Sabtu, 03 Juli 2021

Bertawakal


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.

Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.                  

              Bertawakal

Bertawakal atau berpasrah diri pada Allah SWT.

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya".

QS. Al-Baqarah (2):286.

Kata pasrah yang diucapkan seseorang, misal kala ia telah berupaya keras dan menanti hasil akhirnya, merupakan indikasi adanya ketaqwaan kita sebagai manusia yang bergantung pada Allah SWT. Bahwa apapun hasil finalnya merupakan hak prerogratifNya. Dan menjadi yang terbaik bagi orang tersebut.

Apapun segala sesuatu yang terjadi menimpa seseorang diyakini merupakan ketetapanNya yang terbaik.

Berpasrah diri pada Allah SWT berarti menyerahkan sepenuhnya tangan Allah yang bekerja untuk memberi pertolongan, dan memberikan kemudahan sesudahnya.

"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan"

QS. Al-Insyirah (94):5.

Berpasrah diri disertai dengan keikhlasan dan kesabaran merupakan puncak penyerahan diri sepenuhnya seseorang sebagai hamba Allah yang beriman.

" Dan janganlah  kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman."

QS. Ali 'Imran (3):139.

Dan kesabaran dalam kepasrahan diri yang dijalankan seseorang akan memperoleh pahala dari Allah SWT, Allah akan mencukupkan keperluannya dan rizki yang berkah.

"Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan."

QS. Hud (11):115.

"Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya."

QS.  At-Talaq (65):3

"Sungguh, seandainya kalian bertawakal kepada Allah sebenar-benar tawakal, niscaya kalian akan diberi rizki (yang berkah)".

HR.Tirmidzi

Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha. Salam sehat.

2 Zulkaidah 1442H/13.06.2021.

lfh/LFH.

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia