Senin, 22 Oktober 2018

Tugas Mulia Bunda PAUD

Makassar [SAPULIDI News] - Bunda PAUD adalah predikat yang diberikan kepada istri kepala pemerintahan (Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota, Camat, Kepala Desa/Lurah, atau wakilnya) atas peran sertanya dalam mengembangkan program pendidikan anak usia dini (PAUD) di wilayahnya.
"Bunda PAUD adalah tugas mulia karena anak-anak ini dipersiapkan untuk generasi penerus bangsa yang akan mempunyai peran penting di masa depan, khususnya mempersiapkan generasi 2045," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (Dirjen PAUDNI), Lidya Freyani Hawadi, saat membuka Rapat Koordinasi Teknis dan Sinkronisasi Bunda PAUD dengan Pelakasanaan Program PAUD di Makassar, Sulawesi Selatan (25/02/2014).
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Bunda PAUD dalam melaksanakan tugas mulia dan penuh dedikasi ini. Dirjen memaparkan beberapa diantaranya yaitu yang paling utama adalah Bunda PAUD harus memahami visi dan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
"Visi ini penting untuk mengetahui kemana tujuan melangkah yaitu 'Terselenggaranya layanan prima pendidikan dan kebudayaan untuk membentuk insan indonesia yang cerdas dan beradab'," ujarnya.
Kemudian, Bunda PAUD diharapkan mengerti komponen penting terkait PAUD yang diamanatkan dalam misi Kemdikbud. Sebut saja misi "Ketersediaan", Bunda PAUD harus dapat memastikan di daerahnya tersedia layanan PAUD, ketersediaan sarana prasarana, pendidik, maupun peserta didik.
Untuk "Keterjangkauan" dapat diartikan pelaksanaan PAUD terjangkau  bisa dalam arti jarak ataupun biaya.Lebih lanjut, Bunda PAUD berkontribusi dalam meningkatkan "Kualitas" lembaga, sumber daya manusia, sarana prasarana, dan sebagainya.
Lidya juga menekankan pentingnya "Kesetaraan" dalam artian semua peserta didik dilayani tanpa memandang perbedaan gender. "Termasuk ada "Kepastian" lembaga PAUD dan juga pasti anak usia dini sekolah semua," ujar Lidya.
Kemudian Bunda PAUD juga harus memahami tujuan pembangunan nasional termasuk pentingnya gerakan Paudisasi.
"Layanan holistik integratif dengan berbagai tugas kementerian/lembaga lain memungkinkan kita juga memperhatikan kesehatan anak, perlindungan anak, termasuk parenting education seperti Bina Keluarga Balita yang dilakukan BKKBN," jelas Lidya.
Bunda PAUD juga diharapkan mengetahui jumlah populasi anak usia dini di wilayahnya masing-masing, jumlah lembaga, data pendidik dan tenaga kependidikan, data sarana prasarana, besarnya alokasi dana di APBD untuk program PAUD, dan mengetahui program-program di Direktorat Pembinaan PAUD Kemdikbud. (A-102)

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia