JAKARTA. Menyikapi kebutuhan masyarakat akan tempat penitipan
anak (TPA), TPA Mekar Asih Yayasan Bakti Idhata yang dikelola oleh
Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan perlu
memperluas layanan di tempat baru. Kualitas pendidik dan tenaga
kependidikan (PTK) juga perlu untuk ditingkatkan.
Begitu yang disampaikan oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) Dr. Erman Syamsuddin dalam acara peringatan hari ulang tahun
(HUT) ke-18, tempat penitipan anak (TPA) Mekar Asih di Jakarta, Rabu
(26/6).
TPA Mekar Asih memang banyak peminat. Seringkali, orang tua yang
ingin memasukkan anaknya ke TPA ini harus bersedia terdaftar tunggu
terlebih dahulu. “Banyak sekali yang mau memasukkan anaknya ke TPA ini,
kebanyakan orang di luar Kemdikbud. Akan tetapi kami lebih mengutamakan
anak pegawai Kemdikbud, karena itu alasan TPA ini didirikan,” kata
Pelaksana Kegiatan Yayasan untuk Pendidikan Nonformal Ny. Rif’ati Gutama
menjelaskan, beberapa waktu lalu.
Biasanya, kuota yang lapang tersedia sesaat setelah pelepasan anak ke
jenjang berikutnya, baik ke taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar
(SD). Pelepasan anak didik dilakukan bersamaan dengan acara HUT TPA
Mekar Asih. Tahun ini, ada delapan anak yang dilepaskan, tapi baru tiga
anak yang mengisi tempat yang tersediat. Dengan demikian masih ada kuota
untuk lima anak baru di TPA. Anak dari pegawai Kemdikbud akan lebih
diprioritaskan.
Untuk memperluas layanan TPA Mekar Asih, Ny Rif’ati mengakui mereka
belum bisa melakukan karena ketiadaan tempat. Beberapa tempat yang
potensial, masih dalam sebatas wacana.
Sementara itu, perihal kualitas SDM TPA Mekar Asih, diakui Ny.
Rif’ati mereka merasa perlu untuk mendapat pelatihan kembali dari
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal
(Ditjen PAUDNI). Terakhir kali mereka mendapatkan pelatihan Ditjen
PAUDNI yakni pada lima tahun lalu. Saat ini, untuk meningkatkan kualitas
diri, enam orang PTK Mekar Asih harus aktif mencari dan mengikuti
pelatihan secara mandiri.
“Pengetahuan kan terus berkembang, keadaan sekarang juga berbeda. Jadi kami butuh pelatihan kembali. Lagi pula TPA ini adalah labsite
dari Direktorat Pembinaan PAUD, di mana sering dijadikan tempat
observasi mahasiswa PAUD dan dijadikan tempat magang bagi orang yang
ingin mendirikan PAUD. Seharusnya kamu bisa mendapat perhatian yang
lebih dalam peningkatan kualitas SDM,” ujarnya.
Lebih jauh, Ny Rif’ati berharap PTK di TPA ini bisa pula meraih
beasiswa S1 PAUD selain pelatihan. “PTK di sini memang sudah
berpendidikan S1, tapi tidak ada S1 PAUD di sini,” ujarnya.
HUT TPA
HUT TPA Mekar Asih secara rutin dirayakan dengan maksud mempererat
tali silaturahmi antara peserta didik, orang tua, pengurus, dan
pengelola. HUT ke-18 kali ini diselenggarakan di Gedung A, Komplek
Kemdikbud, Jakarta. Biasanya, acara ini dilakukan di luar Kompleks
Kemdikbud, seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Ancol.
Pada acara tersebut, anak-anak TPA yang berjumlah 30 orang itu
menampilan pelbagai kegiatan seni, seperti Tari Dinding Badinding,
membaca puisi, Tarian Kicau Burung, dan menyanyi.(Dina Julita/HK)