Kamis, 03 Februari 2022

Catatan Menarik mengenai Mbak Reni, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M.

Oleh: Lily Wasitova

Perjumpaan dengan Mbak Reni, begitu saya memanggil senior saya di PSI UI, diawali ketika kami sama-sama menjadi peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan XXI di Lemhannas RI. Foto yang banyak muncul di PP Mbak Reni ini kebetulan memang diambil di salah satu sesi pembelajaran di Lemhannas pada waktu itu. Outfit berwarna merah memang sangat melekat dengan Mbak Reni J, salah satu indikator kepercayaan diri yang tinggi J. 

Awalnya kami tidak saling kenal disamping itu karena semua peserta adalah kenalan baru bagi saya, kecuali satu orang yang saya sudah kenal lama. Selama masa pendidikan kami tinggal di asrama dan kami sama-sama tinggal di lantai lima dan kamar kami hanya terpaut satu pintu.

         21 Juni 2017 adalah kali pertama kami saling kenal lebih dekat, karena ternyata Mbak Reni adalah dosen Psikologi UI, dimana saya terdaftar sebagai mahasiswi awalnya sebelum penugasan belajar.

         Saat itu mulailah kami saling bercerita dan saling lebih mengenal lebih dalam. Seru banget ternyata Mbak Ren niiii, begitu kesan saya J

Keseruan demi keseruan mulai muncul ketika kami sama-sama terkena tenggat waktu untuk mengumpulkan tugas-tugas, dan bisanya setelah subuh akan ada ketukan halus di pintu saya dan Mbak Ren menanyakan apa bisa saya melaksanakan layanan “printing” tugas yang harus dikumpulkan sebelum masuk kelas J. Dan kita biasanya sama-sama bergegas untuk kejar tenggat! Kesan yang mendalam mengenai kondisi bahwa kita sesungguhnya sedang bersama-sama menjalani tugas dan tidak ada disparitas bahwa Mbak Ren sebenarnya adalah Guru Besar Psi di UI ... Luar biasa sekali terlintas dalam benak saya waktu itu. 

Dan precious moments lain yang sangat nano-nano selama masa pendidikan, seperti bagaimana Mbak Ren tetap melakukan bimbingan mahasiswa, disela sela waktu yang tersisa, walaupun sangat sedikit. Juga kerap Mbak Ren mengajak keluarganya untuk turut santap malam di ruang makan bersama dengan para peserta lain termasuk saya, dan saya berkesempatan untuk berkenalan degan Bang Jul. Kesan bahwa sangat terasa Mbak Ren sangat mencintai pekerjaannya sebagai pengajar disamping bahwa keluarga adalah segalanya dalam kehidupan Mbak Ren ….

          22 Desember 2017 kami menyelesaikan pendidikan yang berlangsung selama hampir 6 bulan. Semua sangat fokus dalam mengikuti seluruh kegiatan kelas, menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab masing-masing. Mbak Ren sangat menunjukkan determinasi dalam rangkaian proses ini, dan selalu aktif dalam diskusi dan kerap menyampaikan pandangan kritisnya dengan sangat elegan dan lugas …. Saya belajar banyak dari Mbak Ren dalam hal ini. <<

         15 Januari 2018 – Jogjakarta, pertama kali kami trip keluar kota bersama. Wuaaaah ternyata Mbak Ren juga eksplorative traveler yang energetic loooh ….. Nggak ada kata lelah! Very impressive to me J J

         16 Januari 2021 – setelah sekian lama tidak jumpa untuk bincang-bincang, akhirnya kita jumpa daring pada acara sharing session … rindu yang terobati! Seneng beneeer bisa ngobrol2. Session ini lah saya menikmati kepiawaian Mbak Ren dalam menggali dan menghidupkan suasana diskusi! Real psikolog!!

         5 Februari 2021 – jumpa lagi secara daring dalam sesi yang lebih berat … challenge Mbak Ren memang luar biasa! Tapi karena saya merasa sudah mengenal Mbak Ren seperti keluarga sendiri, maka challenge diterima J … Dari sesi kali ini ternyata saya beruntung dapat belajar banyak dari pakarnya untuk membawa ide dan pendapat yang dielaborasi dan dibawa ke level lebih lanjut. Pengalaman yang luar biasa ….

Mbak Reni, just want to say that I am very honored and happy to get to know you …. LOVE YOU MUCH and May all your dreams come true!

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia