Sebenarnya, seorang anak terlahir dengan
bakatnya masing-masing. Seorang anak bisa dikatakan berbakat, bukan
semata-mata karena si kecil mudah memahami segala sesuatu, memiliki daya
ingat yang baik serta mampu menyelesaikan tugas-tugas sekolah dengan
cepat. Tapi anak berbakat terlihat dari seberapa besar dia mempunyai
minat dalam bidang tertentu. Hal ini sering ditunjukan dengan skor IQ
yang lebih tinggi.
Mungkin si kecil bukan anak berprestasi di
sekolah, tapi ini tidak menutup kemungkinan si kecil memiliki bakat
lainnya. Hal ini karena ada yang membedakan antara bakat dan prestasi,
yakni tingkat kewaspadaan atau alertness, keterampilan dalam bidang lain, serta kemampuan dalam memahami sesuatu atau yang biasa disebut dengan quick insights.
Berikut merupakan beberapa mitos yang sering kita dengar dan masih dipercaya di masyarakat tentang anak berbakat.
Anak berbakat akan hidup dalam perbedaan
Memang benar, anak berbakat memiliki
perbedaan dalam hal perkembangan jika dibandingkan dengan teman
sebayanya. Tapi menurut Dr Reni Akbar Hawadi Psi, yang merupakan Ketua
Pusat Keberbakatan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, segala
perbedaan yang dimiliki anak berbakat memang akan membuatnya merasa
terasing, tapi ini tidak menjadi patokan, karena banyak anak yang hidup
terasing justru memiliki tingkat skor IQ yang tinggi.
Gaya belajar anak berbakat lebih aktif
Banyak yang beranggapan kalau anak
berbakat akan memiliki gaya belajar yang unik, mereka akan aktif
menjelajah lingkungannya dan tertarik pada satu bidang tertentu. Padahal
ini keliru, mereka yang tertarik kepada bidang tertentu bukan berarti
berbakat pada bidang tersebut. Tapi tidak bisa dipungkiri kalau
ketertarikan ini akan berpengaruh kepada kemampuan seseorang. Bukan
karena bakat, tapi ini lebih kepada karena latihan.
Anak berbakat lebih mudah berbicara
Banyak yang percaya kalau anak berbakat
akan terlihat dari gaya bicaranya. Mereka terlihat tegas, punya pola
pikir yang out of the box, serta cenderung ngoceh dan gaya bicaranya
tidak mencerminkan anak di usianya (terlihat lebih dewasa). Anggapan ini
memang bisa dibenarkan, karena anak berbakat biasanya akan cenderung
luwes dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Hal ini terlihat dari pola
pikirnya yang out of the box.
Sumber: https://bundakonicare.com/article/mitos-fakta/inilah-mitos-tentang-anak-berbakat