KOTA- Para guru Taman Kanak-kanak (TK) di Jawa Tengah akan
terus berusaha meningkatkan kompetensi. Ada empat kompetensi yang harus
dimiliki seorang guru TK, yakni pedagogik, profesional, sosial, dan
kepribadian.
Di Jateng saat ini terdapat 16.000 TK. Salah satu usaha yang dilakukan
guna meningkatkan kompetensi adalah dengan menggelar lomba Pekan
Olahraga dan Seni (Porseni) untuk guru TK se-Jateng, di Islamic Center
Manyaran, Semarang. Setidaknya ada empat cabang yang akan dilombakan,
yakni lomba membuat tari kreasi baru, sandiwara boneka dan bercerita
tanpa alat, serta Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ).
Hal itu dikemukakan Ketua Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Provinsi
Jateng Suliyem SPd AUD saat ditemui di acara Pertemuan Paguyuban TK
Negeri, Negeri Pembina dan Pembina Swasta se-Jateng, yang digelar di TK
Negeri Pembina Tasikmadu, Karanganyar, Selasa (26/6). Pertemuan dihadiri
104 TK pembina dari seluruh Jateng.
”Porseni sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi
pembelajaran guru TK, selain berbagai penataran dan pelatihan yang rutin
kami laksanakan setiap tahun,” kata Suliyem didampingi Kepala TK Negeri
Pembina Tasikmadu Siti Amanah SPd MPd.
Selain itu, November mendatang juga akan digelar penataran,
pembelajaran, dan evaluasi bagi para guru TK se-Jateng. Suliyem
menandaskan, tidak mudah menjadi guru TK yang baik dan bagus. ”Modalnya
antara lain kita harus bisa senyum, ikhlas, kreatif, serta sayang anak,”
ungkapnya.
Sentilan
Dia mengemukakan, peningkatan kompetensi harus senantiasa dilakukan,
apalagi baru-baru ini mereka mendapat sentilan dari Dirjen Pendidikan
Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI), Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan dalam sebuah acara di Jakarta.
Saat itu Dirjen PAUDNI Prof Dr Lydia Freyani Hawadi mengemukakan bahwa
guru TK banyak yang tidak memahami pembelajaran PAUD, padahal TK itu
bagian dari PAUD. ”Kami ingin menunjukkan bahwa tidak seperti itu.
Karena itu, kami terus meningkatkan kompetensi,” tandasnya.
Apalagi organisasi IGTKI sudah berdiri sejak tahun 1950. Wanita yang
sudah 32 tahun menjadi guru TK itu mengungkapkan, meski TK bagian dari
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kompetensi mereka berbeda dengan PAUD,
Kelompok Bermain (KB) atau satuan PAUD sejenis (SPS). Anak usia 0-2
tahun, pembelajaran mereka di Tempat Penitipan Anak (TPA), posyandu,
atau pos PAUD. Umur 2-4 tahun pembelajaran di KB dan umur 4-6 tahun
pembelajaran di TK.
Siti Amanah menambahkan, di Kabupaten Karanganyar saat ini terdapat 577
TK dengan jumlah pengajar sekitar 1.800 orang. Siti Amanah yang juga
Ketua IGTKI Karanganyar itu menandaskan, sampai saat ini minat untuk
menjadi guru TK mengalami kenaikan.