(Sepenggal Catatan : Kiprah Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan - DPP Korpri Pusat)
Oleh: Ir. Hj. Sri Sesanty Amiyatsih, MS. | Kepala Kanwil Badan Pertanahan Nasional DIY (2006-2010), Penasehat ahli Kepala BPN (2010-2012)
Kartini Milenial
Mengenal sosoknya yg energik, dan berwawasan luas, tak berlebihan kiranya jika dalam dirinya mengalir Semangat Kartini masa kini.
Perjumpaan dan pertemanan kami ( medio 2002), sebenarnya belum terlalu lama dibanding dengan rekan2 sejawat di Kantor, atau sesama Alumni Universitas. Namun dalam tenggat waktu yg relatif singkat itu, intensitas interaksi dan kerja sama kami relatif tinggi, sehingga terjalin kedekatan yang erat.
Bermula dari undangan Sarasehan yang diselenggarakan di Badan Pusat Statistik (BPS) dengan Topik : Pengaruh Amerika Serikat di Asia Tenggara;, yg merupakan salah satu program Departemen Pemberdayaan Perempuan DPP Korpri Pusat yang ia pimpin. Kami hadir berombongan. . . .
Selaku narasumber saat itu, salah satu Pejabat dari Deparlu ( atau Ka Biro Hubungan Luar Negeri - Sekneg . . . lupa).
Yang menarik adalah narasi pengantar yang disampaikannya selaku Shohibul hajat. . . Mengapa Amerika ?Karena Amerika, siapapun Presidennya, adalah negara "Gila" menurut ukuran kita. ( masih segar dlm ingatan kita, bgmn perlakuan AS di Irak?) . Hal ini perlu diketahui, sbg antisipasi agar kita tdk terlalu terpuruk atau setidaknya terkejut jika AS berulah lagi, kita perlu memetakan, minimal tahu proxy "kegilaan" nya seperti apa.
Acara2 Seminar/ Sarasehan diatas, merupakan realisasi Program Kerja Dept. PP-DPP KORPRI , yang diselenggarakan secara periodik, dengan beragam Substansi ( Trending Topik kurun waktu itu). Tujuan utama nya utk memperluas wawasan para Anggota Korpri. . . . Penyelenggara dan tempatnya disepakati secara bergiliran di Unit2 Korpri Departemen/ Badan ( kini Kementerian), sesuai kesiapan masing2 Unit.
Seusai acara formal, beliau meminta beberapa dari kami utk tinggal, guna mendiskusikan program2 berikutnya. Partner yang juga diminta utk "nyengkuyung" Program2 Kerja Dept. Perempuan Korpri ini, antara lain juga Ibu Ngadisah (Rektor Institut Ilmu Pemerintahan /IIP, waktu itu), dan ibu Sri Maryati dari Sekretariat Negara.
Sejak saat itulah hampir seminggu sekali kami berdiskusi, entah diruang kerja Dept. Perempuan Korpri, atau di Kantor kami di Pusdiklat BPN, atau di Rektorat IIP, mana2 yang longgar. Undangan by phone, tak terlalu formal, dengan tekad 3S . . . Serius, Santai, Sukses.
Buah koordinasi & diskusi2 santai tadi, sekitar satu semester kemudian kami sepakat menyelenggarakan Program Utama/ Unggulan Temu Silaturahmi Perempuan KORPRI Seluruh Indonesia
Jangan ditanya biayanya dari mana? Budget yg tersedia dari DPP sangatlah kecil, tapi dengan modal niat Bismillahi Tawakaltu Alallah dan Semangat Api Nan Tak Kunjung Padam , Program ini Sukses terealisir dengan kontribusi dari para peserta.
Dalam waktu singkat dibentuklah, Steering Committee dan Organizing Committee, yg beranggotakan Perempuan Korpri dari beberapa Unit Korpri Departemen.
Undangan dikirim ke Kabupaten dan Kota di seluruh Provinsi satu bulan sebelum Hari H. . . Al-hamdu Lillah respons dari Para Gubernur; Bupati dan Walikota selaku Pembina Korpri Daerah cukup bagus.
Pertemuan diselenggarakan selama tiga hari di Hotel Indonesia, di Pusat Ibukota, dengan acara Penutupan kunjungan ke Istana Bogor dan Istana Cipanas. . . .Wow keren, pastinya akan jadi kenangan tak terlupakan bagi sahabat2 dari Daerah.
Maksud hati ingin memohon Presiden RI waktu itu, Ibu Megawati Sukarno Putri , utk memberikan Keynote Speech, namun biaya Paspampres & Protokoler Kepresidenan tak terjangkau oleh Korpri Perempuan.( Meski jaraknya dekat, dari Istana Negara Jl. Medan Merdeka ke HI. ). . . . . He he he bukan mahal, tapi memang protapnya begitu.
Bersyukur akhirnya Ibu Menteri Negara Urusan Pemberdayaan Wanita ( Ibu Sri Redjeki Sumaryoto) serta Bapak Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara/ MENPAN, ( Bpk. Faisal Tamim), berhasil dihadirkan. . . . Salut bu Reni yg berhasil mengkoordinasikan Unit2 Korpri Dept dlm waktu relatif singkat.
Ga' Jaim
Tugas tugas Pengurus Korpri adalah Tugas yg Sepi ing pamrih, rame ing gawe , perlu keikhlasan tingkat dewa, baik curahan tenaga. waktu dan pikiran utk keberhasilan nya. Full Pengabdian, sesuai adagium dibawah Lambang Korpri ABDI NEGARA . . . Jadi tak jarang perlu merogoh kocek sendiri agar kegiatan bisa berjalan lancar. . .
Suatu hari, selesai diskusi persis jam istirahat makan siang. . . Kebetulan juga Bu Reni baru terima honornya sebagai Guru Besar di Universitas Indonesia. Al-hasil kami semua ditraktir makan Sate ayam yg konon terkenal Mak nyus, di Taman Surapati ??? ( Maaf lupa nama lokasinya). Berdesakan antre di bangku2 trotoar pinggir jalan, ternyata ga' masalah bagi sosok yg satu ini. . Ga' takut nih klo kepergok mahasiswa nya ato sesama dosen?
Kami menikmati nya dengan santai ditengah2 kepulan asap pembakaran sate yg cukup tebal . . . Yummy yummy yummy. . . Jarang kan ada pemikir yg ga' Jaim ? Karena pada umumnya para civitas akademika itu hati2 jaga image.
Hingga suatu ketika beliau menginformasikan sdh berhasil menjalin kerja sama dg partner yg lain, karena kami berdua slow respon utk sharing pemanfaatan Ruangan yg pernah ditawarkan.
Tentu Ini karena perbedaan pola pikir, disatu sisi beliau yg berjiwa enterpreneur terbiasa berpikir multi dimensi, sementara kitanya kaum birokrat sejati, berpikir linear saja
Profesional dan Entrepreneur sejati
Ditengah kesibukannya sebagai Dosen dan Ketua Dept Perempuan, DPP Korpri Pusat, bu Reni masih bersedia menerima client yang memerlukan conselling. Tentu ini perwujudan tanggung jawab Profesi yg diemban nya sbg seorang Psycholog, sekaligus pengamalan ilmu yg ditekuni selama masa kuliah.
Menyimak penuturannya disaat jeda diskusi, dpt disimpulkan bhw jejaring kerjanya cukup luas.
Pernah suatu saat beliau cerita, mendapat kepercayaan utk memanfaatkan satu ruang usaha. Kami berdua ibu Ngadisah sempat diajak meninjau lokasinya dan diberi kesempatan utk sharing pemanfaatan nya.
Seiring perjalanan waktu ternyata ada mutasi jabatan dilingkungan kerja BPN dan saya termasuk salah satunya. Karena perlu fokus mempelajari portofolio baru , dari Pusdiklat ke Biro Umum, akhirnya ajakan bu Reni terlupakan.
Kerja bareng terjeda, Komunikasi jalan terus
Bertepatan dengan Liburan Natal 2005, terjadi Gempa berkekuatan 9,5 SR disertai Tsunami yg meluluh-lantak kan hampir semua sendi kehidupan , di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Peristiwa ini juga mengakibatkan kerja bareng Bu Reni terjeda, karena saya harus bolak-balik Jakarta - Banda Aceh dalam rangka Rehabilitasi dan Rekonstruksi Infrastruktur Pertanahan Pasca Bencana Tsunami, yg cukup menguras pikiran & tenaga .
Religius
Sambung silaturahmi periode kedua ini (2021), terasa benar perbedaan nya dg pertemuan pertama (2002) yl. . . .
Silaturahmi virtual kali ini lebih pada pertemanan dua orang nenek (tapi bukan nenek-nenek yeea ), yang lebih bernuansa agamis. . . . Hampir setiap ba'da subuh Bu Reni mengirim berbagai artikel berintikan : Penghambaan kepada Sang Khalik, . . . Kiat Sukses meniti Siratal Mustaqim, Bekal meraih RidhaNYA di Jannatul Firdaus, dll, yang bersumber dari Firman NYA. . . . Ruuaar biasa.
Kini tiada hari yg terlewati, tanpa Saling menyapa, saling mendoakan, saling peduli, saling perhatian . . . itulah arti persahabatan ππ½ππ½ππ½
Note :
Catatan singkat ini, didedikasikan untuk menyongsong Milad ke 65 Bu Reni.
Dalam kurun yg sebentar itu, tentu masih banyak kiprah beliau yg tercecer, belum terungkap kan. . Biarlah Sahabat lain yg menggenapi, . . .
Yaumil Milad Bu Reni
Barakallah fii Umrika
Barakallah fii afiyat
Barakallah fii 'ilmi
Barakallah fii Rizki
Wa Barakallahu fii dun-ya wal akherat
Aamiin Yaa Mujibassailin π€²πΌπ€²πΌπ€²πΌ
Qodarullah, . . belum tuntas pekerjaan di Aceh, ditujuh bulan kemudian, terjadi pula Gempa Tektonik di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, ( ko' ya sesama Daerah Istimewa : Aceh & DIY) yg meskipun tak disertai Tsunami, tak ayal juga memporak porandakan infrastruktur cukup parah.
Saat itulah saya dipindah tugaskan dari Kantor Pusat di Jakarta, ke Jogyakarta dengan misi yang sama, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Infrastruktur Pertanahan Pasca Bencana .
Atas penugasan ini , Prof. Sakamoto seorang Partner kerja Penanganan Bencana dari Jepang sampe memberikan julukan kepada saya sebagai "Disaster Specialist" . . eh ga' enak banget. . . πππ€
Meskipun kerja bareng Bu Reni akhirnya benar-benar terputus, namun komunikasi jarak jauh tetap terhubung. .
Ketika beliau ada urusan di Jogya, pun menyempatkan diri singgah ke rumah Dinas, ngobrol santai sekedar tombo kangen
Begitu pula sewaktu Bu Reni diminta menjadi Narasumber acara yg diselenggarakan di Semarang, oleh Perusahaan Kosmetik yang sedang naik daun (waktu itu . . . sekarang sdh mendominasi pasaran kosmetik Nasional), saya sempat kan hadir memenuhi undangan nya. . . . Dasar beliau suka kuliner khas daerah, selaku tamu di Semarang, Bu Reni malah nraktir tuan rumah makan Soto Bangkong
[07.30, 2/1/2022] Reni Prof: Jumpa lagi setelah 11 tahun lost kontak
Mentari tak pernah ingkar janji, senantiasa tepat waktu bangkit dari peraduannya mengantar insan2 kamil menjemput rezeki Illahi . . . . Tanpa terasa masa pengabdian kami kpd Negara telah dicukupkan , tibalah masa Purna Tugas, disertai Estafet Kepemimpinan , th 2010 .
Sejak itu , komunikasi dengan bu Reni benar2 terputus. . . Bagi beliau, mungkin sayalah yg hilang bagai ditelan bumi. . . . Sebenarnya menjelang penyerahan tongkat estafet di Jogya, sdh ada tugas baru sebagai Penasehat Ahli, di Kantor Pusat, Jakarta 2011 - 2012 . . . . Namun kurun waktu itu, meski sama-sama di Jakarta tak sempat jua berkabar. . . Pastinya kesibukan beliau juga bertambah , . . Belakangan baru dengar beliau dipercaya memegang Amanah sebagai Direktur Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ( 2012-2014 ) . . . .
Al-hamdu Lillah , seneng banget dengar nya. Semoga kiprahnya menjadi amal sholih yg barakah. . . Aamiin π€²πΌ
[07.30, 2/1/2022] Reni Prof: Pertemuan kembali secara virtual dengan bu Reni sangatlah surprise, terjadi dg cara yg sungguh tidak disangka2. . . . Entah kenapa suatu hari tiba2 ingat bu Reni, dan ingin mencari nomor kontaknya. Selama dua hari belum berhasil, karena tersimpan di memory HP jadul yang batterynya sdh disfungsi. . . Telah 3 counter HP didatangi oleh anakku utk mencari battery pengganti, namun tak satupun punya stock nya.
Tidak disangka, esok harinya ba'da sholat subuh, ada notice SMS masuk, . . Inti nya sebagai warning, agar tidak menanggapi jika ada permintaan dari seseorang dg memakai nama dan nomor yang tertera, karena nomor termaksud diretas oknum yg tdk bertanggung jawab. . . . . Dan tertera nama pengirim nya RENI AKBAR HAWADI. . . . Wow amazing . . Ternyata kontak bathin itu nyata adanya. Pastinya campur Tangan Allah , "The Invisible Hand" yang memungkinkan semua ini terjadi. . . Masyaa Allah, Tabarakallah.