Selasa, 10 Oktober 2017

DISC

Satu hari papi  bilang, “Reni mau  ya belajar naik kuda?" 

"Naik kuda pi?" "Sama siapa?"

"Iya naik kuda." 

"Naik kuda di Warung Buncit..di DISC, Djakarta International Saddle Club. Nanti belajarnya sama-sama teman-teman papi,"

Begitulah awal saya dimasukkan papi belajar berkuda di DISC. DISC merupakan  klub berkuda pertama di Indonesia. Letaknya di Warung Buncit. Saya menjadi anggota DISC karena ayah saya yang mengajak. Papi menanyakan apakah saya mau dan berani naik kuda? Tanpa ragu saya yang duduk di kelas 5 SD mengiyakannya.

Saya memiliki kuda kesayangan yaitu Bianca dan Kartika. Pada hari tertentu sesuai dengan yang dijanjikan, saya datang. Dan langsung ke kandang kuda. Bianca masih di kandang. Saya jalan di mana kiri kanan saya ada kuda-kuda..saya melihat Bianca . Dan penjaga istal membuka kandang dan menuntunnya. Untuk dipasang saddle. Biasanya ditawarkan apa saya mau naik dari kandang. Atau mau ditempat latihan.

Bicara olah raga berkuda adanempat macam equestrian yaitu keseerasian, horseback riding, dressage dan show jumping.

Dari keempat ini saya paling lemah di dressage. Rasanya susah mengajak kuda untuk “menari”.. Saya paling suka horseback riding yaitu jalan-jalan masuk keluar kampung. Dengan ber15 kami berkuda dan anak-anak kampung keluar bberhamburan sambil berseru “ Kuda Belande…Kuda Belande”.. entah apa maksudnya..yang saya ingat itu..Biasanya hanya gallop saja.

Hari Minggu adalah hari yang selalunsaya tunggu..perlengkapan berkuda..sepatu boot, celana drill warna khaki yang dijahit khas dan gombrong bersaya di kirimkanannya, serta pecut telah disiapkan mami. Saya tidak punya topi berkuda…harus di pesan di London katanya. Baru belakangan setelah saya tidak menunggang kuda saya tahu perlengkapan berkuda bisa dibeli di Kem Chick.

Pelatih saya namanya Pak Malik, ia punyan anak namanya Rini. Kejadian unik waktu di DISC adalah saat show jumping. Saya salah ancang-ancang...yang harusnya kedua sisi lutut  mengepit dan tali kekakng dilonggarkan tapi malah saya tarik..berakibat saat lombpat di ketinggian 1,5 mtr saya melewatiu kepala kuda jatuh.. Saya berlagak pingsan..saking malunya..saya ingat saya dikipas dan diberi cologne 7411 supaya cepat sadar. Satu hal yang saya suka dari kegiatan berlatihn berkuda ini adalah sensasi saat menunggang  kuda.
***


Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia