BANTEN. Program Pendidikan Anak Usia
Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) di provinsi Banten sudah melampaui
target. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Pengembangan PAUDNI Jayagiri
Bandung, Ir. Djajeng Baskoro M.Pd saat mendampingi Direktur Jenderal Prof. Dr.
Lydia Freyani Hawadi, Psikolog mengunjungi masyarakat Badui.
Pusat
Pengembangan PAUDNI memiliki sejumlah wilayah kerja, yaitu Jawa Barat, DKI
Jakarta, Banten, Bengkulu dan Bangka Belitung. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Ditjen PAUDNI tersebut telah mengembangkan sejumlah program dan model
pendidikan, serta menjalin koordinasi yang erat dengan dinas pendidikan di
daerah.
“Di Banten
kini sudah berdiri lebih dari 100 Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan 300 lebih
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Ini sudah melampaui target kami,”
ucap Bapak Djajeng.
Ingin Ada PAUD Terpadu
Direktur
Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) Prof. Dr.
Lydia Freyani Hawadi, Psikolog menginginkan agar masyarakat Badui memiliki
lembaga PAUD terpadu. Sehingga para orangtua dapat mengikutsertakan putra-putri
mereka mulai dari Tempat Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain, hingga Taman
Kanak-kanak.
“Saya harap
agar pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak membantu masyarakat Badui membuat
proposal untuk itu,” ujar Ibu Reni, sapaan Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi,
Psikolog. Ibu Reni menekankan, agar pengembangan PAUD dan pendidikan nonformal
di Badui tidak mengganggu kearifan lokal dan budaya masyarakat Badui.
Sumber : http://www.paudni.kemdikbud.go.id/program-paudni-di-banten-sudah-melampaui-target/