Jumat, 22 Desember 2017

TPA Mekar Asih Dharma Wanita Persatuan Kemdikbud Butuh Peningkatan SDM

JAKARTA. Menyikapi kebutuhan masyarakat akan tempat penitipan anak (TPA), TPA Mekar Asih Yayasan Bakti Idhata yang dikelola oleh Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan perlu memperluas layanan di tempat baru. Kualitas pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) juga perlu untuk ditingkatkan.

Begitu yang disampaikan oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dr. Erman Syamsuddin dalam acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-18, tempat penitipan anak (TPA) Mekar Asih di Jakarta, Rabu (26/6).

TPA Mekar Asih memang banyak peminat. Seringkali, orang tua yang ingin memasukkan anaknya ke TPA ini harus bersedia terdaftar tunggu terlebih dahulu. “Banyak sekali yang mau memasukkan anaknya ke TPA ini, kebanyakan orang di luar Kemdikbud.  Akan tetapi kami lebih mengutamakan anak pegawai Kemdikbud, karena itu alasan TPA ini didirikan,” kata Pelaksana Kegiatan Yayasan untuk Pendidikan Nonformal Ny. Rif’ati Gutama menjelaskan, beberapa waktu lalu.

Biasanya, kuota yang lapang tersedia sesaat setelah pelepasan anak ke jenjang berikutnya, baik ke taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD). Pelepasan anak didik dilakukan bersamaan dengan acara HUT TPA Mekar Asih. Tahun ini, ada delapan anak yang dilepaskan, tapi baru tiga anak yang mengisi tempat yang tersediat. Dengan demikian masih ada kuota untuk lima anak baru di TPA. Anak dari pegawai Kemdikbud akan lebih diprioritaskan.

Untuk memperluas layanan TPA Mekar Asih, Ny Rif’ati mengakui mereka belum bisa melakukan karena ketiadaan tempat. Beberapa tempat yang potensial, masih dalam sebatas wacana.

Sementara itu, perihal kualitas SDM TPA Mekar Asih, diakui Ny. Rif’ati mereka merasa perlu untuk mendapat pelatihan kembali dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (Ditjen PAUDNI). Terakhir kali mereka mendapatkan pelatihan Ditjen PAUDNI yakni pada lima tahun lalu. Saat ini, untuk meningkatkan kualitas diri, enam orang PTK Mekar Asih harus aktif mencari dan mengikuti pelatihan secara mandiri.

“Pengetahuan kan terus berkembang, keadaan sekarang juga berbeda. Jadi kami butuh pelatihan kembali. Lagi pula TPA ini adalah labsite dari Direktorat Pembinaan PAUD, di mana sering dijadikan tempat observasi mahasiswa PAUD dan dijadikan tempat magang bagi orang yang ingin mendirikan PAUD. Seharusnya kamu bisa mendapat perhatian yang lebih dalam peningkatan kualitas SDM,” ujarnya.

Lebih jauh, Ny Rif’ati berharap PTK di TPA ini bisa pula meraih beasiswa S1 PAUD selain pelatihan. “PTK di sini memang sudah berpendidikan S1, tapi tidak ada S1 PAUD di sini,” ujarnya.

HUT TPA
HUT TPA Mekar Asih secara rutin dirayakan dengan maksud mempererat tali silaturahmi antara peserta didik, orang tua, pengurus, dan pengelola. HUT ke-18 kali ini diselenggarakan di Gedung A, Komplek Kemdikbud, Jakarta. Biasanya, acara ini dilakukan di luar Kompleks Kemdikbud, seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Ancol.

Pada acara tersebut, anak-anak TPA yang berjumlah 30 orang itu menampilan pelbagai kegiatan seni, seperti Tari Dinding Badinding, membaca puisi, Tarian Kicau Burung, dan menyanyi.(Dina Julita/HK)

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia