Jakarta, Ditjen PAUDNI – Masa depan bangsa sesungguhnya berawal dari
pendidikan anak diusia dini, oleh sebab itu sangatlah terlambat jika
kita memberikan stimultan di saat mereka berajak dewasa. Hal tersebut
sejalan dengan hasil riset saat ini yang menyebutkan investasi terbesar
pendidikan berada diusia dini, ujar Dirjen PAUDNI Prof. Dr. Lydia
Freyani Hawadi, Psikolog, saat menjawab pertanyaan wartawan Televisi
Edukasi (TV E) ketika menggelar talk show di sela-sela acara rembuknas
Kemdikbud di Jakarta (5/3).
Trend pendidikan saat ini menurut Dirjen PAUDNI, menunjukkan bahwa
masyarakat sudah menyadari betapa pentingnya PAUD bagi anak-anak mereka.
Meskipun terlihat masih adanya kesenjangan antara si kaya dengan yang
miskin, namun tetap saja antusiasme kedua golongan tersebut akan
keberadaan PAUD tetap tinggi, dan itu menjadi komitmen Ditjen PAUDNI
untuk menjembataninya. Salah satu caranya menurut Dirjen PAUDNI melalui
PAUD Holistik Integratif, yaitu suatu pola pendidikan terhadap anak
secara utuh, sesuai dengan Peraturan Presiden No. 60 Tahun 2013.
Mengenai ketercapaian program satu desa satu PAUD, Dirjen bersyukur
Ditjen PAUDNI sudah berhasil mencapai 61% dari 77 ribu desa kini sudah
ada paudnya. Dirjen optimis angka partisipasi kasar (APK) PAUD akan
terus meningkat setiap tahunnya, dimana saat ini APK PAUD secara
Nasional Menyentuh angka 68 %.
Hal tersebut menurut Dirjen PAUDNI sesuai dengan jerih payah
lembaganya, yang tiada henti mensosialisasikan PAUD dengan cara
menggandeng para istri Kepala Daerah di Provinsi, Kotamadya, Kabupaten,
dan juga Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono menjadi Bunda PAUD untuk
mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini. (M.Husnul Farizi S.IP/HK)