JAKARTA. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal,
dan Informal (Dirjen PAUDNI) Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog
menegaskan bahwa bantuan dari Ditjen PAUDNI terbuka bagi seluruh
organisasi. Setiap masyarakat juga berhak mengajukan bantuan selama
memenuhi seluruh persyaratan, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hal tersebut disampaikan Dirjen saat merespon pertanyaan sejumlah
peserta Rapat Kerja Nasional Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif
Nahdlatul Ulama Tahun 2013, di Kampus II Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, senin malam (21/1). “Kami memiliki beragam jenis bantuan
untuk mengembangkan PAUD, pendidikan nonformal, dan informal. Silakan
diakses sesuai persyaratan,” ucap Dirjen PAUDNI yang menjadi narasumber
dalam kegiatan tersebut.
Reni Akbar-Hawadi, sapaan Dirjen PAUDNI mengajak lembaga pendidikan
Ma’arif untuk menggenjot program PAUD, terutama di wilayah yang belum
terlayani. Apalagi Ditjen PAUDNI memiliki target Satu Desa Satu PAUD.
“Untuk tahun 2013, kami mengalokasikan bantuan untuk 1.491 lembaga PAUD
baru,” ucap Dirjen.
Sri Mulyati, Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul
Ulama merasa bantuan pemerintah terhadap pengembangan program PAUD di
lingkungan NU masih kurang optimal. Menurut Sri, banyak lembaga PAUD
yang sarana prasarananya masih belum memadai. “Guru-guru PAUD kami juga
membutuhkan bantuan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi,” ucapnya
mengharap.
Bantuan Sebesar Rp 1,74 Triliun
Dirjen menegaskan bahwa bantuan yang dialokasikan pemerintah pusat
belum dapat menyentuh seluruh sasaran program PAUDNI. Oleh karena itu
sangat dibutuhkan kepedulian pemerintah daerah, organisasi masyarakat,
perusahaan swasta, dan berbagai pihak lain. “Saya harap NU juga dapat
mendorong pemda agar meningkatkan APBD untuk pengembangan PAUD,”
ajaknya.
Pada tahun ini, Ditjen PAUDNI mendapatkan alokasi dana sebesar Rp
2,40 triliun. Dari jumlah tersebut, rencananya akan dialokasikan Rp 1,74
triliun untuk bantuan sosial.
Dana bantuan tersebut akan disebar untuk penyediaan layanan PAUD
sebesar Rp 517,1 miliar, penyediaan layanan kursus sebesar Rp 118,4
miliar, peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan sejumlah Rp
849,6 miliar, serta penyediaan layanan pendidikan masyarakat sebesar Rp
206,1 miliar. (Yohan Rubiyantoro/HK)
Tulisan Paling Sering Dibaca
-
BOGOR (Pos Kota) – Istri Walikota Bogor Hj. Fauziah Diani Budiarto dinobatkan sebagai Bunda PAUD Kota Bogor. Pengukuhan tersebut dikuat...
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M., Psikolog Makalah ini disampaikan sebagai bahan masukan untuk penyusunan Kurikulum dan Silabu...
-
Oleh: Dr. Pudji Astuty, S.E.,M.M | Ketua Program Magister Manajemen Universitas Borobudur Kala tahun 1995 Pascasarjana Magister Manajemen...
-
Kompas, halaman 11 Meski terjadi penambahan korban kekerasan seksual dan sejumlah persoalan legalitas sekolah di Jakarta International ...
Kategori
- Berita (516)
- Insight (103)
- Kata Mereka (85)
- Narasumber (74)
- Antologi (58)
- Wisata (32)
- Wawancara (20)
- Makalah (17)
- Curhat (13)
- Kegiatan (10)
- Buku Kaleidoskop 2013 (7)
- Keluarga (4)
- Konsultan Perkawinan (3)
- Buku (2)
- Artikel dan Makalah (1)
Arsip Tulisan
- Maret (12)
- Maret (3)
- Februari (20)
- Januari (18)
- Oktober (26)
- September (2)
- Agustus (25)
- Juli (24)
- Juni (26)
- Maret (9)
- Desember (44)
- November (9)
- Januari (46)
- Juli (12)
- Juni (7)
- Desember (2)
- November (17)
- Oktober (48)
- September (48)
- Agustus (50)
- Juli (70)
- Juni (26)
- April (51)
- Maret (47)
- Februari (46)
- Januari (41)
- Desember (17)
- Oktober (164)
- September (11)