Selasa, 13 Maret 2018

Sosok yang Gigih

Oleh  Rudolf W. Matindas

GIGIH. Itu kata yang paling tepat untuk menggambarkan sosok wanita yang semula saya kenal dengan nama RenDi alias Lydia Freyani Hawadi dan yang bermetamorfosa jadi Ny. Reny Akbar.
 

Orang yang gigih memang kadang-kadang terkesan kepala batu. Tidak mau mengaku salah dan tidak mudah menyerah. Tapi RenDi bukannya tidak mau mengaku salah saat ia memang merasa salah. RenDi tidak segan minta maaf kalau ia merasa salah. Hanya saja, salah-benar dalam interaksi sosial berbeda dengan "betul vs keliru" dalam kancah matematik.

Benar atau salah sarat dengan sistem nilai dan asumsi yang dimiliki seseorang. Terkait dengan hal ini, sistem nilai dan asumsi RenDi memang unik. RenDi tidak merasa ada yang salah jika seseorang bersaing merebut posisi puncak. Tidak peduli mau dianggap ambisius. Yang penting, dalam mengejar ambisi jangan sampai melanggar ajaran agama. 


Meski persaingan sering menyebabkan banyak orang jadi bermusuhan, hal ini tidak pernah membuat RenDi memusuhi orang yang mengalahkannya dalam sebuah persaingan.

Keinginan untuk terus mendaki dilengkapi RenDi dengan kepercayaan diri serta kesiapan belajar.

Saya tidak akan terlalu terkejut jika satu waktu RenDi berhasil menjadi petinggi partai politik karena dia punya  minat dan bakat dalam hal itu.

Tentu banyak sisi kepribadian RenDi yang bisa dibahas, dan ada pula yang  tidak saya kenali. Misalnya, apakah dia romantis atau dingin dalam bercinta?
Saya tidak tahu. Soalnya, dia tak pernah jadi pacar saya.
***

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia