Jakarta, 27 Januari 2012 – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad
Nuh melantik pejabat baru di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Dalam acara pelantikan yang dilaksanakan di Gedung Graha Utama
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Senayan Jakarta, M. Nuh melantik 3
pimpinan perguruan tinggi negeri, Direktur Jenderal Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) dan staff ahli Kemdikbud.
Ketiga pimpinan perguruan tinggi tersebut adalah Aulia Tasman sebagai
Rektor Universitas Jambi masa jabatan 2012-2016, menggantikan Kemas
Arsyad Somad, Moh Hasan sebagai Rektor Universitas Jember masa jabatan
2012-2016 menggantikan Tarsicius Sutikto, dan RD Kusumanto kembali
dilantik sebagai Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya masa jabatan
2012-2016 yang merupakan masa jabatan ke-dua kalinya.
Adapun Lydia Freyani Hawadi dilantik sebagai Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menggantikan Hamid Muhammad. Pada
kesempatan yang sama, dilantik juga Anna Erliyana, sebagai Staf Ahli
Bidang Hukum Kemdikbud dan Kacung Marijan sebagai Staf Ahli Bidang
Kerjasama Internasional Kemdikbud.
Dalam sambutannya, Nuh menyampaikan pesan kepada para pimpinan
perguruan tinggi dan pejabat Kemdikbud agar dapat mengalakkan pendidikan
berbasis kejujuran dan anti korupsi. Menurut Nuh, pendidikan ini harus
dipupuk sejak usia dini sehingga ketika dewasa, mereka sudah tidak
mengenal lagi kosakata “korupsi”. Nuh menyampaikan pesan khusus kepada
Lydia Freyani Hawadi sebagai Dirjen PAUD yang baru, ” Ada dua pesan
Bapak Presiden bagi pendidikan usia dini, yaitu tanamkan budaya antri
dan budaya bersih, baik secara lahir maupun batin.” ungkap Nuh. Dengan
demikian anak-anak sejak usia dini telah diajarkan prinsip menghargai
hak orang lain.
Kepada pimpinan perguruan tinggi yang baru, Nuh berpesan agar dapat
menjaga dan mengembangkan tradisi akademik dan tradisi budaya yang telah
dijalankan pimpinan yang sebelumnya. Pimpinan perguruan tinggi juga
diharapkan lebih intensif berdialog dengan mahasiswa dengan sentuhan
kepribadian, sebab mahasiswa merupakan anak bangsa yang patut diberi
kasih sayang, perhatian, dan didengarkan aspirasinya. Pada kesempatan
ini, Nuh kembali berpesan agar setiap perguruan tinggi dapat menjadi
perguruan tinggi yang ramah sosial. Mahasiswa hanya dapat di keluarkan
dari kampus jika tidak mampu secara akademik, kesulitan finansial tidak
dapat dijadikan alasan untuk men-drop out seorang mahasiswa.
Sumber: http://www.dikti.go.id/
Tulisan Paling Sering Dibaca
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M. Psikolog Dalam buku Understanding Your Life Through Color yang ditulis oleh Nancy Tappe (1982...
-
Menghadiri Halal bi Halal Fakultas bagi saya penuh kegembiraan krn bs jumpa dengan para guru/senior yang telah pensiun. Nah salah satu ...
-
Oleh: Dr. Pudji Astuty, S.E.,M.M | Ketua Program Magister Manajemen Universitas Borobudur Kala tahun 1995 Pascasarjana Magister Manajemen...
-
BOGOR (Pos Kota) – Istri Walikota Bogor Hj. Fauziah Diani Budiarto dinobatkan sebagai Bunda PAUD Kota Bogor. Pengukuhan tersebut dikuat...
Kategori
- Berita (516)
- Insight (103)
- Kata Mereka (85)
- Narasumber (74)
- Antologi (58)
- Wisata (32)
- Wawancara (20)
- Makalah (17)
- Curhat (13)
- Kegiatan (10)
- Buku Kaleidoskop 2013 (7)
- Keluarga (4)
- Konsultan Perkawinan (3)
- Buku (2)
- Artikel dan Makalah (1)
Arsip Tulisan
- Maret (12)
- Maret (3)
- Februari (20)
- Januari (18)
- Oktober (26)
- September (2)
- Agustus (25)
- Juli (24)
- Juni (26)
- Maret (9)
- Desember (44)
- November (9)
- Januari (46)
- Juli (12)
- Juni (7)
- Desember (2)
- November (17)
- Oktober (48)
- September (48)
- Agustus (50)
- Juli (70)
- Juni (26)
- April (51)
- Maret (47)
- Februari (46)
- Januari (41)
- Desember (17)
- Oktober (164)
- September (11)