Jumat, 26 Oktober 2018

Guru TK TerusTingkatkan Kompetensi

KOTA- Para guru Taman Kanak-kanak (TK) di Jawa Tengah akan terus berusaha meningkatkan kompetensi. Ada empat kompetensi yang harus dimiliki seorang guru TK, yakni pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian.

Di Jateng saat ini terdapat 16.000 TK. Salah satu usaha yang dilakukan guna meningkatkan kompetensi adalah dengan menggelar lomba Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) untuk guru TK se-Jateng, di Islamic Center Manyaran, Semarang. Setidaknya ada empat cabang yang akan dilombakan, yakni lomba membuat tari kreasi baru, sandiwara boneka dan bercerita tanpa alat, serta Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ).

Hal itu dikemukakan Ketua Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Provinsi Jateng Suliyem SPd AUD saat ditemui di acara Pertemuan Paguyuban TK Negeri, Negeri Pembina dan Pembina Swasta se-Jateng, yang digelar di TK Negeri Pembina Tasikmadu, Karanganyar, Selasa (26/6). Pertemuan dihadiri 104 TK pembina dari seluruh Jateng.

”Porseni sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi pembelajaran guru TK, selain berbagai penataran dan pelatihan yang rutin kami laksanakan setiap tahun,” kata Suliyem didampingi Kepala TK Negeri Pembina Tasikmadu Siti Amanah SPd MPd.

Selain itu, November mendatang juga akan digelar penataran, pembelajaran, dan evaluasi bagi para guru TK se-Jateng. Suliyem menandaskan, tidak mudah menjadi guru TK yang baik dan bagus. ”Modalnya antara lain kita harus bisa senyum, ikhlas, kreatif, serta sayang anak,” ungkapnya.

Sentilan

Dia mengemukakan, peningkatan kompetensi harus senantiasa dilakukan, apalagi baru-baru ini mereka mendapat sentilan dari Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam sebuah acara di Jakarta.

Saat itu Dirjen PAUDNI Prof Dr Lydia Freyani Hawadi mengemukakan bahwa guru TK banyak yang tidak memahami pembelajaran PAUD, padahal TK itu bagian dari PAUD. ”Kami ingin menunjukkan bahwa tidak seperti itu. Karena itu, kami terus meningkatkan kompetensi,” tandasnya.

Apalagi organisasi IGTKI sudah berdiri sejak tahun 1950. Wanita yang sudah 32 tahun menjadi guru TK itu mengungkapkan, meski TK bagian dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kompetensi mereka berbeda dengan PAUD, Kelompok Bermain (KB) atau satuan PAUD sejenis (SPS). Anak usia 0-2 tahun, pembelajaran mereka di Tempat Penitipan Anak (TPA), posyandu, atau pos PAUD. Umur 2-4 tahun pembelajaran di KB dan umur 4-6 tahun pembelajaran di TK.

Siti Amanah menambahkan, di Kabupaten Karanganyar saat ini terdapat 577 TK dengan jumlah pengajar sekitar 1.800 orang. Siti Amanah yang juga Ketua IGTKI Karanganyar itu menandaskan, sampai saat ini minat untuk menjadi guru TK mengalami kenaikan.

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia