Jumat, 16 Februari 2018

Dirjen PAUDNI Anjurkan CSR Berupa Bantuan Kualifikasi Guru

Jakarta,(MR)
DIREKTUR Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI), Lydia Freyani Hawadi mengatakan salah satu target negara-negara di Asia Pasifik untuk PAUDNI adalah tercapainya kualifikasi guru PAUD dengan pendidikan minimal S1. Karena itu, untuk mendukung Kemdikbud mencapai target tersebut, ia menganjurkan perusahaan-perusahaan yang ingin mengadakan Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang PAUD, untuk memberikan bantuannya berupa peningkatan kualifikasi guru PAUD.

“Jadi sekarang kalau mau CSR, saya cuma bilang saya minta tolong bantuan kualifikasi aja. Supaya guru-guru TK itu jadi S1,” ujarnya usai menghadiri acara pelantikan pejabat Kemdikbud di Graha Utama Kemdikbud, Rabu, (5/6), Jakarta.

Ia menambahkan, bantuan kualifikasi dari kegiatan CSR juga bisa berupa penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) untuk guru-guru PAUD. Lulusan S1 dari program studi apapun, katanya, bisa menjadi guru PAUD, tetapi mereka harus tetap mengikuti diklat PAUD untuk menjadi guru PAUD.

“Misalnya sarjana hukum, tapi jiwa panggilannya mengajar PAUD, jadi dia nggak ada konsep tentang PAUD , makanya harus didiklatkan. Jadi program studi apapun harus tetap ada diklat dasar PAUD itu,” jelas wanita yang akrab disapa Reni tersebut.

CSR dalam bentuk kualifikasi guru PAUD tersebut diperlukan untuk membantu Kemdikbud mencapai cita-cita 100 tahun Indonesia merdeka, yaitu membentuk generasi emas yang cerdas dan kompetitif. Sementara anggaran untuk PAUD dalam APBN, dikatakannya, masih terbatas.

Lydia menuturkan, saat ini dalam APBN, alokasi anggaran untuk kualifikasi guru PAUD sebesar 90 juta rupiah. Anggaran tersebut hanya bisa digunakan untuk diklat 7200 guru. “Bayangin aja, kita hanya mampu untuk 7200 guru, padahal guru PAUD kita ada 260.000,” katanya. Karena itu, ia merencanakan penggunaan anggaran ke depannya akan diprioritaskan untuk peningkatan kualifikasi guru PAUD. >> Nokipa


Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia