Selasa, 03 Juli 2018

Program Satu Desa Satu PAUD tak Maksimal


Ambon - Salah satu program Pemerintah Pusat (Pempus) melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)  yakni satu desa, satu Pendidikan Anak Usian Dini (PAUD) belum berjalan maksimal di Indonesia termasuk di Provinsi Maluku.  

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAIDNI), Kemen­dik­bud, Lydia Freyani Hawadi yang dikonfirmasi wartawan usai meresmikan Gedung Sekolah PAUD Kasih Ibu, Maluku, Selasa (2/4) meng­akui, memang benar program tersebut masih menjadi pekerjaan rumah (PR), bagi lembaga yang dipimpinya ini.

Pasalnya, program satu desa satu PAUD belum berjalan secara maksimal, bukan hanya di Maluku, namun di seluruh Indonesia, kare­na hampir disetiap desa belum mempunyai PAUD.

Dikatakan, pelaksanaan program ini tidak hanya dijalankan oleh pempus saja, melainkan harus dibantu dan didukung juga oleh seluruh Bunda Paud Daerah, maupun kabupaten/kota, sehingga program ini dapat berjalan dengan baik.

“Diperlukan adanya kerjasama dan penger­tian baik dari Bunda-Bunda PAUD, untuk mendukung program ini,” tandasnya.

Menurutnya, dalam rangka mendukung program tersebut, nantinya bunda-bunda PAUD harus mengikuti training diklat berjenjang dalam mendidik PAUD, sehingga mahir dalam menjalankan dan mengelola institusi tersebut.

“Selain itu PAUD akan diberikan bantuan secara berjenjang, mulai dari bantuan opersional, training dan lain sebagainya,” ujarnya

Ia berharap agar pemerintah daerah dalam hal ini dinas pendi­dikan setempat melalui APBD , bisa mendukung suksesnya program PAUD di daearahnya masing-masing. (S-34)

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia