Senin, 26 Februari 2018

Reni Tokoh Karang Taruna Wanita yang Energik dan Pegang Prinsip

Oleh Drs. Arief Kushara
Ketua Karang Taruna Kelurahan Manggarai tahun 1975-1979, Wakil Ketua Mimbar Pengembangan Karang Taruna (MPKT) Kec. Tebet, sering mewakili Jakarta Selatan, DKI Jakarta & Nasional, Sekretaris Majelis Peritimbangan Karang taruna tahun 2010-2015, dan Tim Penilai Karang Taruna Teladan/Berprestàsi tingkat Nasional.

Reni merupakan tokoh Karang Taruna Wanita yang energik dan selalu memegang prinsip atas keberadaan Karang Taruna sebagai organisasi sosial yang tidak vertikal tapi horizontal. 

Saya kenal saat beliau sebagai Ketua Karang Taruna Kelurahan Kàyu Putih Rawamangun Jakarta Timur.   Saya sangat terkesan pada beliau saat diadakannya Musyawarah Kerja Nasional Karang Taruna se Indonesia tahun 1981 di Garut.

Jabatan beliau waktu itu sebagai Ketua Komisi A bidang Organisasi.  Yang menonjol saat itu adalah adanya usulan bahwa perlu ada Karang Taruna ditingkat Kecamatan. Beliau menekankan jangan sampai keberadaan KT ditingkat kecamatan sebagai atasan Karang Taruna tingkat Desa/Kelurahan. Karenanya beliau mengusulkan dan disepakati oleh floor agar nama Karang Taruna tingkat Kecamatan menjadi Forum Komunikasi Karang Taruna (FKKT) Kecamatan.

Atas dasar itulah maka keluar Peraturàn Menteri Sosial  nomor 13 tahun 1981 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Karang Taruna. Walau saat itu sebagai utusan Karang Taruna wilayah DKI Jakarta sebanyak 5 oràng dari lima wilayah kota termasuk saya sudah sepakat ditingkat kecamatàn hanya Mimbar Pengembangan Karang Taruna (MPKT).

Alasannya  mengapa FKKT dan bukan MPKT,  menurut Reni karena istilah Mimbar kesannya melembaga, sehingga dikhawatirkan akan menjadi atasan Karang Desa/Kelurahan.

Inilah salah satu alasan saya menyatakan Reni sebagai figur aktivis Karang Taruna yang punya prinsip pada saat menjadi Pimpinan Sidang Komisi A dalam Musyawarah Kerja Nasional Karang Taruna se-Indonesia di Garut tahun 1981.
****

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia