Tingkat Ketuntasan pada program Satu Desa Satu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mencapai 69,4 persen hingga akhir 2013 atau 53.832 desa dari total 77.559 desa se-Indonesia.

Direktur Jenderal PAUD Nonformal Informal (PAUD-NI) Kemdikbud, Lydia Freyani Hawadi mengatakan, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menempati posisi teratas dalam program Satu Desa Satu PAUD. Seluruh desa di provinsi tersebut telah memiliki PAUD, atau tercapai 100 persen.

Posisi kedua diikuti oleh Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta yang mencapai 99,6 persen. Sebanyak 27 provinsi telah memiliki tingkat ketuntasan PAUD di atas 50 pesen. Artinya, kata Lydia, lebih dari separuh jumlah desa di provinsi tersebut telah memiliki PAUD.

Sedangkan provinsi yang tingkat ketuntasannya masih di bawah 50 persen yaitu Maluku Utara, Kalimantan Barat, Maluku, Aceh, Papua, dan Papua Barat. Lydia beralasan, kendala geografis menjadi salah satu kendala penuntasan program PAUD di provinsi-provinsi tersebut.

Untuk memacu program Satu Desa Satu PAUD, Direktorat Jenderal PAUDNI memiliki sejumlah strategi, antara lain, merangkul sejumlah organisasi mitra yang memiliki daya jangkau hingga ke daerah terpencil, memberdayakan rumah ibadah sebagai lokasi pengembangan program PAUD.

Lebih lanjut Lydia mengatakan, Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD pun naik dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004, APK PAUD masih 24,75 persen, namun pada akhir 2013 naik menjadi 68,1 persen dan tahun 2014, pihaknya menargetkan APK PAUD sebesar 72 persen.