Menguasai beberapa bahasa sekilas merupakan nilai tambah bagi
seseorang. Perlukah mereka lancar berbahasa Inggris, fasih berbahasa
Prancis, tanpa melupakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah sang ibu?
Anda
mungkin terkagum-kagum menyaksikan seorang balita pribumi bisa
mengucapkan satu dua kalimat bahasa Inggris. Bahkan ada balita yang bisa
berbahasa asing lain di luar bahasa Inggris dan bahasa ibunya.
Anak-anak Indonesia berpotensi mampu dwibahasa bahkan multibahasa.
Selain bahasa Indonesia, anak-anak kita umumnya juga diajarkan bahasa
Inggris sebagai bahasa internasional dan secara tak langsung juga mampu
berbahasa daerah melalui orang tua atau keluarga.
Meningkatkan kemampuan multibahasa atau multilingual anak sebetulnya
tidak terlalu sulit. Setiap anak dilahirkan dengan kemampuan meniru
bunyi bahasa apapun. Seiring dengan waktu, saat bayi berusia 10 bulan,
dia mulai mempersempit cakupan bunyi yang ia dengar dari orang-orang di
sekitarnya. Jadi, jika Anda ingin mengajarkan anak bahasa yang lain,
sangat baik melakukannya di tahun pertama kehidupan anak.
Stimulasi Bahasa Sejak Dini
Anak sudah terpapar bahasa sejak Anda belum mengajari dia kemampuan
apapun. Di perut ibu, si bayi mendengarkan Anda bicara dan belajar
mengenali suara. Setelah lahir, proses pemahaman bahasa kian berkembang,
sejak dia belajar membedakan berbagai bunyi dan nada bicara. Anak-anak
sangat antusias dan punya kemampuan luar biasa untuk belajar bahasa.
Perkembangan
bahasa anak meningkat pesat ketika ia menginjak usia 3 tahun. Pada usia
tersebut, anak memantapkan artikulasi, susunan kalimat, dan sudah
memiliki banyak kosakata. Usia 3 tahun ke atas adalah periode emas
mengajarkan bahasa kepada anak, termasuk bahasa asing. “Mengenalkan anak
kepada bahasa asing boleh dilakukan sedini mungkin. Hal itu baik untuk
perkembangan otak anak karena dia menerima berbagai stimulasi. Kemampuan
otak anak untuk memelajari bahasa kedua atau ketiga paling baik saat
balita dan kemampuan itu bertahan hingga usia 8 tahun,” jelas Dr. Setyo
Handryastuti, SpA, dokter spesialis anak dari Divisi Neurologi Anak
RSCM-FKUI.
Namun Anda juga perlu memerhatikan kondisi anak. Tidak bisa
dipungkiri bahwa keahlian berbahasa memerlukan talenta. “Itu yang
disebut dengan polyglot, yaitu seseorang yang memiliki bakat
atau kemampuan untuk menggunakan dua atau lebih bahasa secara aktif,”
kata Ibnu Wahyudi, SS, MA, pengajar Jurusan Sastra Indonesia pada
Universitas Indonesia. Bahasa juga termasuk satu dari sembilan
kecerdasan (multiple intelligences) yang dipopulerkan oleh
Howard Gardner. Sehingga memang ada anak yang punya kemampuan bahasa
lebih menojol dibandingkan anak lain yang sebaya. Juga ada kasus
tertentu dimana secara biologis seorang anak kesulitan menguasai bahasa.
Fase Peka Bahasa
Ketika seorang anak diperkenalkan dengan lebih dari satu bahasa, otaknya
yang sedang tumbuh tidak menyadari bahwa sesungguhnya ia sedang
mempelajari dua bahasa yang berbeda. Otak menerima kedua bahasa tersebut
sebagai satu sistem. Para ahli membuktikan dengan hasil pemeriksaan
otak yang menunjukkan, dua bahasa tersebut disimpan di tempat yang sama
dalam otak.
Bayi memiliki sensitivitas yang luar biasa dalam pendengaran. Mereka
sanggup membedakan bunyi, yang sangat mirip sekalipun, dalam berbagai
macam bahasa. Ketajaman itu tak lagi dimiliki oleh orang dewasa. Selain
itu, struktur mulut, terutama langit-langit yang sedang tumbuh, pada
batita masih sangat elastis sehingga mereka mampu menirukan segala
bentuk bunyi dalam berbagai bahasa. Namun, begitu satu atau dua bahasa
diserap, langit-langit akan beradaptasi dengan bahasa yang dominan
dipakai sehari-hari tersebut. Dan kemampuan anak yang sudah beranjak
dewasa untuk menirukan segala bentuk bunyi menjadi terbatas.
Beberapa ahli bahasa berpendapat bahwa semakin dini anak belajar
bahasa asing atau bahasa kedua, dia akan semakin mudah menguasai bahasa
tersebut. Bahkan banyak pakar berpendapat, hingga usia 10 tahun, anak
bisa menguasai bahasa kedua hampir sebaik penguasaan dia terhadap bahasa
pertama. Dan mereka bisa berbicara tanpa aksen. Setelah lewat usia 10
tahun, penggunaan bahasa kedua menjadi tidak alami dan anak sudah mulai
sulit menghilangkan aksen bahasa sehari-hari yang dominan mereka gunakan
di lingkungan keluarga maupun pergaulan.
Pada penguasaan bahasa pertama atau bahasa ibu, dikenal istilah fase kritis (critical period). Sementara pada penguasaan bahasa kedua atau bahasa asing, ada istilah fase peka (sensitive period).
Berdasarkan penelitian Mark Patkowski, seorang maestro bahasa lisan,
masa peka penguasaan bahasa asing adalah sampai anak berusia 15 tahun.
Lingkungan yang Mendukung
Perlu ada motivasi yang kuat dari dalam diri anak untuk belajar bahasa
kedua, ketiga, dan seterusnya. Motivasi bisa didapatkan dari kondisi
yang diciptakan di dalam rumah maupun terbentuk dari lingkungan sekitar
anak. Jika ayah atau ibu fasih berbahasa asing karena lama menetap di
luar negeri atau memelajari bahasa kedua saat kuliah maupun kursus, anak
bisa termotivasi mempelajari bahasa yang kerap digunakan oleh ayah atau
ibu.
Lingkungan keluarga di Indonesia yang banyak memakai bahasa daerah
untuk percakapan sehari-hari juga bisa dipandang sebagai potensi untuk
mengajarkan lebih dari satu bahasa kepada anak. Karena bisa dilihat
sebagai kekayaan linguistik yang dimiliki anak, terutama di era yang
semakin modern dimana anak-anak mungkin sudah tidak lagi akrab dengan
bahasa daerah ibu atau ayah.
Media yang efektif untuk mengajarkan bahasa asing kepada anak adalah
buku cerita, lagu-lagu berbahasa asing, acara televisi, CD interaktif,
dan berbagai jenis permainan – seperti flashcards – maupun melalui media komputer.
PERLU DWIBAHASA?
Sebagai penghubung antara seseorang dengan dunia sekitar, bahasa yang
perlu dipelajari adalah bahasa yang “hidup” di lingkungan keluarga
maupun pergaulan seorang anak.
“Kalau anak tinggal di Jakarta, paling baik jika bahasa pertama yang
ia pelajari adalah bahasa Indonesia. Kalau dia tinggal di Yogya,
tambahkan bahasa Jawa karena bahasa daerah digunakan sehari-hari, untuk
keperluan anak bermain. Dan jika sang ayah berasal dari Prancis,
tambahkan bahasa Prancis karena suatu hari anak akan berkomunikasi
dengan nenek atau keluarga besar dari ayah yang menggunakan bahasa
Perancis,” jelas penasihat PARENTS, Dr. Reni Akbar Hawadi, MPsi.
Seiring pertambahan usia anak, minat dan nilai tambah menjadi
pertimbangan dalam memelajari bahasa. Menginjak usia sekolah, seorang
anak bisa saja tertarik belajar bahasa Inggris karena ia kerap membaca
dongeng berbahasa Inggris. Atau bisa saja ia tergerak belajar bahasa
Jepang setelah hampir setiap hari menonton film kartun khas negeri
Sakura. “Stimulasi bisa Anda berikan namun jangan sampai memaksakan
kehendak Anda kepada anak,” kata Dr. Reni yang berprofesi sebagai
psikolog pendidikan.
Sumber: https://www.sahabatnestle.co.id/content/gaya-hidup-sehat/tips-parenting/membesarkan-generasi-multibahasa.html
Tulisan Paling Sering Dibaca
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M., Psikolog Makalah ini disampaikan sebagai bahan masukan untuk penyusunan Kurikulum dan Silabu...
-
Periode emas merupakan periode yang sangat vital atau sesuatu yang sangat penting di dalam suatu siklus. Periode emas pada anak yaitu ma...
-
Di halaman rumah masa kecil saya, ada dua pohon mahoni. Pohonnya tinggi dan besar, lingkar badan batangnya sebanyak saya dan empat te...
-
Oleh: Dr. Pudji Astuty, S.E.,M.M | Ketua Program Magister Manajemen Universitas Borobudur Kala tahun 1995 Pascasarjana Magister Manajemen...
Kategori
- Berita (516)
- Insight (103)
- Kata Mereka (85)
- Narasumber (74)
- Antologi (58)
- Wisata (32)
- Wawancara (20)
- Makalah (17)
- Curhat (13)
- Kegiatan (10)
- Buku Kaleidoskop 2013 (7)
- Keluarga (4)
- Konsultan Perkawinan (3)
- Buku (2)
- Artikel dan Makalah (1)
Arsip Tulisan
- Maret (12)
- Maret (3)
- Februari (20)
- Januari (18)
- Oktober (26)
- September (2)
- Agustus (25)
- Juli (24)
- Juni (26)
- Maret (9)
- Desember (44)
- November (9)
- Januari (46)
- Juli (12)
- Juni (7)
- Desember (2)
- November (17)
- Oktober (48)
- September (48)
- Agustus (50)
- Juli (70)
- Juni (26)
- April (51)
- Maret (47)
- Februari (46)
- Januari (41)
- Desember (17)
- Oktober (164)
- September (11)