Rabu, 20 Desember 2017

Direktorat Jenderal PAUDNI berikan Anugerah Adicipta Loktara

Dukung peran masyarakat dalam menciptakan karya inovatif yang mendukung pendidikan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) akan memberikan Anugerah Adicipta Lokatara.

“Penghargaan ini sedikit berbeda dengan Anugerah Aksara yang telah kami miliki. Anugerah ini dapat diberikan kepada perseorangan, birokrasi dalam hal ini Gubernur atau Walikota,” katanya pada acara rapat perancangan pemberian Anugerah Adicipta Lokatara di ruang rapat Ditjen PAUDNI lantai 3, Rabu (10/7).

Ella Yulaelawati mengatakan, tujuan umum anugerah ini dilakukan sebagai wujud pengakuan dan penghargaan pemerintah kepada perseorangan, perkumpulan dan atau organisasi atas prakarsa, dedikasi, komitmen, dan karya cipta inovatif yang berkontribusi nyata dalam memecahkan permasalahan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Menurut Ella, sejalan dengan tujuan umum itu, pihaknya memiliki tujuan khusus untuk mengapresiasi para penggagas dan praktisi yang telah berkontribusi nyata melalui karya inovatif. Serta sebagai upaya luar biasa dalam bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan orang dewasa, pembelajaran nonformal dan informal maupun pendidikan inklusi.

Selain itu, anugerah ini juga diharapkan dapat meningkatkan citra dan akuntabilitas program pendidikan anak usia dini, nonformal, dan informal dalam rangka peningkatan akses dan mutu layanan pendidikan dan pemberdayaan.

“Kami juga ingin agar anugerah ini dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi seluruh elemen bangsa untuk berperan aktif dalam upaya peningkatan akses dan mutu layanan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.

Penentuan calon perseorangan, kelompok atau organisasi kemasyarakatan yang layak menjadi nominator penerima penghargaan. ditentukan berdasarkan data dan informasi yang ada. Nominasi juga terdiri dari beberapa kriteria, yaitu motif/gagasan awal, orisinalitas (originality, kreativitas (creavity), kepeloporan, (role model, pioneer), dampak (jangkauan/jumlah orang/sistem yang dibangun), hasil (kegiatan produk), dan kesinambungan (keberlanjutan kegiatan).

Ella menambahkan, kriteria calon penerima sendiri diusulkan oleh perseorangan, kelompok atau organisasi kemasyarakatan. Calon penerima dianggap memiliki hasil karya inovatif yang berlandaskan konsep pendidikan dan pemberdayaan masyarakat berupa konstruk atau gagasan disertai pemanfaatannya.

Sementara Dirjen PAUDNI Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog mengatakan, anugerah yang baru akan diberikan untuk pertama kalinya ini direncanakan akan diberikan kepada Ibu Negara Ani Yudhoyono. ”Pertama kali anugerah rencananya akan kita berikan untuk Ibu Ani, mudah-mudahan penghargaan dapat diberikan pada hari anak nasional mendatang,” katanya.

Menurut Lydia Freyani Hawadi, pemilihan Ibu Ani sebagai nominator penerima penghargaan ini untuk pertama kalinya melihat dari peran serta Ibu Negara dalam organisasi SIKIB dalam memberikan bantuan dalam bidang pendidikan.

“SIKIB banyak membantu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam memajukan dunia pendidikan, salah satunya melalui program rumah pintar,” ujarnya. Saat ini, SIKIB memiliki 410 motor pintar dan 350 mobil pintar.

Rapat tersebut  dihadiri oleh Ketua I Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) Okke Hatta Rajasa, Koordinator Indonesia Pintar SIKIB Layli M. Nuh, Sekretaris SIKIB Rossi R Anton Apriyantono dan Asisten Deputi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) Ir. Dewi Yuni Muliati.(Teguh Susanto/HK)

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia