Oleh Sri Nurhidayah, SH., M.Si.
Kepala Program Sekolah Cendekia Baznas
Saya biasa memanggilnya mbak Reni, dosen saya saat mengambil
Program S2 Sains Psikologi Pendidikan di Fakultas Psikologi UI.
Awal-awal saya terkejut dengan kelugasannya. Teringat ketika
membuat tugas dari beliau. Di awal
beliau berkomentar pendek bagus namun di tugas kedua, mbak Reni mengatakan
jeleknya tugas saya. Tidak kompromi dengan standar yang normal itulah mbak Reni.
Mungkin karena kesetiaannya mendalami gifted education Psikologi Pendidikan
Keberbakatan, sehingga beliau mengira semua orang dapat melakukan hal sebaik
anak-anak berbakat he..he…
Saya sering mengikuti instagram beliau @renihawadi untuk
memotivasi diri, betapa mbak Reni yang tidak pernah lelah bekerja dan berkarya.
Sungguh, mungkin sampai hari ini pendidikan Indonesia belum sepenuhnya
menghargai keberbakatan seseorang, namun mbak Reni mungkin tidak tahu bahwa
banyak muridnya (salah satunya saya) di tingkat lokal terus berupaya
mengoptimalkan potensi anak-anak Indonesia.
Teruslah berkarya mbak, dan jadilah inspirasi bagi kami-kami
yang lebih muda...