Jumat, 12 Januari 2018

Kejar Paket "Butuh Sentuhan" Ditjen PAUDNI

Jakarta. PAUDNI – Era pasar bebas sudah didepan mata, secara otomatis kebutuhan akan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas semakin meningkat. Bukan hanya jenjang akademik saja yang dibutuhkan dunia usaha dan indutri, tetapi juga keahlian dan ketrampilan bekerja.

Oleh sebab itu perlu adanya penguatan kecakapan hidup (life skill) bagi masyarakat yang sedang menempuh jenjang pendidikan, terutama jalur non reguler (kejar paket). Sehingga mereka begitu lulus menjadi tenaga siap pakai, dan memenuhi kriteria jenis pekerjaan yang dibutuhkan pasar.

Menurut Heppi, selaku Kepala Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) Dinas Pendidikan Prov. DKI Jakarta, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI), “memiliki pengalaman yang mumpuni dan kita butuh sentuhannya”. Jakarta (14/4)
Hal tersebut disampaikan Heppi kepada Dirjen PAUDNI, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi Psikolog. Saat mengawal  sidak Ujian Nasional (UN) Kejar Paket C di SMP 19 dan SMP 11 Jakarta Selatan, bersama Drs. H. Suharyanto Kepala Sub Dinas Pendidikan Menengah (Kasudin Dikmen) Kota Jakarta Selatan.

Kasudin Dikmen Jakarta Selatan menjelaskan, penyelenggaraan UN Paket C tahun 2014 untuk wilayah kerjanya mencapai 1815 peserta, menurun 1110 orang jika dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 2925 dari 54 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
H. Andi Aziz, SE, M.Pd. Kasi PNFI Sudin Dikmen Jakarta Selatan menambahkan, pelaksanaan UN paket C di SMP 19 dan 11 mempergunakan 30 ruangan untuk menampung 1080 peserta, dimana tiap ruangan dijaga oleh dua orang pengawas. (M.Husnul Farizi, S.IP/HK)

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia