Selasa, 06 Februari 2018

Dirjen PAUDNI : "Jangan hilangkan Identitas Kebangsaan Pada Anak Usia Dini"

Jakarta. PAUDNI – “Jangan hilangkan identitas kebangsaan pada anak usia dini”, ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI), Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog.  Jakarta (17/4) Hal tersebut disampaikan Dirjen PAUDNI pada saat melakukan kunjungan kerjanya di TK Budha Tzu Chi, Dirjen  prihatin melihat anak usia dini mempelajari budaya asing namun tidak mengenal budaya negerinya sendiri, padahal mereka tinggal dan besar di Indonesia.

Jangan sampai anak usia dini mengagungkan budaya asing sehingga melunturkan rasa cinta tanah air,oleh sebab itu Dirjen mengingatkan kepada Lembaga PAUD yang memiliki kurikulum internasional, agar komposisinya tidak lebih besar dari standar yang di tentukan kemdikbud.

Tidak hanya mengingatkan penyelenggara PAUD, Dirjen meminta Dinas dan para penilik sekolah, agar memantau kurikulum dipergunakan lembaga PAUD diwilayah kerjanya masing-masing.

Didampingi Dr. Erman Syamsudin (Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia DINI), M,Nuch Rahardjo dan Luluk (subdit Srana dan Prasarana), beserta perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara. Dirjen PAUDNI meninjau sarana dan prasarana, berikut kurikulum dan metode pembelajaran TK Budha Tzu Chi.

Selama meninjau TK Budha Tzu Chi, rombongan Ditjen PAUDNI di terima dan ditemani langsung oleh Kepala Sekolah PAUD, Iing Felicia Joe, Anthony Chen (marketing dan PR) dan Ketua Komite Sekolah Emil Atmadjaya.

Menurut Dirjen fasilitas, metode pembelajaran, tenaga pendidik dan kependidikan yang dimiliki TK Budha Tzu Chi sudah cukup baik, sehingga dapat dijadikan salah satu masukkan bagi Direktorat Jenderal, dalam menentukan standar penyelenggaran PAUD terutama berbasis agama Budha.

Selain memberikan pengarahan mengenai pendidikan anak usia dini kepada pengurus lembaga, Dirjen PAUDNI saling bertukar cinderamata dengan pengurus yang dilanjutkan sesi foto bersama. (M.Husnul Farizi, S.IP/HK)

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia