Selasa, 08 Desember 2020

KWARNAS


Masa-masa menjadi Siaga, usia 7-10 tahun merupakan masa yang tidak terlupakan. Saya selalu menunggu saat hari Sabtu untuk latihan di Balai Prajurit dan terakhir tempat latihan pindah ke SMP Budi Mulia, Obor. Saya merasa gagah setiap kali memakai seragam pramuka dengan baretnya, yang kalau sepulangnya latihan ada bekas disekitar jidat. Saat berangkat latihan saya cek semua kelengkapan, mulai dari kacu, ring, baret dan buku SKU warna hijau. Setiap kali ada tes SKU dari Bunda Yuli saya mempersiapkannya dengan baik. Rasanya plong, lega saat melihat kolom telah penuh diparaf Bunda dan berarti saya "naik pangkat". Demikianlah dari Siaga Mula, Siaga Bantu dan Siaga Tata.

Demikianlah saya terus menjadi anggota Pramuka, dari Penggalang, Penegak dan Pandega. Hal yang terkesan saat saya menjadi anggota peserta LT-5 DKI Jakarta yang lombanya di kantor DPD Golkar DKI Jakarta.

Saat mahasiswa saya masih membantu Gudep Santa Ursula. Disinilah kemudian saya kenal Bunda Boen. Dan satu saat ada acara d Kwarnas, saya membatin" wah keren sekali bisa duduk jadi Pengurus Kwarnas".

Saat saya jadi Dirjen PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan R.I. ada permintaan dari Ka Kwarda Kalimantan Barat agar saya selaku Dirjen duduk memperkuat Kwarnas dibawah kepengurusan Kak Adhyaksa Dault. Hal ini karena Pramuka bagian dari pendidikan non-formal.

Akhirnya saya bersama sembilan orang lainnya duduk menjadi Pengurus Kwarnas Gerakan Pramuka, dilantik oleh Presiden Soesilo Bambang Yudoyono,selaku Ketua Mabinas Gerakan Pramuka, pada suatu sore di halaman Istana Merdeka.

Kak Suriyadi menjadi Waka Bidang Pembinaan Anggota Muda (Binamuda)., saya menjadi Waka Pembinaan Anggota Dewasa (Binawasa).,Kak Marbawi menjadi Waka Perencanaan, Pengembangan, dan Kerjasama., Kak Kodrat menjadi Waka Organisasi dan Hukum., Kak Rafli menjadi Waka Bidang Usaha, dan Aset Milik Gerakan Pramuka., Kak Lusia Lebu Raya menjadi Waka Komunikasi dan Informasi., Kak Achmad Rusdi menjadi Waka Bidang Hubungan Luar Negeri., Kak Abdul Shobur menjadi Waka Bidang Lingkungan Hidup., Kak Herindra jadi Waka Bidang Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana., dan Kak Yudi Suyoto Ketua Kwarda DKI Jakarta menjadi Sekjen.

Menjadi Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mempertemukan saya kembali dengan beberapa Bunda-Bunda PAUD baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang pernah saya lantik saat jadi Dirjen.

Kwarnas juga mempertemukan saya dengan sesama sejawat guru besar, Kak Prof. Budi yang menjabat Ketua Kwarda Jawa Tengah serta kenalan lama saya, Kak Prof. Agus Purwadianto dari FKUI, saat acara di Kementerian Kesehatan R.I.

Kedudukan saya di Kwarnas juga membuat saya meneruskan tali silaturahim dengan boss suami saya, Menteri Pemuda dan Olah Raga R.I, yaitu Kak Adhyaksa Dault.

Kwarnas juga membuat saya ketemu dengan Pak Jusuf Kala kembali. Kami terakhir ketemu saat acara beliau selaku Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia dan saya selaku Dirjen,di salah satu Mesjid di Kabupaten Bogor dalam acara pemberian bantuan Ditjen untuk rintisan 1000 Paud di mesjid-mesjid.

Hal lain yang menarik di Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, saya jadi kenal dengan Kak Herindra. Saat jadi Waka, Kak Herindra masih bintang satu dengan posisi Wadanjen Kopassus, kemudian naik jadi Danjen Kopassus serta sekarang telah bintang tiga dengan posisi Irjen TNI.

Kak Rusdi saat dilantik jadi Waka, masih menjabat Dirjen di Kemlu R.I kemudian tidak lama Kak Rusdi menjadi Dubes di Thailand. Dan menjadi satu-satunya yang sampai sekarang masih menjabat Waka Kwarnas dalam kepengurusan Ka Kwarnas, Kak Buwas.

Komentar

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia