Jakarta. PAUDNI – “Jangan hilangkan identitas kebangsaan pada anak usia
dini”, ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan
Informal (PAUDNI), Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog. Jakarta
(17/4) Hal tersebut disampaikan Dirjen PAUDNI pada saat melakukan kunjungan
kerjanya di TK Budha Tzu Chi, Dirjen prihatin melihat anak usia dini
mempelajari budaya asing namun tidak mengenal budaya negerinya sendiri, padahal
mereka tinggal dan besar di Indonesia.
Jangan sampai anak usia dini mengagungkan budaya asing sehingga melunturkan
rasa cinta tanah air,oleh sebab itu Dirjen mengingatkan kepada Lembaga PAUD
yang memiliki kurikulum internasional, agar komposisinya tidak lebih besar dari
standar yang di tentukan kemdikbud.
Tidak hanya mengingatkan penyelenggara PAUD, Dirjen meminta Dinas dan para
penilik sekolah, agar memantau kurikulum dipergunakan lembaga PAUD diwilayah
kerjanya masing-masing.
Didampingi Dr. Erman Syamsudin (Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia
DINI), M,Nuch Rahardjo dan Luluk (subdit Srana dan Prasarana), beserta
perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan Suku Dinas Pendidikan
Jakarta Utara. Dirjen PAUDNI meninjau sarana dan prasarana, berikut kurikulum
dan metode pembelajaran TK Budha Tzu Chi.
Selama meninjau TK Budha Tzu Chi, rombongan Ditjen PAUDNI di terima dan
ditemani langsung oleh Kepala Sekolah PAUD, Iing Felicia Joe, Anthony Chen
(marketing dan PR) dan Ketua Komite Sekolah Emil Atmadjaya.
Menurut Dirjen fasilitas, metode pembelajaran, tenaga pendidik dan
kependidikan yang dimiliki TK Budha Tzu Chi sudah cukup baik, sehingga dapat
dijadikan salah satu masukkan bagi Direktorat Jenderal, dalam menentukan
standar penyelenggaran PAUD terutama berbasis agama Budha.
Selain memberikan pengarahan mengenai pendidikan anak usia dini kepada
pengurus lembaga, Dirjen PAUDNI saling bertukar cinderamata dengan pengurus
yang dilanjutkan sesi foto bersama. (M.Husnul Farizi, S.IP/HK)