Rabu, 03 Juli 2019

DARI MESJID KE MESJID

Begitu masuk waktu sholat, otomatis supir diminta suami saya untuk berhenti di mesjid yang terdekat. Kebiasaan ini sudah saya rasakan sejak kami "pacaran", saat masih ber vespa ria. Tidak terhitung berapa banyak mesjid yang sudah kami datangi di Jakarta sampai dengan hari ini. 

Saat sy menjabat Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non-Formal dan Informal (PAUDNI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI kebiasaan sholat di mesjid raya/mesjid agung/ mesjid jami kami lanjutkan.

Kami sholat Magrib di Landmark kota Banda Aceh, Mesjid Raya Baiturrahim. Saat di Medan, seusai acara resmi kami sholat Ashar di Mesjid Raya Al Mashun. Demikian pula usai acara d rumah Gubernur Sumbar, saya minta aagar bisa sholat Dzuhur di Mesjid Raya Kota Padang. Saat di Palembang dalam perjalanan ke tempat acara d BPKB Sumbagsel rombongan sholat Dzuhur di Mesjid Agung Mahmud Badaruddin II. Dan saat datag yang ketiga kalinya kami berdua sempat sholat Ashar di Mesjid Al Islam Muhammad Cheng Ho yang terletak di kawasan Jakabering, Palembang. Hal yang cukup terkesan saat kami sholat di mesjid yang disebut Mesjid 1000 Tiang, Kota Jambi, padahal jumlah tiang yang ada hanya berkisar 200 an.

Sholat di Mesjid Agung Jawa Tengah (MAJT) memberi kesan sendiri karena saat itu Idul Adha. 

Saat menjenguk Ali sebagai mahasiswa UGM, kami mengajak Ali untuk sholat di Mesjid Gedhe Kauman Mesjid Raya Kasultanan Yogyakarta. 

Demikian pula saat wisata ke Cirebon bersama para sahabat Wanita Fkppi salah satu tempat yang ada dalam itinerary kami Mesjid Agung Cipta Rasa yang dikenal unik.
Makassar salah satu kota yang paling sering dikunjungi sehingga banyak mesjid yang bisa saya kunjungi. Pertama dari lt 10 Hotel Aryaduta tempat saya selalu bermalam terlihat jelas Mesjid Apung pertama di Indonesia, namanya Mesjid Amirul Mukminin yang berada di tepi bibir Pantai Losari. Setelah kedatangan kedua baru saya bisa sholat dhuha di sana.

Sholat tarawih di Mesjid Al-Markaz Al-Islami Jenderal M.Yusuf, Makassar juga telah saya alami. Dan banyak mesjid saat kami berjalan darat menuju Toraja.
Kota Ternate dengan mesjid apungnya juga memberi kesan tersendiri. Dua kali datang kesana, dua kali pula saya sempatkan sholat.

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia