (2)
- November (17)
- Oktober (48)
- September (48)
- Agustus (50)
- Juli (70)
- Juni (26)
- April (51)
- Maret (47)
- Februari (46)
- Januari (41)
- Desember (17)
- Oktober (164)
- September (11)