Rabu, 12 September 2018

Fauzi EP Peroleh Penghargaan Publikasi Keaksaraan

Dinas Dikpora DIY - Fauzi Eko Pranyono penulis artikel opini di Harian Bernas Jogja, yang juga merupakan  salah satu pegawai di lingkungan Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) Dinas Dikpora DIY memperoleh  penghargaan publikasi keaksaraan bagi wartawan dan umum, sebagai juara III. Penghargaan disampaikan oleh Wamen Bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, di Plaza Insan Berprestasi Kemdikbud Senayan Jakarta pada tanggal 11 Oktober 2013 lalu.

Lomba publikasi keaksaraan ditujukan kepada wartawan media lokal maupun nasional dan umum yang menulis opini atau feature tentang keaksaraan kewirausahaan. Pemenang penghargaan publikasi keaksaraan adalah Juara I Dian Lestari (Tribun Pontianak), Juara II Ag. Tri Joko Her Riadi (Pikiran Rakyat, Bandung), Juara III Fauzi Eko Pranyono (Harian Bernas Jogjakarta), Juara Harapan I Mahrin Malau (Harian Analisa, Medan), Juara Harapan II Ivana The (Tribun, Manado) dan Juara Harapan III Tika Sekar (Solo Pos).

Pemberian penghargaan disampaikan pada puncak peringatan Hari Aksara Internasional ke-48 di Jakarta. Selain penghargaan bagi jurnalis, juga disampaikan penghargaan anugrah aksara bagi Gubernur, Bupati dan Walikota, enam penyelenggara Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), sembilan penyelenggara Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan tiga pemenang lomba disain perangko keaksaraan.

Pada kesempatan itu, Lydia Freyani Hawadi, Direktur Jenderal PAUDNI Kemdikbud menyampaikan bahwa sampai Oktober 2013 dengan berbagai upaya pemerintah berhasil menurunkan angka niraksara orang dewasa hingga tinggal 4,21% atau tersisa sekitar 6,4 juta orang.

“Disparitas antarprovinsi kian membaik, terdapat 2 provinsi dengan prosentase di atas 10%, dan tujuh provinsi dengan jumlah niraksara di atas 200.000 orang. Capaian ini merupakan prestasi tersendiri bagi Indonesia karena kita dapat melampaui target Pendidikan Untuk Semua (PUS) yaitu menyetengahkan jumlah penduduk niraksara pada tahun 2015 dan mengurangi disparitas gender”, ungkap Lydia.

Hari Aksara Internasional diperingati secara nasional setiap tahun sebagai wujud komitmen pemerintah Indonesia terhadap kesepakatan Konferensi Tingkat Menteri Negara-negara Anggota PBB pada tahun 1965 yang bertekad membebaskan seluruh warga dunia dari niraksara.

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia