Selasa, 06 Februari 2018

Dirjen PAUDNI Hadiri National EFA 2015 Reviews In Asia Pacific

BANGKOK. PAUDNI – Kemajuan pelaksanaan Pendidikan Untuk Semua (PUS) di Indonesia dan negara-negara anggota UNESCO terus dimonitoring oleh UNESCO dan hasilnya dilaporkan melalui Education for All Global Monitoring Report (EFA-GMR). Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal (Ditjen PAUDNI), Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog menghadiri  Regional Technical Feedback Workshop: National EFA 2015 Reviews In Asia Pacific di Bangkok (29/4).

Di ajang yang bergengsi itu, Dirjen PAUDNI  Lydia Freyani Hawadi mendapat kesempatan untuk memaparkan  keberhasilannya  dalam memberantas  buta aksara. Maklum, pada 2012 lalu, Indonesia memang mendapat penghargaan dari UNESCO Paris berupa UNESCO King Sejong Award.

Saat menyampaikan paparannya,   Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog  mengungkapkan  pemerintah Indonesia sangat  menaruh perhatian terhadap pemberantasan buta aksara. Bahkan  sejak deklarasi Dakkar tahun 2000 lalu, pemerintah Indonesia telah menetapkan Pendidikan untuk Semua (PUS) atau Education for All (EFA)  menjadi bagian dari kebijakan pemerintah.

Selain itu   lanjut  Lydia Freyani Hawadi pemerintah Indonesia juga  telah menyusun rencana pelaksanaan program PUS tahun 2000-2015. Pelaksaan program PUS terseut  selalu  dimonitoiring UNESCO setiap tahunnya. “Capaian hasilnya dilaporkan melalui Education for All Global Monitoring Report (EFA-GMR),”kata Lydia Freyani Hawadi.

Lydia Freyani Hawadi mengatakan program pendidikan keaksaraan  telah berhasil mencapai target yang ditetapkan. Bahkan pencapaian itu  lebih cepat  tiga  tahun lebih cepat. Dengan begitu hingga akhir  2013 jumlah penduduk tuna aksara umur 15-59 tahun sebesar 4,02 persen  atau turun sekitar 0.19 persen dari tahun sebelumnya yaitu 4.21 persen. “ Dengan prestasi tersebut pada tahun 2012, pemerintah Indonesia menerima penghargaan King Sejong Literacy Prize dari UNESCO,” kata Lydia Freyani Hawadi.

Hadir mendampingi Lydia Freyani Hawadi, Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat  Dr. Wartanto,  tim Teknis Setditjen PAUDNI Dr. Dwi Priyono, M.Ed,  Kasubag Data dan Informasi Bagrenggar Setditjen PAUDNI Cecep Suryana, SE, MPd dan Staf Direktorat Dikmas Cecep Somantri.

Workshop yang digelar  di Imperial  Queen’s Park Hotel, 199 Sukhumvit Soi, Bangkok 10110, Thailand  pada 29  hingga 30 April   dikuti oleh 40 negara di  Asia Pasific.  Selain itu juga dihadiri  dari lembaga sosial masyarakat peduli pendidikan, UNICEF EAPRO, ASPBAE, dan UIS.

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia