Kata jannah ada selalu dalam doa kita yang mengharapkan kelak kita masuk dalam surga:
_"Allahumma inni as-alukal jannah, wa a'uudzu bika minan-naar"_
Ya Allah, aku mohon kepada-Mu surga, dan berlindung kepada-Mu dari neraka.
Apa akses kita ke surga? Dari Abu Hurairah RA, ada seorang laki-laki yang meminta petunjuk kepada Nabi SAW tentang amalan yang ringkas namun mencakup segala kebaikan dan bisa memasukannya ke surga, maka jawab Rasulullah :
_"Janganlah engkau mudah marah". Lelaki itu mengulang permintaannya, Nabi (selalu) menjawab, "Janganlah engkau mudah marah"._
*HR. Bukhari*
Dari Abu Darda RA, Rasulullah bersabda:
_"Janganlah kamu marah, maka kamu akan masuk surga."_
*HR. Ath-Thabrani*
Selain mengendalikan marah, ada dua amalan lain yang menjamin kita masuk surga yaitu berinfak dan memaafkan kesalahan orang lain. Firman Allah:
_"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga_
_yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."_
*QS. Ali 'Imran (3):133-134.*
Akses lain untuk ke surga, seperti disebutkan dalam surat Al-Waqiah Allah SWT menyebutkan golongan orang yang akan masuk surga tanpa hisab.
_"Dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu masuk surga, mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah), berada dalam surga kenikmatan."_
*QS. Al-Waqi'ah (56):10-12.*.
Hadist lain memperkuat dengan menyebut adanya tiga golongan orang mukmin yang pertama masuk surga. Mereka adalah orang yang mati syahid, orang yang suci karena kesuciannya, dan hamba sahaya yang beribadah kepada Allah dengan baik serta memberikan nasihat kepada tuannya.
Jannah adalah konsep surga dalam ajaran agama Islam. Di dalam eskatologi Islam, setelah kematian seseorang akan tetap di dalam alam kubur _(barzakh)_ sampai hari kebangkitan _(Yawm al-Qiyamah)_. Menurut syariat Islam, bahwa perlakuan tiap individu di barzakh adalah berlaku atas amal perbuatan seseorang itu sendiri, kemudian menjadi sebuah gambaran pada alam baka.
Kata Jannah yang berasal dari kata janana, berarti tertutup, tidak dapat dijangkau oleh panca indra manusia. Dan turunan kata jannah membuat pengertian jannah bukan semata-mata surga. Misalnya, jannah bisa menjadi janin (bayi dalam kandungan), jannah bisa juga berarti jin (makhluk halus), dan bahkan jannah menjadi majnun (gila). Dalam pengertian surga, jannah berarti kebun.
Pemahaman jannah adalah kebun, seperti apa yang disebutkan Imam Qusyairi yang dikutip oleh Imam Qurthubi, ibarat lebatnya tumbuh-tumbuhan menyebabkan manusia bisa bersembunyi diantara kebun tersebut menutupi pandangan manusia lainnya.
Jannah dalam konteks bahasa Qur'an berarti Kebun Surga.
Jika mau konsisten maka seharusnya menurut hakekat jannah tidak bisa terjangkau oleh indra manusia, sehingga penggambaran tentang jannah selama ini yang kita terima seperti nikmatnya bersandar pada bantalan permadani, segarnya buah-buahan, susu, madu dan sungai yang mengalir sampai kepada gambaran adanya bidadari apakah tidak keliru?
Bagaimanapun nikmat surga tidak akan pernah terbayangkan (tertutup, terbatas oleh akal manusia) sebagaimana rahmat Allah pada orang yang beriman. Maka harapkanlah ridho Allah, harapkanlah rahmatNya bukan sekedar surgaNya.
Semoga ayat-ayat Al Qur'an dan Hadist menjadi penguat diri kita untuk terus berjalan ke arah sesuai petunjukNya agar memperoleh keselamatan dunia akhirat.
Selamat menjalankan Sunnah Dhuha. Salam sehat.
18 Zulhijah 1442H/28.07.2021.
lfh/LFH.
Youtube prof reni akbar hawadi
_Diadaptasi dan disadur secara bebas dari berbagai sumber_.
Foto diambil dari google