Sabtu, 26 Februari 2022

Sangat Rajin Belajar dan Giat Berorganisasi

Oleh: Rio Sarwono

Saya sudah mengenal beliau sejak SMA, karena satu sekolah dengan dua kakak saya dan satu adik saya di SMA Santa Ursula. Waktu itu saya pacaran dengan Siska, adik Reni yang paling cantik. Alhamdulillah menjadi  istri saya sampai sekarang, dan memberikan tiga anak serta tujuh cucu. Sebagai anak sulung dari enam adik, Reni tampak diandalkan oleh mami terlebih setelah papi wafat. Saya hanya sempat sebentar mengenal papi Doelli Hawadi, mertua saya, kalau tidak salah baru tiga bulan pacaran dengan Siska.  Saat  ditinggal papi, Reni baru kelas 3 SMA namun  ia sudah diberi tanggung jawab besar oleh mami untuk mengurus semua adik-adiknya maupun hal-hal lain berkaitan dalam pekerjaan mami sebagai pengusaha konveksi.

Sepengamatan saya sejak SMA itu Reni sudah terlihat sangat-sangat rajin belajar, sehingga menjadi juara terus di kelasnya. Kerajinan belajarnya itu diteruskan hingga mahasiswa, sehingga dengan mudah mendapatkan beasiswa untuk pendidikannya baik di jenjang S1, S2 dan S3. Namun Reni bukan anak yang hanya melulu belajar di dalam rumah karena Reni itu juga suka berorganisasi. Semasa mudanya Reni sangat giat berorganisasi, baik di kampus (Senat Mahasiswa, BPM dan Dewan Mahasiswa)  maupun di lingkungan rumah (Karang Taruna). Setelah lulus perguruan tinggi bahkan sudah berumah tangga Reni masuk dalam banyak organisasi seperti Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI POLRI (FKPPI), Himpunan Wanita Karya (HWK), SOKSI, Kowani, dan lain-lain. Karena kepandaiannya, maka dalam semua organisasi itu beliau selalu dipilih menjadi pengurus.

Bagi Reni, organisasi itu bisa jadi hanya ajang bergaul saja, bagaimanapun Reni tetap menomor satukan karirnya sebagai dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Jadi saya tidak heran, ditengah kesibukannya berorganisasi dan  membesarkan keenam anaknya, Reni berhasil menyelesaikan gelar Doktornya di usia dibawah 40 tahun. Bahkan  saya salut saat Reni meraih gelar Profesor yang merupakan gelar jabatan fungsional tertinggi dalam dunia pendidikan. Artinya Reni berhasil mencapai puncak karier dalam  pekerjaan dosen  yang dia tekuni sejak  muda. Saya pun ikut bahagia bahwa dalam keluarga saya mempunyai tiga orang, yaitu  kakak kandung dan kakak ipar yang mempunyai gelar Profesor.

Salah satu keberhasilan Reni yang membanggakan keluarga  besarnya adalah ia menjadi wanita pertama yang menjadi  Direktur Jenderal PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan R.I. (sekarang disebut Ditjen PAUD dan Dikdasmen). Capaian ini boleh diacungin jempol, karena jabatan Dirjen itu adalah jabatan Eselon 1, satu tingkat di bawah Menteri. Dan jabatan itu sama dengan jabatan almarhum ayah saya yang menjabat sebagai Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan R.I. (sekarang disebut Kementerian Pertahanan R.I.). Semoga semua hal baik yang pernah dikerjakan dan diraih Reni dapat diikuti bahkan dilampaui oleh putera-puteri dan menantu-menantunya.

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia