Kamis, 09 Agustus 2018

Guru PAUD Dihimbau Ikut Kegiatan Kepramukaan

Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dihimbau untuk menambah kemampuan ketrampilan melalui pelatihan kepramukaan. Dengan pelatihan itu diharapkan dapat membantu guru tersebut dalam mengasuh anak didik. Mengingat dalam kepramukaan, diajarkan berbagai ketrampilan termasuk pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK).

Himbauan tersebut terungkap dalam acara dialog dengan Direktur Jendral (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini Nonfornal Infornal (PAUDNI) Kementrian Pendidikan dan Kebudayan, Prof Dr Lydia Freyani Hawadi PSi, dengan para penyelenggara SKB, PAUD, PKBM dan lembaga kursus. Dialog diselenggarakan di Pendopo rumah dinas Bupati, Selasa (10/4), dibuka Wakil Bupati Purworejo Suhar.

Dikemukakan bahwa Presiden telah melaunching Kepramukaan tahun 2010 lalu, demikian juga telah terbit peraturan tentang kepramukaan. Tujuannya untuk meningkatkan sumberdaya manusia (SDM). Diharapkan melalui pengelolaan SDM, lima tahun ke depan masyarakat Indonesia lebih maju dan bisa mensejajarkan diri dengan bangsa lain. Sebaliknya, tanpa pengelolaan SDM yang baik, akan terjadi kemunduran.

Di lingkungan Departemen Pendidikan sendiri, akan mendirikan wadah kepramukaan satuan karya (Saka) “Bhakti Madya”. Para guru PAUD nantinya dihimbau untuk menambah ketrampilan melalui kepramukaan. “Siapa tahu nanti di sekolah ada anak yang pingsan. Lagi pula melalui pelatihan kepramukaan bisa mengenal obat-obatan,” katanya.

Mengenai akreditasi yang dipertanyakan peserta, ia mengatakan bahwa antara akreditasi kinerja dan lembaga pada PKBM sama pentingnya. Akreditasi kinerja akan bermuara pada prestasi. Sedangkan akreditasi lembaga bermuara pada sertifikasi.
 
Pada kesempatan tersebut ia menyatakan bahwa memberikan apresiasi yang besar kepada para pengasuh di PAUD. Kendati dengan honor yang kecil, namun tetap melaksanakan tugasnya. Ia mengakui, saat ini masih banyak para pengasuh PAUD dengan kualifikasi pendidikan belum sarjana. Berbeda dengan guru SD yang mayoritas berpendidikan sarjana.

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia