JAKARTA (Pos Kota)- Pemerintah memastikan tidak akan membangun gedung baru atau ruang kelas baru untuk pendidikan anak usia dini (PAUD). Kebijakan yang diambil jelas Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) Kemendikbud Lydia Freyani Hawadi adalah lebih mengoptimalkan infrastruktur yang telah ada dimasyarakat.
“Kami sudah tidak lagi memberikan bantuan sarana prasarana seperti unit gedung baru. Tetapi kami merangkul para mitra agar memberdayakan rumah ibadah seperti masjid, gereja, atau pura untuk lembaga PAUD,” jelas Lydia Kamis (25/7).
Menurutnya dengan memberdayakaan infrastruktur yang ada dimasyarakat justeru jauh lebih efektif dan efisien. Dengan demikian anggaran yang ada bisa lebih difokuskan untuk perluasan layanan PAUD, kursus dan pelatihan, pendidikan masyarakat dan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (guru) PAUDNI.
Lebih lanjut Lydia mengatakan bahwa tahun 2013 ini pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp 2,4 triliun untuk pembinaan PAUD, baik nonformal maupun informal. Dari jumlah tersebut khusus untuk bantuan operasional pendidikan (BOP) PAUD bagi 45 ribu lembaga sebanyak Rp 324 miliar. Selain itu Direktorat Jenderal PAUDNI juga mengalokasikan bantuan untuk mendirikan 1.491 lembaga PAUD pada 2013 ini.
Meski anggaran PAUD cukup besar namun anggaran tersebut lanjut Lydia belum mampu menuntaskan program satu desa satu PAUD. Hingga akhir 2012 masih terdapat 25.834 desa yang belum memiliki PAUD.
“Jika diasumsikan rata-rata setiap tahun dialokasikan bantuan sebanyak 1.491 lembaga, maka diperlukan waktu lebih dari 15 tahun untuk seluruh desa dapat terlayani program PAUD,” tambah Lydia.
Karena itu untuk membangun lembaga PAUD baru tidak bisa bergantung sepenuhnya pada APBN. Perlu dukungan pemerintah daerah, swasta, BUMN dan seluruh masyarakat. (Inung)
Teks : Murid-murid PAUD