Sabtu, 14 Oktober 2017

Selasa, 4 Februari 2014 Ditjen PAUDNI Berikan Kesempatan Karier yang Adil untuk Pegawai

JAKARTA. Manusia sangat menentukan maju mundurnya sebuah organisasi, karena itu Ditjen PAUDNI ingin para pegawainya mendapatkan kesempatan karier yang adil.
Hal itu disampaikan Dirjen PAUDNI Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog, pada pertemuan dengan Sekretaris Ditjen PAUDNI Dr. Gutama, Kabag Hukum dan Kepegawaian Ir. Agus Pranoto Basuki, M.Pd, dan para Kasubag Tata Usaha (TU) di jajaran Ditjen PAUDNI, Kamis (13/3).
Dirjen PAUDNI mengatakan diperlukan pola yang mengatur peningkatan jenjang karier para pegawai. “Saya ingin karier pegawai naik karena prestasi, karena kita memang ingin menegakkan keadilan dan kejujuran di sini,” katanya.
Guru Besar Universitas Indonesia itu berharap para Kasubbag TU dapat bekerja sama dengan Bagian Hukum dan Kepegawaian guna menganalisa karier pegawai, seperti merumuskan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) berkaitan dengan bobot, kompetensi, integritas dan lain-lain yang bisa jadi pegangan Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat (Baperjakat).
Sehingga, kata Dirjen PAUDNI yang akrab dipanggil Reni Hawadi-Akbar ini, saat pegawai ada yang ingin ikut diklat seperti Diklat PIM 4, diberi hak untuk ikut seleksi. “Kalau mereka sudah memenuhi syarat, berikan akses untuk mengikuti karena itu memang hak mereka, toh dari situ akan ada seleksi alam,” tambahnya.
Selain itu, ke depan Dirjen PAUDNI berharap agar satu orang pegawai idealnya mendapat pelatihan minimal 10 jam per tahun. Hal ini berkaitan dengan adanya pesan dari Sekretaris Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tasdiq Kinanto yang meminta agar para pegawai di jajaran Ditjen PAUDNI dapat meningkatkan kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan sesuai dengan potensinya.
“Jangan sampai selama jadi pegawai mereka hanya sekali ikut diklat yaitu prajabatan. Tahun depan tolong para Kasubag TU merancang anggaran untuk ini, dan ini pasti akan besar,” tambah Dirjen PAUDNI.
Tour of duty
Dirjen juga berharap jangan ada penolakan resistensi dari direktorat jika kelak dilakukan pergeseran di jajarannya hal ini berkaitan dengan upaya Ditjen PAUDNI untuk mematangkan para pegawainya.
“Cara itu dilakukan untuk memperkaya wawasan, walaupun di satu sisi tidak semua dari mereka compatibledengan lingkungan yang baru. Perputaran posisi ini juga kelak akan dilakukan pada pegawai tertentu yang memiliki kepribadian kreatif, terutama bagi mereka yang mampu menerima tantangan,” ujar Reni. (Sugito/Fariz/HK)

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia